01

2.7K 260 14
                                    

"Ayaaaah, Lele gak mau pindaaaaaaaaah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ayaaaah, Lele gak mau pindaaaaaaaaah. Pokoknya gak mauuuuuu."

Suara rengekan anak kecil mengalun seperti nada fals dari sebuah lagu. Baru pukul 7 pagi dan Chenle-si anak yang duduk di bangku kelas satu sekolah dasar, sudah merengek, mengancam tidak mau berangkat sekolah.

Alasannya? Sederhana saja.

Chenle tidak mau pindah dari apartemen yang ia tinggali bersama sang ayah selama dua tahun terakhir.

Namun, bagaimanapun Chenle merengek, sang ayah tidak bergeming. Ia sibuk mengoleskan selai cokelat di atas sehelai roti bakar sebagai menu sarapan hari itu.

"Ayah udah bilang berapa kali sih, Le? Kita gak mungkin batalin kepindahan. Kamu udah Ayah daftarin di sekolah baru. Ayah juga sudah bayar DP rumah. Katanya kamu mau punya rumah yang ada halamannya. Kok sekarang gak mau pindah?"

Namanya Lee Donghyuck. Pria berusia 29 tahun yang kini bekerja sebagai senior content strategist, di salah satu agensi di ibu kota.

Ia punya satu anak laki-laki berusia 7 tahun, hasil kecerobohannya melakukan one night stand tanpa kondom selepas minum-minum di sebuah kelab.

Ia mengetahui partner one night stand nya mengandung anaknya, ketika wanita bernama Kimberly itu datang ke apartemen. Ia membawa Chenle yang sudah berusia tiga bulan ke hadapan Donghyuck.

"Terserah mau kamu bawa ke mana bayi ini. Tapi aku tidak menginginkannya."

Begitu ucapan Kimberly yang masih diingat Donghyuck.

Kimberly lalu pergi meninggalkan Donghyuck yang berdiri di depan pintu apartemennya, masih setengah tak percaya kalau ia punya anak di usia 22 tahun.

Saat itu malam musim gugur dan hujan turun dengan deras. Chenle kecil hanya dibalut dengan pakaian tipis dan sebuah selimut. Tangannya mengepal dan wajahnya kemerahan karena kedinginan.

Sejujurnya Donghyuck hampir terkena serangan jantung. Ia tidak mempercayai kalau bayi kecil dalam pelukannya adalah darah dagingnya sendiri.

Maka Donghyuck menjalani tes DNA keesokan harinya bersama Kimberly. Ia tidak mau ada kesalahpahaman di masa mendatang.

Donghyuck juga membuat kesepakatan dengan Kimberly. Bahwa anak yang diberikan akan sepenuhnya menjadi tanggung jawab Donghyuck.

Kimberly diminta menandatangani surat, kalau ia tidak akan tiba-tiba datang untuk mengambil Chenle di masa depan.

Sembari menunggu hasil tes DNA, Donghyuck menghubungi ibunya yang tinggal di pinggiran kota-dua setengah jam dari apartemen Donghyuck.

Pengakuan Donghyuck berbuah pukulan di belakang kepala si content strategist, ketika ia menceritakan kronologi kelahiran anaknya ke dunia. Juga soal wanita yang tidur dengannya tapi memilih untuk pergi dan tak mau mengurus bayi mungilnya.

Kangaroo LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang