Anugerah Ketiga

1.2K 82 13
                                    

"Mas....."

"Iya sayang?"

"Pakai pelumas dulu"

Jaemin turun dari ranjang dan menuju laci dimana dia menyimpan penuh dengan botol pelumas disana "mau pilih aroma apa sayang?"

"Vanila, ada?"

"Ada sayang" Jaemin mengambil lube beraroma vanila yang manis dan membawanya ke ranjang.

Jaemin membuka lebar paha istrinya dan menekukkan kaki sang istri sampai dada "tahan sebentar ya sayang" Renjun menurut menahan kakinya didada

Rasa dingin dan aroma vanila menyeruak kala Jaemin menuangkan pelumas tersebut diatas lubang Renjun hingga mengalir kebawah tepat mengenai lubang kemerahan itu

Jaemin juga melumuri ketiga jarinya dengan pelumas kemudian mengarahkan kelubang Renjun

Jleb

"Akhhh, apa yang kamu masukan?"

Jaemin tersenyum lalu mengecup bibir Renjun "cuma jari sayang"

"Ugh penuh mas"

"Lubang mu yang terlalu ketat sayang"

Jaemin menggerakkan perlahan ketiga jarinya guna melonggarkan lubang istrinya yang sangat sempit, jarinya pun terjepit.

Renjun menggigit bibir bawah dan matanya terpejam mencoba membiasakan diri dengan jari sang suami didalam sana "eunghh mhh"

Jaemin mempercepat sedikit gerakan jarinya didalam sana setelah mendengar lenguhan dari sang istri. Jaemin tersenyum "mulai enak, sayang?"

Yang ditanya hanya menganggukkan kepala tak sanggup untuk bersuara. Renjun merasakan aneh, geli, dan juga enak sampai-sampai penis mungilnya kembali mengeluarkan cairan kental dan putih.

"Oh? Kamu keluar lagi rupanya" Jaemin mencabut jarinya dari dalam anal Renjun "mas rasa sudah cukup persiapannya"

Mata Renjun melotot ketika dia merasakan sesuatu yang keras dan besar menekan-nekan lubangnya. Renjun menyangga badannya dengan kedua tangan, posisinya menjadi setengah duduk. Renjun menoleh kebawa, ternyata kejantanan suaminya yang menekan-nekan lubang analnya

"mas—" Renjun mendongak menatap mata sang suami "—gak bakal muat mas"

Jaemin menunduk kemudian mengecup bibir bengkak Renjun "muat, sayang"

"Akhh mas, sakit" Renjun kembali membanting kepalanya kebantal

"Maaf, sayang" Jaemin mengusap pipi chubby Renjun dengan lembut "ini baru kepalanya, tahan sebentar lagi ya?"

Renjun mengangguk patah-patah, kemudian Jaemin menatap penyatuan mereka dimana baru kepala penis Jaemin yang masuk. "Shh lubang mu mencengkram kuat kepala penis mas"

Kedua kaki Renjun di lebarkan oleh Jaemin, supaya Jaemin lebih leluasa melihat lubang yang seperti memakan kepala penisnya itu.

"Mas, kenapa diam?"

"Enggak. Apa masih sakit?"

Renjun menggeleng "udah mendingan"

Jaemin mencoba memasukannya perlahan "ahh sempit" Jaemin jadi gak sabar

"Mas—AKHHH SAKIT MAS, KENAPA TIBA-TIBA" Renjun mengomel dan berteriak sakit seraya meremas  seprai. Tepat, kepala penis Jaemin menumbuk prostat Renjun

Jaemin menunduk, mencium lembut bibir bengkak istrinya guna mengalihkan rasa sakit yang Renjun rasakan dilubangnya. Jaemin tetap mendian

"Eh? Sakit banget ya?"

Anugerah Bagi Anugerah  (JaemRen)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang