🦅🦅🦅🦅🦅
Di lorong Sekolah, tempat yang cukup jauh dari Kelas. Gudang adalah tempat dimana seseorang menaruh barang fasilitas Sekolah, namun tak jarang dari mereka menggunakan tempat itu untuk melakukan 'sesuatu' yang melanggar peraturan Sekolah.Salah satunya, gudang tersebut digunakan sebagai tindak asusila dan pembulian untuk para siswa-siswi yang selalu dipandang sebelah mata karna setatus ekonominya.
Termasuk salah satu siswi berwarna alana, siswi yang terbilang cukup pandai, sopan, ramah dan merupakan siswi yang berprestasi tetapi dia salah satu korban dari tindak kekerasan teman sekelasnya karna dirinya masuk dengan biasiswa.
Saat ini gadis wajah lugu bersurai dark brown meringis dan mencoba mencari udara sebanyak mungkin, wajahnya yang babak belur hingga mimisan tak membuat teman sekelasnya menghentikan aksinya.
"Kenapa lo selalu cari perhatian di Sekolah, hah?! Bahkan Guru-guru lebih kenal nama lo dari pada gua! Cih, apa menarik sih dari lo? Dengan muka lu yang pas-pas gini lo masih punya muka buat minta anter pulang sama cowok gue,,,, cuih!" Dengan tak manusiawinya teman satu kelasnya itu meluda tepat di wajah korban -Alana yang tengah berusaha untuk tidak menangis karna merasa di tindas oleh teman-teman sekelasnya ini.
"It-ituu karna kamu sendiri yang selalu berbuat kesalaha dan terlalu sering melawan, harusnya kamu lebih banyak belajar dari kesalah kamu , supaya Guru mandang kamu gak selalu buruk." Dengan pelan dan penuh kehatian alana berbicara, sungguh, dia tidak punya keberanian untuk mengomentari ratu bully tersebut, namun dia sudah muak dengan segala hal yang ia terima selama dirinya ber-Sekolah di sini.
Terdengar gelak tawa dari beberapa teman sekelasnya, tertawa remeh atau lebih tepatnya tertawa jenaka?
Seorang gadis yang merupakan ratu bully tersebut mencengkram kuat dagu alan hingga alana meringis.
"Am-ampunn, jangan lagi.." Mohon nya dengan mata yang sudah berair - menangis.
"Ini yang paling gue benci soal lo, sok perhatian, sok lembut,padahal lo lemah. Mati aja lo!" Dengan sekali gerakan kepala alana mengenai benda keras yang berada di belakang hingga alana seketika menutup mata - pingsan.
"Jess, dia pingsan. Kepalanya berdarah anjir!" Pekik teman Jess yang panik karna dirinya ingat sekali suara keras ketika kepala tersebut mengenai benda keras yang berada di belakanag alana.
"Bodo amat, mau dia mati juga gak peduli. Ayo, keburu ada yang dateng." Tanpa berdosa Jessica langsung melenggang pergi dengan teman-teman nya meninggalkan aluna yang pingsan karna mulai kehabisan darah.
Miris, tidak ada yang mengetahui kejadian tersebut, hingga tidak ada yang tau apa yang akan terjadi pada alana? Karna gudang tersebut sangat jarang dikunjungi selain menaruh beberapa fasilitas Sekolah yang sudah tak layak dipakai.
Kejadian perundungan ini terjadi di Sore hari, setelah jam kepulang Sekolah. Wajar bila tidak ada yang tau atau melihat karna situasi Sekolah sudah sunyi tidak ada penghuni kecuali keamanan Sekolah.
Sore berganti malam, keamanan Sekolah pun berjalan mengelilingi area Sekolah, entah firasat dari mana hatinya menuntun untuk mengecek keadaan didalam gudang yang sudah tak terpakai.
Ceklek// setelah membuka pintu gudang Pak satpam pun langsung masuk kedalam untuk sekedar mengecek, ia berjalan semakin masuk hingga matanya tak sengaja melihat bayangan kaki seseorang yang berada tak jauh dari tempatnya berdiri.
Dengan langkah perlahan dan penuh waspada Pak satpam pun memberanikan untuk mendekati bayangan itu, dan seketika matanya melebar melihat seorang siswi yang tergelatak menggenaskan dengan sekujur tubuh penuh luka dan darah yang merembes kemana-mana.