02. Penawaran

246K 2.5K 61
                                    

Hello guyss
Dibaca aja, jangan terlalu dihujat 🤙
Selamat menyelam 😊

***

Selesai kelas, ketiganya ngibrit lari ke kantin. Sebenarnya Kayra menolak sebab uangnya pas-pasan untuk kebutuhan, jika ia menghamburkan nya kembali, Kayra tidak tahu besok bisa makan nasi atau tidak.

Tapi, Karena paksaan Karin dan Nayla yang akan mentraktir Kayra makan. Yasudah. Kayra ingin menolak, tapi mendapat tatapan tajam dari Karin yang galak, ia pasrah.

Jadi disinilah ketiganya, dikantin.

"Kay? Mau makan apa? Gue pesenin?" tanya Nayla setelah mereka berhasil mencari space kosong di kantin.

"Samain aja sama kalian,"

"Okedeh,"

"Gue titip dong, Nay." seru Karin yang nampak malas melihat kedai-kedai dikantin terlihat ramai mahasiswa yang mengerubungi nya.

"Awas aja lo pesen makanan yang ditemat reme-rame kaya gono," tunjuk Nayla pada pedagang mie ayam yang terlihat lebih ramai-ramai dari kedai yang lain.

"Ogah gue pesenin," kata Nayla lagi.

Karin terkekeh pelan, "Iya-iya. Gue samain juga deh sama lo,"

"Oke. Nasi goreng, sama es jeruk." Nayla sudah ingin memakan itu dari sejak kelas memulai pelajaran. Membayangkan dengan perut lapar didalam kelas, Nayla memutuskan untuk memakan nasi goreng dan es jeruk nanti dikantin.

Suasana kantin nampak berisik. Haha, maklum orang-orang laper pasti larinya ke kantin bukan kamar mandi, jadi ramelah tempat seperti ini.

Dan kebanyakan pandangan orang yang sambil memakan menu mereka, semua menatap kedua sejoli yang duduk di tengah-tengah kantin yang menjadi atensi pusat. Terutama untuk kaum perempuan.

Mereka semua nampak iri melihat kedua sejoli itu yang terlihat sangat pas sebagai pasangan goals yang digadang-gadang kan menjadi couple dikampus. Kebanyakan mereka mencibir perempuannya yang duduk di samping laki-laki itu yang tampan nya gak karuan sambil bergelayut manja.

"Karin, itu siapa si yang lagi diliatin cewek-cewek kebanyakan?" tanya Kayra penasaran. Meja mereka berseberangan yang membuat gadis itu bisa melihat laki-laki itu dengan telaten menyuapi makanan pada perempuan di samping nya.

Karin melihat arah tunjuk Kayra, "Oh, dia kating di kampus, Gabriel. Wakil ketua BEM, anak fakultas komputer yang gedung fakultas nya sebrangan sama gedung fakultas kita," lanjut Karin menjelaskan.

Yah. Kayra termasuk orang yang tidak peduli terhadap sekitar nya. Termasuk up to date berita-berita di kampus mereka. Kayra si bodo amat.

Namun, ia tahu perempuan yang duduk di samping laki-laki yang bernama Gabriel itu adalah teman satu jurusan nya, Ilmu Komunikasi, namanya Helena. Anak yang Kayra pernah denger si, anak orang kaya.

"Mereka pacaran udah hampir satu tahun ini. Yah, kebanyakan cewek-cewek si iri aja ngeliat Helena bisa pacaran sama Gabriel. Fans dia banyak, Kay. Gue aja dulu pas semester satu sempet ngefans sama dia, tapi udah gak, karena gue udah punya Varo, hehe." cengir Karin diakhir kalimat nya.

Kayra mengangguk-angguk kan kepalanya. Mengerti. "Pantesan anak-anak cewek banyak yang ngeliatin,"

"Iyalah! Orang ganteng, kok." ujar Karin blak-blakan.

Sesaat Kayra mengalihkan pandangannya pada kedua sejoli itu lagi. Kayra tidak cemburu atau suka. Kayra mah netral.

Hanya saja ia ingin memastikan perempuan-perempuan yang sangat angresif sekali melihat pasangan kekasih itu disana. Apa yang mereka lihat dari keduanya? Dan sampai pandangan Gabriel bertemu dengan iris Kayra, degup jantung gadis itu pun berdetak cepat.

BenefitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang