32. TRAGEDI

825 79 7
                                    

Disclaimer cerita ini hanya karangan FIKSI belaka. JANGAN di bawa ke dalam dunia nyata. Mohon bijak dalam membaca.

Terimakasih 💚

***

Ningning sedang merenungi kehidupannya akhir-akhir ini yang penuh dengan masalah. Dia sempet berpikir, sebelum dia kenal dengan Jay hidupnya tidak pernah di timpa masalah yang seberat ini. Tapi di sisi lain dia juga tidak menyalahkan kehadiran Jay dalam hidupnya.

"sayang, kamu kenapa? Dari tadi aku liatin kamu ngelamun mulu" ujar sosok laki-laki dari belakang Ningning yang tidak lain adalah Jay. Perlahan dia menghampiri Ningning dan memeluk pinggang mungil Ningning.

"enggak, aku cuman masih kesel aja sama kakak aku"

"kalo gitu kamu nginep di sini aja" ucap Jay sambil menaruh kepalanya di bahu Ningning.

"kamu gila ya? Yang ada nanti dia makin marah sama aku"

"hei, biarinin aja kakak tiri kamu itu di rumah sendirian. Biar dia ngerasain gimana rasanya tanpa kehadiran kamu" ujar Jay sambil menekan kata tiri. Ningning hanya terdiam memikirkan apakah dia harus menginap sementara atau dia harus tetap pulang.

***

Jam sudah menunjukan pukul sepuluh malam dan Ningning belum juga pulang. Ini adalah kesekian kalinya Ningnig pulang larut malam tanpa kabar. Giselle yang menunggu sang adik merasa gelisah, dia takut terjadi sesuatu pada Ningning. Untuk meredahkan gelisah pada dirinya, dia mencoba untuk menelfon seseorang.

"hallo Chan"

'iya, kenapa? Kayak panik gitu kamu'

"Ningning belom pulang juga Chan, aku bingung harus ginama"

'kemarin-kemarin juga gini, kamu tunggu aja nanti dia pasti pulang. Tenang ya, sesusah-susahnya Ningning di bilangin, dia gak mungkin pulang terlalu larut. Sebentar lagi dia pasti pulang. Apa mau aku sama Winter temenin, biar kamu gak sendirian nunggunya'

"tapi emang gak apa-apa?"

'tenang gak masalah, kalo gitu aku bilang ke ibun sama ayah dulu ya'

"iya, makasih ya, aku tunggu kamu di rumah"

' okee, aku tutup dulu ya telfonnya'

"iya, kamu nanti hati-hati di jalan"

'siaaap kapten'

Setelahnya sambungan telfon terputus. Giselle merasa sedikit lega setelah menelfon Haechan, dia memutuskan untuk menunggu di ruang keluarga sambil menonton beberapa film.

Hampir satu jam berlalu, tiba-tiba ada suara bel berbunyi. Giselle buru-buru berlari kerah pintu, berharap yang datang adalah Ningning. Tapi saat pintu di buka ternyata itu adalah Haechan dan juga Winter. Giselle pun langsung meyuruh mereka untuk masuk.

"kak Giselle, gimana ceritanya kakak bisa marahan sama Ningning? Kenapa kakak gak bilang ke gue dan kak Karina?" tanya Winter.

"bukannya gue gak mau cerita ke kalian tapi gue masih mau ngelesaiin masalah gue sendiri, karena ini salah gue" ucap Giselle yang pada akhirnya menjelaskan semua awal mula pertengkaran ini.

"jadi kayak gitu ceritanya, berarti sekarang kita harus cari Ningning" ujar Winter setelah sudah mengetahui situasinya.

"tunggu dulu" ucap Haechan.

"tunggu apa lagi bang, nanti kalo Ningning kenapa-napa gimana? Ini udah mau jam dua belas malam"ujar Winter kesal.

"sabar, gue gak tau Ningning di mana, tapi gue udah suruh Jeno buat lacak keberadaan Ningning"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 05, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Tertukar | NCT DREAM X AESPATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang