3. Who Are You?

134 9 0
                                    

Ia terus memberontak dan melarang Lily untuk menemui mate-nya. Namun Lily terus menolak. Dia malah terus melangkahkan kakinya mencari sumber wangi musk yang terus masuk ke dalam indra penciumannya.

Jujur, ia sangat terlena dengan wangi yang terus masuk ke dalam indra penciumannya. Namun akal pikirnya masih bisa mengontrol dirinya, dan terus mengingati dirinya kalau dia sudah mempunyai Mark, suaminya. Ia tidak akan mungkin mengkhianati pernikahan antara dirinya dan juga suaminya, yang sudah ia jalani selama beberapa ratus tahun belakangan ini.

Suaminya pasti sangat terkejut ketika melihat dirinya yang berubah. Bukan hanya suaminya saja, ia pun juga sama terkejutnya, dan terus bertanya-tanya kenapa dirinya bisa berubah menjadi manusia serigala? Padahal ia sangat yakin kalau di dalam darahnya tidak ada campuran bangsa serigala. Dan kalau misalkan ada? Bangsa vampir pasti sudah mencium keberadaan dirinya, dan mungkin dirinya tidak bakalan hidup sampai saat ini.

Jujur saja, ia sangat bingung saat ini. Ia tidak tau harus mencari fakta di balik ini semua dari mana. Mama Papanya tidak ada. Begitu juga dengan kerabat dekatnya. Seluruh kerabat dekatnya sudah di habisi oleh bangsa serigala.

Apa hubungan antara dirinya dan bangsa serigala? Mengapa bisa ia berubah menjadi bangsa serigala? Semua pertanyaan memutar di otaknya. Pertanyaan yang membuat dirinya sendiri bingung, dan tidak tau harus mencari jawabannya ke mana.

"Mate." Pekikan yang diberikan oleh Lily, sukses membuat dirinya langsung menyudahi lamunannya. Netranya dapat melihat seekor serigala berwarna hitam yang sedang melolong di atas perbatuan. Ia mematung dan terus memandang takjub melihat serigala yang tengah melolong itu.

Namun berbeda dengan Lily yang terus menghampiri serigala itu. Begitu juga dengan serigala hitam yang langsung mencari sumber wangi vanila yang terus masuk ke dalam indra penciuman dia, setelah selesai melolong.

"Mate."

"Mate."

Seruan yang mereka berdua berikan secara bersamaan. Saat ini Lily dan serigala hitam tengah berhadapan. Memandang satu sama lain. Sementara dirinya tengah menggelengkan kepalanya panik. Tidak! Ini tidak boleh terjadi! Dia sudah mempunyai suaminya saat ini! Ia tidak bisa mengkhianati suaminya!

Namun ia juga tidak bisa berbuat apa-apa jika insting binatangnya sudah menguasai dirinya. Terlebih ketika Lily memutuskan mindlink antara dirinya dan dia. 'Mark, maafkan aku.' Seruan yang hanya bisa ia berikan, yang tak terasa dirinya meneteskan kedua air matanya.
---

"Eung." Seruan yang langsung ia berikan di sertai dengan sebuah ringisan, begitu ia mencoba membuka kedua matanya. Setelahnya, ia langsung mengerutkan dahinya heran. Karena begitu ia bangun, ia berada di sebuah ruangan yang sangat gelap, dan hanya cahaya matahari yang menjadi penerangan di ruangan ini. Ah tidak, gua lebih tepatnya.

Ia juga berusaha mengingat apa yang telah terjadi dengan dirinya. 'Mark!' Satu kata yang langsung terlontar dibatinnya, begitu dirinya telah mengingat apa yang telah terjadi kepada dirinya.

Ia juga langsung beranjak dari duduknya karena ingin pergi dari ruangan ini. Namun, baru saja ia ingin melangkah keluar dari ruangan ini, seseorang dari depan sana masuk ke dalam ruangannya. Membuat dirinya langsung menghentikan niatnya, dan mengambil ancang-ancang untuk menyerang orang itu, begitu orang itu masuk. Bahkan saat ini dirinya sudah mengeluarkan taring vampirnya. Matanya juga sudah berubah menjadi warna mata vampir.

Perlahan tapi pasti, orang itu mulai masuk ke dalam ruangan miliknya. Ia langsung menarik orang itu, dan menyudutkan orang itu. "Wow wow wow, easy babe." Seruan yang diberikan orang itu dengan kedua tangan yang terangkat.

ia yang ingin menyerang orang itu pun mengurungkan niatnya, begitu melihat wajah orang yang ada di hadapannya. "Kau siapa? Mark?" Pertanyaan yang langsung ia berikan begitu melihat manik mata pria ini yang sama dengan suaminya. Dan dengan bodohnya ia malah langsung memeluk orang yang ada di hadapannya.

Orang yang di panggil Mark pun langsung mengerutkan dahinya heran. 'Mark? Nama konyol apa yang sedang wanita ini berikan kepada dirinya?'

Orang itu pun langsung melepaskan pelukkan yang ia berikan. "Hei, nama konyol apa yang sedang kau berikan? Namaku itu Lee Haechan. Biasa di panggil Haechan, bukan Mark!" Peringatan yang langsung ia berikan, lelaki yang ada di hadapannya saat ini.

Dan ia malah terkekeh begitu mendengar jawaban yang diberikan oleh pria ini. "Ayolah sayang! Ini bukan waktunya untuk bercanda! Aku--"

"Hey! Sungguh! Aku bukan orang yang kau maksud! Aku ini Lee Haecham! Tatap mataku kalau tak percaya! Apa warna mata dia itu seperti ini?!" Seruan yang langsung ia berilan, yang tidak mau di panggil dengan nama orang lain.

Dan ia langsung terdiam serta menatap warna mata milik pria yang ada dihadapannya ini. Warna mata suaminya tidak seperti ini! Mengapa warna mata laki-laki yang ada di hadapannya ini bisa berubah warna? Dari berwarna merah, berubah ke Hijau, lalu ke merah lagi? Ia tau kalau warna mata vampir juga merah, tapi merahnya vampir itu di bagian putihnya, bukan di bagian kecilnya.

Apakah dia salah dalam mengenali suaminya? Kenapa orang yang ada di hadapannya ini sangat mirip dengan suaminya?

"Kau siapa?" Pertanyaan yang langsung ia berikan. Bahkan ia langsung mundur begitu tau kalau pria yang ada di hadapannya ini bukan suaminya, pria yang selama ini selalu berada disisinya.

"Aku ini Lee Haechan. Bukankah sedaritadi diriku ini sudah memberi tau dirimu?" Ujaran frustasi yang langsung ia berikan, karena wanita yang ada di hadapannya ini terus menanyakan siapa dirinya.

"Aku tau. Maksudku, siapa kamu sebenarnya? Ras golongan apa kau? Mengapa warna matamu berbeda? Dan di mana aku? Kau membawa aku ke mana?" Pertanyaan beruntun yang langsung ia berikan, karena udah gak bisa nahan rasa penasarannya.

Sementara dirinya yang saat ini masih setia menatap wanita yang ada dihadapannya ini, yang saat ini sedang duduk di atas ranjang, langsung menghela nafasnya secara kasar. "Mengapa kau memberikan aku banyak pertanyaan?" Ujaran kesal yang langsung ia berikan akan pertanyaan wanita yang ada di hadapannya.

"Tinggal jawab saja! Apa susahnya kau jawab pertanyaan yang aku berikan?!" Rutukan kesal yang langsung ia berikan juga, begitu mendengar penuturan pria yang ada dihadapannya ini.

"Oke-oke. Namaku Lee Haechan. Aku ini Elder sekaligus Alpha di klan Black Moon Pack. Maka dari itu warna mataku berbeda dari serigala lainnya ketika sedang marah atau terancam. Termasuk warna mata milik kamu. Kau sedang berada di wilayah kekuasaan milikku. Kau sedang berada di wilayah black moon pack." Seruan yang langsung ia berikan, menjawab semua pertanyaan wanita yang ada di hadapannya ini.

"Sekarang gantian dengan diriku. Kau berasal dari klan mana? Kenapa aku bisa mencium bau manusia jelmaan yang sangat menjijikan di dalam tubuhmu?" Tanyanya lagi, yang masih setia menatap wanita yang ada di hadapannya dengan tatapan datarnya.

"Manusia jelmaan menjijikan? Vampir maksud-mu?" Tanya sekali lagi, guna memastikan ucapan pria yang ada dihadapanya ini tidak salah.

"Ya ya ya, itu maksudku. Cepat jawab pertanyaanku." Serunya yang sangat enggan menyebutkan kata vampir.

"Aku tidak tau di mana klanku berada, dan mengenai vampir? Kau benar, aku itu vampir. Dari kecil aku sudah tinggal dan di besarkan oleh bangsa vampir. Jadi, aku tidak tau di mana klan aku berada. Dan mengenai warna mata yang aku punya, apakah warna mataku sama dengan dirimu?" Tanyanya yang sangat penasaran, ia tidak bisa melihat warna matanya sendiri sewaktu dirinya berubah menjadi serigala. Malam itu sangat gelap. Jadi ia tidak bisa melihatnya.

Sedangkan dirinya langsung mengerutkan dahinya bingung, begitu mendengar penjelasan dari wamita yang ada di hadapannya. "Apakah kau mengalami amnesia? Kejadian kamu ini sungguh aneh. Mengapa bisa kau tidak mengetahui di mana klan kamu berada, dan bagaimana bisa kau tinggal dengan bangsa vampir?" Tanyanya lagi yang sepertinya penasaran dan tertarik akan hal ini.

"Aku juga tidak tau. Bahkan aku tidak tau kalau aku ini manusia serigala. Aku baru tau hari ini, ketika pertama kali aku mengalami perubahan."

MOONLIGHT - HYUCKREN + MARKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang