Esoknya seperti yang sudah dikatakan javier mereka pergi bersama menuju alamat nomor 4.
Butuh waktu beberapa jam karena ternyata anak itu bersembunyi ke dalam pelosok desa yang sangat jauh dari kota.
"Sialan, bocah itu kenapa harus lari ketempat yang begini"
Maki Alice yang sedang menyetir mengikuti google maps didepannya.
"Lihat saja jika dia terlihat di depan mataku akan ku remukkan anak itu"
Sambungnya kesal lalu tetap mengemudi dan kini sedikit cepat.
Javier berada di sebelah alice sedangkan jay,william dan fred terhimpit di kursi belakang.
"Wow! Suaramu membuat telinga ku berdenging"
Sahut william memakan camilannya. Mendengar itu alice membalikkan wajahnya menatap sinis william namun tak mengatakan apapun.
Hingga beberapa waktu berjalan mereka sampai disalah satu rumah mewah diujung desa.
Alice memarkirkan mobil didepan pagar itu. Fred turun dari mobil membuka paksa pagar yang tertutup.
"Silahkan masuk tuan muda"
Ucap fred tersenyum sambil mengangkat pagar besar yang ia rusakkan di tangan kanannya.
"Ini seperti perkumpulan monster"
Ucap jay memelas melihat orang-orang di sekitarnya yang tak pernah bersikap normal.Akhirnya javier masuk ke halaman rumah itu. Mengetuk pintu dan menekan bel beberapa kali namun tak ada jawaban.
Fred yang tak sabar itu akhirnya maju.
"Permisi tuan muda"
Ucapnya menggeser pelan tubuh javier. Dengan santai dia menendang pintu tersebut hingga memental jauh kedalam.
"WOI! PINTU KU!"
teriak seseorang yang berdiri di tangga menatap kaget pintunya yang terbang.
Jonathan (14), seorang yatim piatu yang dulunya anak jalanan dirawat dan dijaga penuh kasih oleh ibu javier diana.
Jonathan seumuran dengan javier, dia sangat menyayangi diana yang merawatnya seperti ibu kandung. Mendengar kabar diana yang mati dia kabur ke pelosok desa merasa sakit dan tak ada tujuannya jika berada di kediaman agraha.
Mereka memaklumi itu karena bagaimana pun jonathan hanyalah anak remaja yang sedang mengalami pubertas.
"WOI BOCAH TENGIK"
Teriak Alice marah memasuki pintu berlari menuju tangga menarik tubuh jonathan.
Melihat alice yang berlari menujunya membuat jonathan bergidik ngeri. Namun baru saja berlari naik tangga dua langkah tubuhnya sudah ditarik alice.
"BODOH, ANAK INI BODOH"
Teriak Alice mengangkat tubuh jonathan di pundaknya memukul beberapa kali bokongnya memberi pelajaran.
"Sudahlah Alice"
Javier yang sedari di perjalanan hingga sampai itu akhirnya membuka suara. Wajahnya terlihat lelah.
Alice menatap javier lalu menghela nafas menahan kesalnya pada jonathan. Akhirnya alice membawa jonathan turun menuju javier masih diangkatnya seperti karung beras.
Dengan kasar alice menjatuhkan jonathan ke lantai.
"Sakit goblok"
Maki jonathan memberi jari tengah nya pada alice. Hal itu membuat alice semakin kesal namun dirinya menatap javier yang terlihat lelah akhirnya alice pun menahan kekesalannya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
JAVIER
Action"GENGSTAR BRENGSEK! KENAPA KALIAN TIDAK MELINDUNGI IBU DAN AYAHKU! KALIAN SEMUA SIALAN!!" Javier menangis memaki deretan gengstar yang berkumpul dirumahnya. seperti orang gila dia memukul sambil menangis kumpulan gengstar yang terduduk menunduk. mer...