Korea, 13 Januari 2019
Seorang pengusaha, memiliki seorang anak yang mempunyai kekurangan dalam mengolah pikirannya. Sebut saja dia Tuan Ha, dia sangat menyayangi putranya itu bahkan dia akan melakukan apa pun untuk putranya. Dia akan sangat marah saat ada orang lain yang mengejek kekurangan putranya. Bagi Tuan Ha putranya adalah hidupnya. Dia rela berkorban segalanya untuk putranya itu.
Min-Ju seorang pria yang memiliki IQ di bawah 70 sedang, dia bisa mengurus dirinya sendiri. Namun, dia tidak paham apa itu cinta dan arti sebuah pernikahan.
Min-Ju hidup dengan penuh cemoohan selama ini, dia hidup dengan ejekan orang sekitar sebagai anak idiot dan pria bodoh. Namun, Min-Ju tidak pernah menanggapi semua hinaan dan cemoohan itu karna dia tidak mengerti apa itu idiot?
Min-Ju memiliki seorang ibu sambung lebih tepatnya ibu tiri dan seorang adik tiri laki-laki. Ibu sambung Min-Ju sangat membencinya.
Adik tiri Min-Ju bernama Vhie dia selalu mengalah untuk Min-Ju, apa pun miliknya yang Min-Ju sukai, dia akan berikan atas permintaan ayahnya.
Vhie hanya mengetahui jika dia adalah adik kandung Min-Ju karna ibunya selalu berkata kalau dia adalah anak kandung dari tuan Ha.
Di ruang tengah, Nyonya Ha sedang duduk di sofa sambil membaca majalah. Tidak lama Tuan Ha baru saja pulang dari kantor. Tuan Ha duduk di sofa sebelah, Nyonya Ha menoleh lalu mengajak suaminya bicara.
"Yeobo, kau harus segera menikahkan putramu yang idiot itu." ucap Nyonya Ha menatap ke arah suaminya dengan menghela napas.
"Berhenti menyebut putraku idiot, Min-Ju tidak idiot!" bentak Tuan Ha dengan netra mendelik.
Mendengar perkataan suaminya Nyonya Ha menyunggingkan bibirnya dengan kesal pada suaminya, "Tidak idiot katamu? Kau lihat tingkahnya seperti anak kecil?"
"Dia hanya memiliki IQ di bawah 70, aku yakin dia bisa kembali normal. Jangan pernah menghina putraku!" tegas Tuan Ha sambil menjelaskan kepada istrinya.
"Kalau begitu, nikahkan dia! Agar Min-Ju ada yang mengurus." ketus Nyonya Ha dengan mengerutkan keningnya.
Saat pasangan suami istri itu sedang saling berdebat, tak berselang lama Min-Ju menghampiri ayahnya. Dia berdiri di depan ayah dan ibunya lalu meminta sesuatu kepada ayahnya.
"Ayah..." seru Min-Ju dengan senyum polosnya.
Tuan Ha tersenyum saat mengangkat pandangannya ke arah Min-Ju, "Kemarilah Nak! Ada apa Min-Ju?" tanya Tuan Ha.
"Ayah, aku menyukai wanita itu." ungkap Min-Ju dengan wajah polosnya.
"Wanita? Apa kau menyukai seorang wanita Min-Ju?" tanya Tuan Ha sambil menyentuh tangan putranya.
Nyonya Ha tertawa kecil meledek anak sambungnya, "Apa aku tidak salah dengar? Putramu yang idiot ini menyukai seorang wanita?" tanya Nyonya Ha sambil menunjuk dengan jarinya ke arah Min-Ju, lalu menatap Min-Ju dengan wajah yang penuh kebencian.
Min-Ju pria yang polos dia tidak pernah marah atau pun benci dengan siapa pun yang berkata kasar padanya. Bahkan dia tidak tahu marah itu seperti apa? Min-Ju dengan wajah polosnya hanya tersenyum sambil memainkan kedua tangannya.
Min-Ju kembali melihat pada ayahnya, "Ayah, aku mau wanita itu." rengek Min-Ju dengan perilaku idiot nya.
Mendengar rengek'kan putranya Tuan Ha hanya bisa tersenyum bahagia, karena ternyata putranya bisa menyukai seorang wanita, "Katakan Min-Ju pada Ayah! Siapa wanita itu?" tanya Tuan Ha dengan wajah semringah.
Min-Ju yang malu-malu dengan kedua tangannya berada di lehernya, "Dia selalu ada di taman Ayah, aku tidak tahu siapa namanya? Dia senang mengayuh sepeda di taman." ungkap Min-Ju.
"Kau tidak tahu namanya, Nak?" tanya Tuan Ha sambil berdiri dari duduknya lalu Tuan Ha membelai surai putranya, "Min-Ju besok kau tanyakan siapa namanya? Kau harus mengajaknya berkenalan!" ucap Tuan Ha, lalu Min-Ju mengangkat pandangannya ke arah Ayahnya.
"Tapi aku takut Ayah, aku takut dia seperti teman-temanku yang lain, menjauhiku?" ucap Min-Ju sendiri menatap pada Ayahnya.
"Min-Ju kau belum mencobanya, besok kau tanyakan namanya siapa?" pinta Tuan Ha masih membelai kepala putranya, "Ayah akan melamarnya untukmu, dia akan menjadi istrimu!" ucap Tuan Ha membuat Min-Ju melongo polos.
"Ayah janji, dia akan menjadi istriku?" tanya Min-Ju memastikan dengan senyuman di wajahnya.
"Iya, Ayah janji tapi besok kau harus menanyakan namanya siapa?" jawab Tuan Ha.
Nyonya Ha tidak menyukai saat melihat kemesraan antara anak dan ayah, sambil tersenyum dia menyindir Min-Ju.
"Min-Ju, kau memang harus sudah menikah karna usiamu sudah 30tahun." ketusnya sambil menyunggingkan bibirnya menatap kesal pada Min-Ju lalu beranjak pergi meninggalkan ruang tengah.
Tuan Ha meminta putranya untuk kembali ke kamarnya. Min-Ju pun kembali ke kamarnya. Di dalam kamar Min-Ju masih teringat dengan wanita yang mengayuh sepeda di taman. Tanpa terasa Min-Ju memejamkan netranya
***
Pagi hari dengan udara dingin menyergap tubuh polos itu. Min-Ju beranjak dari tempat tidurnya menuju kamar mandi lalu dia berlari dari kamar menuju ke taman hanya untuk melihat wanita yang Min-Ju sukai. Entah apa yang dia rasakan, dia tidak memahami apa itu cinta tapi dia menyukai wajah wanita itu.
Di taman, dari kejauhan dia melihat senja... Namanya adalah Senja. Ia senang bermain di taman mengayuh sepeda pemberian ayahmu.
Min-Ju memperhatikannya sedari tadi lalu dia mencoba menghampiri sambil melintir-lintir kaosnya dengan menundukkan wajahnya. Min-Ju yang terlalu polos tidak tahu cara untuk memulai berkenalan.
Dengan spontan dia menanyakan nama, "Siapa namamu?" tanya Min-Ju sontak membuat Senja terkejut.
"Kau bertanya padaku?" tanya Senja balik karena merasa heran.
"Iya, siapa namamu?" Min-Ju tersenyum mengembangkan pipinya.
"Kau mau apa bertanya namaku? Maaf, aku tidak bisa memberitahukan namaku kepada pria aneh!" tegas Senja lalu beranjak pergi begitu saja meninggalkan Min-Ju.
Min-Ju menatap ke arah Senja yang pergi. Wajahnya terlihat sedih mendengar penolakan dari Senja.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐈𝐃𝐈𝐎𝐓 𝐖𝐇𝐎? (Terbit)
Historia CortaKisah ini menceritakan seorang pria yang berIQ dibawah 70, Min-Ju itulah namanya usia 30 tahun tapi dia masih seperti anak kecil yang polos, yang tidak paham dan mengerti apapun tentang cinta.