03

15 6 0
                                    

"Gue cuma pengen ketenangan"

~Zaiva Gainna

___

3.KEMARAHAN AYAH ZAIVA

"Ekhem!"

Deheman lelaki itu mampu membuat zaiva terbuyar dari lamunannya.

Setelah sadar, zaiva hanya tersenyum kikuk menatap wajah datar lelaki di hadapannya itu.

"Hehe.."

Sedangkan lelaki itu hanya memutar bola matanya malas melihat zaiva tersenyum menjengkelkan. "Tudep!"ucap gerald dingin.

Yaps. Lelaki berwajah datar nan dingin itu adalah gerald.

"Om, anterin gue pulang ya!"pinta zaiva dengan puppy eyes nya.

Sontak gerald langsung melotot tak terima dengan panggilan gadis aneh itu. Enak saja masih muda gini di panggil om!? Oh double shitt.

Gerald menyugar rambutnya ke belakang. "Ck! Gue bukan om lo"ketus gerald.

"Ya terus apa dong?"tanya zaiva memasang wajah polos.

"gerald"jawabnya malas.

Zaiva mengunggukkan kepala nya. "Ohh..gerald ya!? Pantes ganteng, dari nama nya aja udah keliatan"puji zaiva.

'Kok matanya kayak gak asing' batin gerald berucap.

Gerald menatap mata zaiva dengan intens, membuat zaiva salah tingkah karena di tatap seperti itu oleh cowok itu.

"Dari lahir!"narsis gerald.

"Dih narsis banget om!"zaiva sangat menyesal telah memuji lelaki narsis itu. Tapi zaiva juga tidak berbohong kalau lelaki itu sangat tamvan.

Entahlah, gerald juga tidak tau dengan dirinya sendiri. Tumben sekali ia mau meladeni orang asing seperti cewek aneh yang berada tepat di hadapannya.

"3 detik sebelum gue berubah pikiran!"ucap gerald cepat. Lalu menaiki motor sportnya.

Zaiva hanya melongo tak mengerti mendengar ucapan om gerald maybe?bercandyaaa...

"Apanya yang 3 detik?"

"Ck! Lo mau pulang kan!?"

"OH GUE NGERTI. JADI LO MAU NOLONGIN GUE??"tanya zaiva berteriak.

Gerald mendengus kesal mendengar suara cempreng itu. "Hm, telat satu detik gue tinggal!"

Dengan cepat zaiva langsung menaiki motor sport milik gerald. "Eh motor gue gimana dong?"tanya zaiva.

"Udah gue urus"jawabnya singkat.

Ketika gerald hendak melajukan motor nya, tiba tiba terhenti saat ekor matanya tak sengaja melihat rok zaiva yang pendek itu sehingga memperlihat kan paha mulusnya.

Gerald pun segera melepas jaket nya, dan menyerahkan nya kepada zaiva. "Pake!"

"Ogah gylak, gue lagi gerah nih"

"Paha lo"

Mendengar lontaran lelaki itu, zaiva melebarkan matanya. "Heh! Jangan mesum lo"sentak zaiva menepuk keras bahu gerald.

"Ck! Maksud gue buat tutupin paha lo bego!"

Damn it! Sungguh jawaban gerald membuat zaiva malu setengah mati. Dengan cepat ia langsung mengambil jaket lelaki itu.

"Ya lo kalo ngomong jangan setengah setengah dong! Bikin gue travelling aja"cerocos zaiva berusaha menutupi rasa malunya.

"Berisik!"

wound scratches (GORESAN LUKA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang