Chika berjalan dilorong koridor sendiri, tujuannya ingin keteman belakang sekolah. Sepanjang perjalanan Ia menundukkan kepalanya hingga membuat menabrak seseorang.
Brak
"Awsshh..."ringisnya mengusap pelipisnya lalu mendongak melihat orang yang Ia tabrak. Elzee Shafa Delion, seniornya. Most wanted yang didambakan hampir semua kaum hawa di sekokahnya. Tampan, pintar dan tajir menggambarkan seorang Alzee.
"Maaf kak." Ucap Chika menundukkan kepalanya, Ia takut melihat tatapan tajam seniornya itu.
"Kalo jalan jangan nunduk, tabrakkan jadinya." Ucap Zee dingin.
"Iya kak sekali lagi maaf." Tanpa menjawab Zee pergi dari hadapan Chika.
Melihat seniornya pergi Chika menghelahkan nafasnya lalu kembali berjalan. Saat melewati lapangan tak sengaja matanya melihat abang sepupunya yang sedang bercanda dibawah pohon. Sepertinya mereka baru saja selesai bermain basket. Chika segera mengalihkan pandangannya kala abang sepupunya itu juga melihatnya.
....
Aldo yang sedang berteduh dibawah pohon, mereka baru saja selesai bermain basket. Aldo hanya menyimak pembicaraan para temannya tanpa ikut didalamnya. Sesekali Ia terkekeh kala mereka saling melontarkan candaan. Tak sengaja matanya melihat seorang gadis yang juga menatapnya. Mereka tidak lama bertatapan karena gadis itu dengan cepat mengalihkan pandangannya.
"Abang kangen kamu princess." Ucapnya dalam hati, menatap sendu gadis yang mulai menjauh itu.
"Aldo!"
"Eh...iya kenapa." Tanyanya sedikit linglung.
"Lo yang kenapa malah ngelamun." Ucap Ollan.
"Lo kenapa ada masalah?" Tanya Cristian.
"Hah? Enggak gue ga ada masalah kok." Jawabnya.
"Trus tadi kenapa ngelamun?" Tanya Cristian lagi.
"Ah itu lagi mikirin Ashel." Jawab Aldo bohong. Aldo bernafas lega kala teman-temannya percaya.
"Yok pergi nyusul Zee." Ajak Aldo sambil berdiri.
"Yaudah ayok." Mereka pun pergi menuju kelas.
...
Elina yang baru saja pulang dari butik memasuki rumah. Berjalan melewati ruang tamu yang begitu sepi. Saat ingin kekamar tak sengaja melihat pintu anak yang sudah 5 tahun ini Ia abaikan. Siapa lagi kalo bukan Chika. Entah dorongan dari mana, Elina mendekati kamar itu. Perlahan wanita paru bayah itu berjalan masuk kedalam. Harum dan bersih membuat Elina merasa nyaman. Mendekati ranjang yang berukuran sedang yang terlihat rapi. Melihat sekeliling kamar itu yang banyak terdapat figuran foto gadis itu. Dan kini pandangan jatuh pada figuran foto di atas nakas. Tangannya meraih figuran foto itu memandangnya dalam. Disana terdapat dirinya dan dua anak kembar. Posisinya berada ditengah kedua anak kembar itu mereka memeluk erat dirinya. Setetes air mata tanpa permisi jatuh membasahi pipinya. Mengusapnya dengan cepat dan meletakkan kembali figuran foto itu lalu berjalan keluar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chika & Luka
Teen Fiction⚠️Budayakan Follow sebelum membaca⚠️ "Aku pernah merasakan kebahagian. Tapi tidak untuk sekarang, duniaku penuh LUKA"_Chika. 01/10/23-