Bab 2 (Identitas Senja)

263 16 3
                                    

Tuan Ha menyuruh seseorang kepercayaannya untuk mencari tahu tentang Senja, wanita yang Min-Ju sukai.


"Yo-Jeong, tolong kau pantau putraku Min-Ju di taman! Dia mengatakan menyukai seorang wanita, tolong cari tahu wanita itu siapa?" perintah Tuan Ha.


"Siap Tuan, saya akan pantau Tuan muda saat di taman," jawab Yo-Jeong sembari beranjak lalu keluar dari ruangan Tuan Ha.


Yo-Jeong beserta anak buahnya pergi ke taman, saat tiba di taman dari kejauhan dia memperhatikan Min-Ju yang sedang melihat ke arah Senja lalu dia memotretnya.


Setelah mendapatkan foto Senja, Yo-Jeong kembali ke kantor kemudian menemui Tuan Ha, "Tuan..." ucapnya dengan kedua tangan menyilang di depan sambil menundukkan pandangannya.


"Bagaimana? Apa kau sudah mendapatkan informasi mengenai wanita itu?" tanya Tuan Ha mengangkat pandangannya ke arah pria kepercayaannya.


"Tuan, ini foto wanita yang Tuan Muda perhatikan saat di taman." Yo-Jeong meletakkan ponselnya di atas meja dengan layar fotomu.


Tuan Ha melihat fotomu lalu meminta Yo-Jeong untuk mencari tahu mengenai keluargamu. Yo-Jeong pun menyanggupinya lalu beranjak pergi melanjutkan pekerjaannya. Tidak sulit bagi pria seperti Yo-Jeong untuk mencari informasi seseorang. Dalam beberapa jam dengan mudah dia mendapatkan semua informasi mengenaimu.



***


Hari menjelang Senja, dengan langkah pelan. Min-Ju menuju pulang ke rumahnya. Wajahnya terlihat sedih, saat mengingat penolakan dari Senja. Entah apa yang dia rasakan? Dia tidak memahami apa itu cinta, apa itu suka? Tapi, dia menyukai seorang gadis.


Saat tiba di rumah, Nyonya Ha menghampirinya.


"Ada apa dengan wajahmu?" tanyanya sinis.


"Ibu, wanita itu tidak ingin memberitahukan namanya." Min-Ju menunjukkan wajah yang sedih penuh kekecewaan.


"Jelas saja dia tidak mau! Kau itu pria bodoh..." hina Nyonya Ha.


Mendengar ucapan ibu tirinya, Min-Ju hanya terdiam dengan mata sesekali berkedip melihat pada ibunya.


Setelah mengatakan itu, Nyonya Ha pergi begitu saja. Tidak ada rasa kasihan kepada putra sambungnya.


Min-Ju memiringkan bibirnya sambil meremas kaosnya lalu melangkah menuju kamarnya. Dikamarnya Min-Ju duduk termenung di lantai dengan tangan melingkar pada kedua kakinya yang melipat.



***


Keesokannya, seperti biasa Min-Ju bangun pagi lalu bersiap untuk pergi ke taman. Namun, pagi ini sang ayah mencegahnya dan meminta putranya untuk sarapan sebelum pergi.


Di meja makan terlihat Nyonya Ha dan Vhie sedang menyantap sarapannya. Netra Nyonya Ha mendelik saat melihat putra sambungnya duduk sarapan bersamanya. Selama 15 tahun dia menahan kekesalannya kepada Min-Ju. Namun, dia menahan itu karena Tuan Ha masih ada dan selalu membela Min-Ju.


"Min-Ju, bagaimana apa kau sudah mengetahui mengenai wanita itu?" tanya Tuan Ha sambil memegangi cangkirnya.


"Ayah, wanita itu tidak mau memberitahukan namanya." Min-Ju menundukkan pandangannya sambil memainkan sendoknya.


Vhie menoleh pada ibunya sambil mengedikkan bahunya.


"Kau tidak perlu lagi mencari tahunya, Ayah akan mencari tahu mengenai wanita itu!" ucap Tuan Ha menepuk tangan putranya dengan lembut. Lalu dibalas senyuman oleh Min-Ju. Setelah sarapan Min-Ju bergegas pergi ke taman untuk melihatmu.


Di taman, dia duduk sambil menoleh kanan kiri mencari keberadaan Senja.


Disisi lain, Tuan Ha tiba di kantor. Lalu Yo-Jeong menghadap pada Tuan Ha. Dia menceritakan informasi mengenai Senja.


"Tuan, wanita itu bernama Senja. Dia adalah putri dari salah satu karyawan di perusahaan ini." Yo-Jeong melampirkan selembar kertas di atas meja Tuan Ha.


"Karyawan? Siapa karyawan itu?" tanya Tuan Ha sambil membaca selembar kertas yang Yo-Jeong lampirkan.


"Karyawan itu bernama Minsu, dia karyawan terbaik di perusahaan ini! Putrinya bernama Senja." Yo-Jeong menjelaskan semuanya kepada Tuan Ha.


"Jadi nama wanita itu Senja?" tanya Tuan Ha memastikan kembali.


"Benar Tuan, nama lengkapnya Min Senja." Yo-Jeong meyakinkan sambil menundukkan pandangannya.


"Bawa karyawan itu menghadapku! Dia harus mau menikahkan putrinya dengan putraku," ucap Tuan Ha dengan tangan bertumpu pada dagu.


"Baik Tuan, siap laksanakan!" Yo-Jeong beranjak keluar ruangan lalu menuju ke ruangan kerja Minsu.


Tiba di ruangan Tuan Min. Yo-Jeong mendekat pada Tuan Min, lalu memintanya untuk ikut menghadap pimpinan perusahaan. Dengan wajah ternganga dia sangat terkejut dan bingung. Minsu juga merasa gugup.


"Tuan Minsu..." sapa Yo-Jeong.


"Iya Pak, ada apa?" tanya Tuan Minsu gugup.


"Pimpinan perusahaan ingin bertemu dengan Anda," jawab Yo-Jeong.


"Apa saya melakukan kesalahan?" tanyanya lagi gugup.


"Tidak! Lebih baik Anda pergi temui pimpinan, mari saya antarkan ke ruangannya." Yo-Jeong melangkah mengantarkan Tuan Minsu menghadap pada Tuan Ha.


Setibanya di ruangan, dengan wajah gugupnya. Tuan Minsu menatap ke arah Tuan Ha.


"Ada apa Pak? Memanggil saya kemari?" tanya Tuan Minsu dengan gugup penuh rasa takut.


Tuan Minsu takut dia melakukan kesalahan.


"Anda dengan Tuan Minsu?" tanya Tuan Ha memastikan.


"Iya Pak, apa saya melakukan kesalahan?" tanya balik Tuan Minsu dengan tatapan bingung.


"Tidak cukup saya hanya ingin membicarakan sesuatu pada Anda," jelas Tuan Ha.


"Apa itu, Pak?" Tuan Minsu masih merasa bingung.


"Tuan Minsu, Anda memiliki seorang putri kan?" tanya Tuan Ha.


"Iya Pak. Memangnya ada apa dengan putri saya?" Tuan Minsu masih dalam keadaan bingung.


"Tuan Minsu, saya ingin menikahkan putri Anda dengan putraku Min-Ju! Apa Anda setuju?" tanya Tuan Ha.


"Maaf Pak, bukannya saya menolak. Tapi, putri saya sudah memiliki calon suami!" ungkap Tuan Minsu.


Tidak menerima penolakan, Tuan Ha mulai dengan penawarannya. Tuan Ha akan memberikan 1 anak perusahaan kepada Tuan Minsu.

Namun, Tuan Minsu tetap menolak. Karena baginya kebahagiaanmu adalah segalanya. Tuan Ha terus memaksa dan memberi waktu dalam 24 jam, Tuan Minsu harus mau menikahkan putrinya dengan Min-Ju. Mendengar pengancaman dari Tuan Ha lalu Tuan Minsu mengatakan akan membicarakan hal itu kepada putrinya terlebih dahulu.

𝐈𝐃𝐈𝐎𝐓 𝐖𝐇𝐎? (Terbit) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang