Sinar matahari pagi menyorot masuk ke kaca jendela bening yang terbuka. Menyinari ruangan kamar bernuansa tradisional hanok milik seseorang, walaupun zaman sudah berganti ke era modern. Kamar tersebut terlihat bersih nan damai di lengkapi barang-barang feminin yang tersusun rapi di setiap sudut kamar. Menandakan bahwa pemilik kamar sangat apik terhadap kepunyaannya, namun waktu damai itu langsung berubah drastis saat suara alarm berdering begitu keras di dalam kamar tersebut.
Raungan alarm yang masih berlangsung hampir sepuluh menit lamanya itu membuat seseorang dari balik selimut putih merasa terusik seraya mengeluh dengan nada tak jelas. Salah satu tangannya dari dalam selimut langsung terjulur keluar untuk mematikan dering alarm yang sangat mengganggu telinganya. Sejenak, ia bernapas lega karena sudah tidak mendengar nada pekak dari alarm tersebut dan hendak memejamkan kembali kedua matanya dengan harapan agar dirinya lebih cepat masuk ke dalam dunia mimpi yang sempat terhenti, namun tiba-tiba seakan teringat sesuatu, kedua bola matanya membelalak seraya menyibak seluruh selimut putih itu.
"ASTAGA!"
Pekikkan wanita muda itu seakan mampu membuat burung-burung kecil yang hinggap di atas pagar rumah hanok langsung beterbangan ke atas langit, menjauhi seseorang yang kini sedang histeris seraya berlari menuju kamar mandi dengan rambut panjang hitamnya yang terlihat sangat berantakan.
Wanita muda itu dengan buru-buru memoles wajahnya dengan riasan sederhana, di akhiri dengan memoles bibir ranumnya dengan warna yang senada sehingga tidak membuat bibirnya terlalu kontras. Ia menatap pantulan dirinya dari cermin panjang yang terletak di sudut kamar. Sebelum benar-benar pergi dari kamarnya, ia memastikan bahwa pakaiannya sudah cukup rapi dan formal. Hari ini pakaiannya terlihat formal dengan blouse berwarna kuning cerah dengan celana kain hitam panjang. Tak lupa, rambut panjangnya yang di kuncir rendah, bersamaan tas cokelat yang di gantungkan di bahu kanan.
"Semangat, Karina!" Ucapnya pada diri sendiri dengan tatapan penuh keyakinan.
Harapannya cukup sederhana. Ia berharap bisa melakukan wawancara pekerjaannya dengan baik. Tidak ada drama dan kesialan apapun jika menyangkut karirnya. Ia hanya ingin merasakan bagaimana rasanya menjadi pekerja kota, bukan karena dirinya tak menyukai pekerjaan yang selama ini sudah ia lakukan semenjak lulus dari bangku sekolah. Ia sangat menyukainya dan bersyukur bisa memiliki toko bunga yang sangat terkenal di desa Suwon.
Karina baru saja menutup pintu pagar rumahnya, tiba-tiba ia di kejutkan oleh seorang wanita berumur tiga puluhan akhir, menatapnya lekat dengan gaya pakaian eksentrik. Seharusnya ia tidak perlu merasa terkejut dengan kehadiran tetangga dekatnya itu, namun tetap saja ia tidak bisa menyembunyikan ekspresinya saat menatap riasan wajah yang terlihat cukup menor dengan gaya rambut keriting serta pakaian dengan warna dan motif yang saling tabrakan satu sama lain.
Memikirkan hal sedetail itu saja, mampu membuat Karina meringis pelan seraya meminta maaf dalam hati, padahal ia dan sahabatnya yang merupakan keluarga dari wanita itu pun sudah membantu untuk membetulkan gaya pakaian dan riasan, namun ia tidak bisa apa-apa jika itu merupakan gaya pakaian keren menurut wanita yang sedang tersenyum tulus kepadanya.
"Ada apa Bibi Kim?"
Karina menatap lekat gerakan tangan wanita itu sebagai komunikasi bahasa isyarat di antara mereka. Benar, bahwa Bibi Kim merupakan tuna wicara, namun ia bersyukur bahwa pendengaran wanita itu normal. Terkadang, Bibi Kim menulis apa yang ingin di katakannya melalui buku tulis yang selalu di bawanya.
"Rina-ya, kau sudah sarapan?"
Karina menggeleng cepat, "Aku tidak sempat, Bibi. Aku tidak ingin datang telat ke tempat wawancara. Dan juga, hari ini tidak perlu menyiapkan makan malam, karena aku dan Minjeong akan pergi bersama ke kota Seoul setelah selesai wawancara kerja, jadi aku akan pulang malam. Bibi Kim, istirahat saja." Jawabnya.
YOU ARE READING
ENCHANTED
FanfictionCast : Karina, Jeno Other Cast : You'll Find It Genre : You'll Find It Length : TBC Made In November 2023