《☆☆☆☆☆》

586 64 9
                                    

"Aduhh duhh, pelan pelan dong sayang, ini sakit loh"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aduhh duhh, pelan pelan dong sayang, ini sakit loh"

Sean menghela nafas panjang nya saat sedari tadi Haidar kekasih nya itu menjerit jerit layaknya seorang gadis, padahal yang Sean lakukan hanya mengobati luka yang ada diseluruh wajah Haidar.

Sean memilih untuk berhenti mengoleskan salep untuk luka luka Haidar, Haidar menatap Sean bingung.

"Kenapa berhenti? Kamu tega biarin pacar kamu yang tampan ini terluka dan teraniaya?"

Haidar memajukan bibir nya sambil menatap Sean dengan tatapan melas nya yang tentu saja dibuat buat, luka kecil seperti ini tidak ada apa apa nya bagi Haidar, karena Haidar pernah merasakan luka yang benar benar teramat menyakitkan, luka kecil ini hanya alasan nya untuk bermanja manjaan saja terhadap pacar mungil didepan nya ini.

"Cihh drama banget deh"

Sean mencubit gemas hidung milik Haidar, lalu tertawa pelan, Haidar tersenyum senang saat melihat dan mendengar tawa kekasih mungil nya itu, mereka bermesraan tanpa tau dan kenal tempat, keduanya masih berada didalam ruang tamu apartemen milik Jeremi, apartemen yang biasa dijadikan tempat nongkrong circle mereka.

"Dunia serasa milik berdua yang lain mah ngontrak"

Celetuk Jendral dengan tangan nakal nya ia berhasil merangkul pinggang Reynan namun segera ditepis oleh Jeremi, Jeremi menatap Jendral tak suka, Reynan hanya bisa menghela nafas kasar nya, akhir akhir ini kedua makhluk itu terus menerus membuat nya risih dan kesal, ntah apa yang sedang keduanya lakukan terhadap dirinya, namun Reynan yakin Jendral dan Jeremi hanya ingin usil terhadap dirinya.

Sean turun dari sofa, ia hendak mengambil obat merah yang ada dimeja dekat televisi namun belum sempat Sean mengambil obat merah itu, seluruh orang yang ada di ruangan itu terkecuali Jeremi, Jendral, Reynan dan Haidar, semua nya kompak bergegas mengambilkan nya obat merah, mereka benar benar berebut untuk mengambilkan nya obat merah yang ada dimeja itu.

Sean menatap kerumunan orang itu dengan heran, kemudian ia berbalik arah dan melihat kearah empat orang yang dengan santai masih setia diposisi mereka masing masing, Jeremi dan Jendral yang sedang menatap Reynan, Reynan yang sedang menatap kearah kerumunan orang itu dengan tatapan biasa namun terkesan dingin, dan Haidar yang sedang menatap kearah Sean dengan senyum manis nya itu.

"Kenapa babee? Sini, kamu itu pacar anka disini, jadi kamu bakal diistimewain disini "

Haidar berucap santai, ia terus tersenyum sambil menepuk nepuk paha nya seolah mengisyaratkan Sean untuk duduk dipangkuan nya, namun segera Sean tolak.

"Kalian ini sebenernya siapa?"

Ucap Sean dengan nada yang benar benar terdengar lucu dan menggemaskan ditelinga semua orang, Sean menatap bingung orang orang yang ada diruangan itu, Haidar segera menghampiri Sean sambil tersenyum manis, Haidar mengelus pelan pipi Sean yang gembul itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 01, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Lavanka <HyuckLe> Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang