Rencana pertunangan

179 30 0
                                    

Setelah memastikan Sabiru tidak terlihat kembali, Kiran masuk ke dalam rumah. "Kiran, sini ayah mau ngomong." Pinta sang Ayah.

Kiran menghampiri ayahnya lalu duduk disofa "ayah mau ngomong apa?."

"Begini, kamu kenal sama anak itu darimana?."

"Anak itu? Maksud nya Sabiru?."

"Iya dia."

"Aku kenal di kampus yah, dia temennya Gio." 

"Kok mukanya babak belur begitu? ayah gak suka kamu temenan sama dia, Kiran."

"Ayah, dia bukan anak nakal, dia bukan juga anak yang sering bikin masalah."

"Terus kenapa dia babak belur begitu?."

"Itu karena ayahnya sering mukulin dia, dia anaknya baik yah, sangat baik."

Tuan Abraham terhenyak mendengar penuturan anaknya itu "ayah sambung atau ayah kandung?."

"Sialnya ayah kandung yah."

"Ya tuhan, terus si bajingan itu dimana? Sudah dipenjara?."

"Dia sempet dipenjara, tapi om nya Sabiru mencabut laporannya."

"Kenapa dicabut? Dia harus di penjara, kasian Sabiru kalo dia tiba-tiba datang bagaimana?."

"Aku juga mikir gitu, takutnya ayahnya itu balik lagi mukulin Sabiru. Tapi katanya mereka punya kesepakatan yah."

"Oh yasudah kalo ada kesepakatan."

"Jadi gimana yah, masih mau larang aku berteman dengan dia?."

Ayah terkekeh pelan "tidak jadi, kasian dia. sepertinya dia suka sama kamu tuh."

"Keliatan sama ayah?."

Tuan Abraham mengangguk "iya, matanya lain pas liat kamu."

"Di nembak Kiran tadi."

"Terus kamu jawab apa?."

Kiran menggeleng "aku gak jawab apa-apa, soalnya Kiran udah punya pacar."

"Loh kamu udah punya pacar? Kenapa gak kenalin ke ayah?."

"Gak mau, nanti ayah nanya aneh-aneh kedia."

"Bodo, kenalin ke ayah. Suruh datang kesini bila perlu."

"Tapi yah...."

"Ayah cuma ingin tau laki-laki mana yang bisa naklukin hati anak ayah. Kalo dia baik, ayah dukung tapi kalo engga, maaf gak dulu."

"Tapi baik-baikin oke?."

"Tergantung anaknya dulu, dia mau engga ketemu ayah, kalo engga berarti kamu harus cari lain."

"Siapa?."

"Itu Sabiru, ayah sreknya sama dia soalnya."

"Itu mah maunya ayah."

"Emang kamu gak mau?."

"Emm anu......." Kiran gelagapan sendiri mendengar perkataan Ayahnya itu.

Tuan Abraham terkekeh "haha ayah bercanda." Jeda. "Jangan lupa ya ayah tunggu besok malam, tapi ayah mau minta no si biru itu."

"Buat apa yah?."

"Gapapa pengen temenan aja, kasian dia ayahnya kelakuannya mines."

"Iya deh, Yaudah bentar." Kiran mengambil ponselnya lalu mengirim no Sabiru pada sang ayah."udah tuh."

"Kamu save no dia cuma pakek nama dia?."

Kiran mengangguk "kalo gak nama dia, terus Kiran namain apa?."

Few Part Senja Dilangit Jogja (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang