BONUS PREVIEW 5

8.7K 106 0
                                    

kurasa karena sama sama memiliki naluri dan libido yang sedang dalam fase liar, aku pun mulai mencoba membuka bibir ku. Rudal nya masuk perlahan kedalam mulut ku. Aroma kejantanan yang aku gak pernah cium sebelum nya tapi benar benar membuat candu benar benar membuat ku tergila gila. Tidak bau. Tapi seperti mengeluarkan feromon yang dapat mengundang libido ku agar menjadi semakin menggila hingga bapak pun mendesis nikmat.
"Sshhh..."
"Mmpphh..." aku mengeluarkan suara seperti itu secara reflek ketika kepala penis nya berhasil masuk kedalam mulut ku. Dengan pengetahuan dan inisiatif yang kupunya, aku mulai menghisap dan menjilati kepala nya.
"Sshh...ahhh yeahhh... shhh...." Baja mulai mengerang menikmati permainan lidah dan bibir ku hingga tangan nya memegang belakang kepala ku dan reflek pantat nya mulai menekan lebih dalam agar benda itu semakin alam masuk kedalam mulut ku. Aku juga tidak menolak sehingga penis nya benar benar semakin dalam dan semakin dalam lagi masuk.
Aku benar benar berada di ujung nafsu ku. Benar benar impian ku menjadi kenyataan malam ini. Aku terus menghisap rudal nya hingga benar benar basah oleh liur nya dan salah satu tangan bapak mulai mencoba memilin milin puting ku sehingga nafsu kami sama sama berada diujung.

15 menit aku terus menghisap milik nya hingga tanpa sadar ternyata celana dan kolor bapak sudah diloloskan nya dari kaki nya, begitu juga baju ya yang sudah di tanggalkan nya. Artinya dia benar benar telanjang sekarang.
"Sshhh.... Enak sekali sayang... shhh terus.... Mentokkan.. ahhh.. mulut mu ...sshh.. mmpphhh..." bapak terus meracau hingga 5 menit kemudian kurasakan dorongan dari pantat nya semakin kencang, bahkan sesekali dia menekan kepala ku hingga benar benar dalam.
"Shhh... bapak enak... sshh bapak mau keluarr... sshh.. mmpphh ... bapak.. keluarrr.....aaarrgghhhh" mendengar itu, dengan reflek aku menahan pantat nya agar terus mendorong sehingga rudal nya terbenam di mulut ku. Tapi disaat yang sama bapak mencoba melepas nya. Sepertinya dia tidak ingin muncrat didalam, sedangkan aku menginginkan nya. Dengan sekuat tenaga, kupeluk pinggang nya hingga mulut ku benar benar membenam milik nya.
"AARRGHH bapak keluar... lepas... bapak keluar... awas liff... arrgghhhhhhhhhh ARRGHH AHHHHHHH!!! "
Crot crt crot crot crot crot
Banyak daki rasanya cairan panas yang menyemprot di ujung mulut ku hingga terasa penuh dan reflek ku telan agar tidak tersedak. *gleg gleg gleg*
"AARRGHHH AAHH AAHHH!"
Badan bapak bergetar hebat hingga dia kalah dengan tenaga ku dan tidak mencoba melepas lagi penis nya yang terbenam. Sedangkan aku masih mengentot seperti anak bayi yang sedang ngedot kelaparan.
"ahhh... Ahh.... Sshhh... Aahhh... Udah lif" dia menarik pantat nya hingga penis nya benar benar terlepas dari mulut ku.

Nafas nya masih menderu hebat.
Sekarang aku sedikit malu. Meskipun aku tahu ini  bukan waktu seharusnya aku malu. Semua sudah terlanjur.  Bapak terduduk masih didekat kepala ku.

"kamu telan?"
Tanya nya kebingungan melihat tidak ada bekas pejuh nya yang tumpah atau berserakan sedikit pun. Bahkan menetes ke pinggir mulut ku pun tidak.

Aku malu menyadari baru saja bertingkah binal.  Tapi aku menyukai ini. Akhirnya bapak bisa ku puaskan.

"baru ini bapak ngerasain enak nya di emut. Bahkan ibu mu dulu cuma sekali ngemut punya bapak, itu pun sebentar saja abis itu dia nolak"

Seketika mendengar itu perasaan kasian ku pada bapak muncul lagi. Dia ditinggal ibu bukan karena sama sama tidak cinta. Hanya karena keegoisan ibu yang tidak mau berlama lama lagi hidup susah dengan bapak.

"t..tapi bapak gak pernah sama yang lain selama ini?"

"maksud mu sama perek? Mana mungkin. Uang kita aja pas pasan. Kalo sama cewe siapa yang mau ngeliat tampang kuli begini"  ucap nya.

"tapi alif mau" ucap ku lirih.

Buku 21 - GAY STORY - AKU MILIK BAPAKKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang