i'm overzealous

120 7 0
                                    

Jungkook tak peduli, meskipun sang manajer sudah menghubunginya ratusan kali. Seharusnya mereka memiliki agenda makan malam dengan CEO perusahaan rekaman Amerika. Karena kedua tangannya yang kini menggenggam erat tangan milik sang pria Kaukasia. Dan tubuh kekar itu kini gagah berada di atasnya.

Banyak hal yang sebenarnya belum ia mengerti, terutama mengenai ia sendiri dan si pria Kaukasia. Dan bagaimana Charlie menyusulnya dari New York ke Las Vegas. Serta bagaimana Charlie tahu dimana hotel tempatnya menginap.

"Kau sangat indah, Jeon—"

Betapa Charlie sangat mengagumi pahatan indah dibalut kulit seputih susu dan rambut hitam panjang di hadapannya. Sejenak Charlie melupakan ratusan wanita cantik diluar sana yang kini kalah dengan figur pria Korea itu. Tubuh kekar berotot— sehat, tapi dengan wajah lembut menawan dengan semburat raut kekanakan itu sukses menyita semua perhatiannya.

Jungkook hanya menatapnya terheran. Rayuan apa lagi yang akan Charlie katakan padanya disaat seperti ini. Seperti terakhir kali, saat tanpa permisi, si pria Kaukasia itu menyiumnya. Apa kali ini juga akan terjadi hal yang sama?

Oh, sungguh tidak ada persiapan apapun dari Jungkook untuk masalah ini. Apa mereka akan hook up? Sekarang?

Bahkan Jungkook tidak yakin apa di laci samping ranjangnya itu terdapat lubricant atau sekedar pengaman untuk memperlancar aktivitas mereka, jika saja hal itu terjadi.

"Jangan menggombal, Chars!"

Charlie tersenyum, bukan smirk kali ini, disusul tawa kecil. Menampilkan senyum bergigi yang menghiasi wajah tampannya. Sungguh Jungkook terpana dengan figur indah yang siap menggagahinya itu.

"Aku serius, Jeon. Kau indah—"

Tangan kekarnya mengelus rambut hitam Jungkook yang panjang dan lembut. Bahkan untuk seorang pria, Jungkook sangat wangi. Wangi bunga lembut dengan campuran wangi silk dan sedikit sensasi bedak yang lembut. Oh, sungguh Jungkook sudah mengalahkan para wanita seksi diluar sana yang selama ini hook up bersamanya.

Mereka berdua sama sangat mendamba. Dengan kesadaran penuh, mereka saling mengagumi figur masing-masing. Meniti satu demi satu pahatan sempurna dari dua orang yang berbeda ras. Tangan Charlie membelai pipi Jungkook. Menghentikan jemarinya tepat di depan bibir berisi yang terlihat lembab dan sehat. "Aku ingin tahu apa kau tidak keberatan jika aku—"

"Tidak."

Jungkook menatapnya lurus, dan diatasnya Charlie tersenyum. Dadanya bergemuruh, merasakan tubuhnya memanas karena nafsunya sudah meningkat. Sentuhan-sentuhan kecil Charlie sungguh membuatnya merinding dan memacu adrenalin. Maka tanpa berpikir panjang ia mengatakan kalau ia tidak menolak dengan apa yang akan Charlie lakukan.

Tangan Charlie membuka kancing kemeja Jungkook. Setelahnya terpahat apik tubuh sehat yang penuh otot. Charlie tersenyum, itulah yang membuat Jungkook terlihat menawan. Dan ia menyukainya.

Satu kecupan mendarat di leher Jungkook. Seketika desahan mengalun dari bibir si pria Asia. "Chars—"

Charlie tentu tidak akan menghiraukan itu. Menurutnya itu sinyal bahwa Jungkook merespon dan menikmati perlakuannya. Kecupan-kecupan itu kini berubah menjadi lumatan lembut yang mengarah ke dada. Setiap inchi tubuh Jungkook tak luput dari kecupan si pria Kaukasia.

Issues ㅡCharliekookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang