O2

121 21 7
                                    

Kalau kata Keju mah, enaknya baca pas malam-malam atau pas agy sendirian dirumah, biar dapet feel horrornya gitu. Walaupun ini bukan book horror sih😅

Happy reading and sorry for typo!!

Happy reading and sorry for typo!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Taki menemukan toilet. Betapa beruntungnya si bungsu nomor dua. Dan sekarang, ia baru saja selesai dan keluar dari ruang tempat pembuangan limbah yang diproduksi oleh manusia itu dengan perasaan lega.

"Tinggal nyusul ke dapur." Monolognya, kemudian melangkahkan kakinya santai, dengan isi kepala yang terus menyanyikan lagu billy poco.

Di sisi lain, ada Euijoo berlarian tak tentu arah, panik. Ditengah kegiatannya mencari Taki, laki-laki Byun itu tiba-tiba dikejar oleh sosok yang menggunakan topeng serigala dan membawa benda tajam runcing pada tangan kanannya, belati.

"Jauh-jauh lo, dasar psikopat!" Teriak Euijoo menggelegar. Kakinya terus mengambil langkah besar dengan tubuh di liuk-liukkan guna menghindar dari belati yang terus diayunkan ke arahnya itu.

Euijoo mendesis pelan. "Lo punya masalah apa sih?!" Tanyanya berhenti sejenak, memutuskan untuk melawan, dengan niat membuat lawannya itu tumbang sebentar agar dia bisa mengulur waktu untuk berlari menjauh.

Sosok pengguna topeng serigala itu tak bergeming. Malah ia kembali melayangkan benda tajam itu ke arah Euijoo. Dengan gesit, Euijoo menghindar dan menendang rahangnya kuat.

DUGH! KRAK!

Suara retakan tulang itu terdengar menyeramkan. Euijoo menendangnya tepat sasaran, tanpa meleset sedikitpun. Mendapat kesempatan emas, Euijoo segera berlari secepat yang ia bisa guna menjauh dari si topeng serigala. Tanpa ia sadari, sosok itu tersenyum di balik topengnya.

"Kena kau." Gumamnya, hampir seperti bisikan. Sebelum kembali bangkit untuk mengejar mangsanya yang sudah berada jauh di depan sana.

Euijoo masih setia berlari dengan nafas tersengal. Sesekali menoleh ke arah belakang guna melihat, apakah si topeng serigala itu masih mengikutinya atau tidak. Langkahnya mulai memelan, saat tak merasa diikuti lagi. Laki-laki manis itu terduduk lemas dengan tubuh yang bersandar pada dinding.

"Apes banget nasib gue. Kalau dia nemuin yang lain, gimana? Jangan sampai deh." Gumam Euijoo di tengah kegiatan mengatur nafasnya. Dadanya terasa sangat sesak, ditambah lagi dengan lorong yang tak memiliki ventilasi udara ataupun jendela ini.

Setelah sekian menit berdiam diri dan mengumpulkan kembali energinya, Euijoo kembali berdiri. Kakinya masih terasa lemas, tapi ia tetap memaksakan diri. Ingin mencari teman-temannya dan mengajak mereka untuk segera keluar dari tempat ini.

Baru hendak melangkah, tubuhnya tak sengaja menabrak sesuatu di depannya. Euijoo mendongak, irisnya kian membulat. Menyadari bahwa orang di hadapannya saat ini adalah si topeng serigala, dengan belati yang sudah terangkat, siap diayunkan padanya.

Membalikkan tubuhnya, laki-laki Byun itu merasa nafasnya tercekat saat merasakan benda tajam yang menusuk punggungnya. Sial, ia kalah cepat.

Euijoo yang pada dasarnya memang nekat, melangkahkan kakinya secepat mungkin, membuat benda tajam yang menusuk pada punggungnya itu terlepas dan meringis.

Labyrinth || &TEAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang