Prolog

267 16 1
                                    

"Bagaimana mungkin kita saling jatuh cinta, namun ditakdirkan untuk tidak bersama?"

Lelaki itu menaruh hanphone nya setelah melihat pukul berapa sekarang.

Ia mulai berdiri dan berjalan menuju kaca yang ada di kamar nya itu, bukan itu melihat dirinya
Tapi untuk mengambil handuk yang ada di gantungan kaca itu.

Ia berjalan menuju pintu dan membukanya, terlihat seorang wanita paruh baya yang siap untuk menyambut nya.
"Pagi anak ibun." Katanya sambil tersenyum manis.

"Zena mandi dulu ya, ibun udah siapin sarapan nya" lanjut nya, lelaki yang bernama Zena itu hanya mengangguk sambil menggosok matanya.

.
.
.

Setelah selesai mandi, pemuda itu mengambil seragam sekolah nya di lemari yang penuh dengan sticker itu.

Sambil memakai baju, ia mengambil handphone nya yang terus berbunyi, ternyata itu dari kekasih diam diam nya, Daaran.

Daarann😴

Aku di depan gang

Bentar lagi aku kesanaa

Jangan lama lamaa
Aku mau pelukkkkkkk

Iyaaa, sarapan duluu
Kamu udah sarapan?

Udahh, aku tunggu yaa

Zena mematikan ponsel nya sambil tersenyum gemas melihat percakapan dirinya dengan "kekasih" nya itu.

Ia beranjak pergi dari kamar nya untuk menyantap nasi goreng buatan ibunda nya.
Ia mulai memakan nya sambil melihay vidio di ponsel nya.

Setelah selesai, ia berpamitan dengan ibunda nya.
"Bun, zena pergi dulu ya" wanita paruh baya itu keluar dari kamar nya
"Iya zen, ni duit jajan nya. Kamu sama siapa toh?" Tanya ibunda nya.

Yang di tanya hanya bingung untuk menjawab, selagi hubungan nya itu tidak ada yang tau.
"Sama temen bun" berat rasanya zena mengucap kan ini.
Tapi mau bagaimana? Ini kesepakatan dari daaran untuk menyembunyikan hubungan mereka.

Atau bisa di bilang, backstreet.
"Owh, yasudah bagus kalau gitu hati hati ya nak.." wanita itu melambai saat putra nya berjalan menuju luar.

Pemuda itu berlari pelan untuk menghampiri kekasih nya.
"Lama ga nunggu nya?" Tanya Zena kepada daaran.
"Engga, nih pake helm nya" jawab daaran sambil memberikan satu helm nya kepada zena.

Zena mulai menaiki motor milik daaran, daaran pun mulai menyalakan mesin motor nya itu, dan mereka pun memulai perjalanan.

"Tadi ibun nanyain apa?" Tanya daaran kepada zena di tengah tengah perjalanan.
"Katanya, aku berangkat sama siapa" daaran yang mendengar itu sontak panik.

"Terus? Kamu jawab apa? Kamu ga jawab aku kan?" Banyak sekali pertanyaan.
Zena menunduk, hati nya sedikit sakit saat kekasih nya itu tidak mau hubungan nya terumbar.

"Engga, aku jawab aku sama temen aku" jawab nya.

"Syukurlah" daaran yang mendengar itu sangat amat lega.
Tapi bagaimana dengan zena? Zena hanya diam tak menjawab daaran lagi.
Mau sampai kapan mereka tau hubungan nya ini? Apa harus dunia memihak mereka? Tapi kapan?

. . . .

"Turunin aku di sini aja dar" kata zena
"Ini lumayan jauh, kamu gapapa?" Tanya daaran memastikan.
"Gapapa, dari pada di curigain, kamu ga mau kan?" Jawab nya dengan lantang.
"Iya" jawab daaran, daaran pun menyalakan mesin motor nya lagi.

Ia mulai menjalan kan motor nya.
Zena hanya melihat kepergian kekasih nya itu.
Sambil ia melihat pasangan pasangan yang berangkat bersama tanpa adanya salah satu mereka yang turun duluan.

Kapan ia dan kekasih nya seperti itu? Kesepakatan ini hanya sebelah pihak, apa masih bisa di lanjutkan?

Ia memasuki gerbang sekolah dengan wajah murung, ia melihat kekasih nya itu dengan satu perempuan, sangat terlihat asik.
Andai hubungan mereka dunia menerima, pasti ia akan menghampiri daaran sambil memeluk nya.

Tapi itu hanya mimpi yang tak bisa ia gapai, susah untuk menerima apa yang terjadi, seharusnya ia tidak menerima kesepakatan sebelah pihak ini.

Tanpa memikirkan dengan lanjut, ia berjalan lagi menuju pintu masuk sekolah.




























Book baruuuuu, pertama kali nulis heejay, semoga suka ya kaliaannn

Spam komen jangann lupaa, voment nya bolehh, makasih semuaaaa😉😉🫶🏻🫶🏻

ZENA

DAARAN

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

DAARAN

other cast menyusull

Atlantis [HeeJay] Slow UpdateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang