Sebuh pesta ulang tahun meriah dihadiri ribuan tamu undangan tampak begitu memukau. Dekorasi indah pesta ulang tahun itu sangat indah. Lampu kristal dan taburan bunga lily layaknya seperti berada di pesta ulang tahun seorang putri raja.
Para wartawan turut hadir mengabadikan moment ulang tahun sosok wanita yang sangat cantik yang sejak tadi menyambut para tamu undangan. Tak memungkiri, banyak mata yang melihat sosok wanita cantik itu. Gaun berwarna gold dengan model royal gown sukses membuat sosok wanita cantik itu sangat menakjubkan.
Skyla Audrey Russel adalah seorang putri billionaire yang terkenal selalu hidup dalam kemewahan. Tak tanggung-tanggung hanya demi pesta ulang tahun yang ke 23 tahun, Audrey rela mengeluarkan uang jutaan dollar. Namun, tentu nominal itu tidak berarti bagi seorang Audrey.
"Ma, Xander ada di mana? Kenapa sampai sekarang Xander belum juga datang? Dia ingat ulang tahunku atau tidak?" Audrey menjauh dari kerumunan para tamu undangan. Wanita cantik itu menghampiri kedua orang tuanya yang tengah mengobrol dengan kedua orang tua Xander Foster—tunangannya.
Sudah sejak tadi Audrey menunggu Xander datang ke pesta ulang tahunnya, tapi hingga detik ini Xander belum juga muncul. Sungguh, dia ingin sekali tunangannya datang lebih awal, tapi sayangnya dia harus menelan kekecewaan karena Xander tak kunjung datang-datang. Padahal pesta sudah sejak tadi dimulai.
"Sayang, sabar sedikit. Pasti Xander akan segera datang, Nak." Miranda, ibu Audrey memberikan nasihat pada putrinya untuk bisa lebih bersabar.
"Princess, tenang dulu. Xander mungkin sedang berada di jalan. Tidak mungkin Xander tidak datang di hari pentingmu." Athes, ayah Audrey mengelus pipi Audrey, menenangkan putrinya itu untuk tidak cemas.
Audrey menghela napas kasar, dengan raut wajah yang muram. Tak dipungkiri raut wajahnya menunjukkan jelas kekecewaan mendalam. Ini bukan pertama kali Xander datang terlambat di pesta ulang tahunnya. Bisa dikatakan setiap kali Audrey mengadakan pesta ulang tahun, maka Xander akan selalu datang terlambat.
Sejak dulu, Xander selalu datang di pesta ulang tahu Audrey, di kala pesta hampir berakhir. Alasannya? Jelas aja Xander akan mengatakan sibuk dengan pekerjaan. Walau weekend sekalipun, pria itu akan tetap bekerja. Lagi dan lagi, Audrey harus bisa jauh bersabar menghadapi Xander. Rasa cinta yang terlalu kuat membuat Audrey seakan tak memedulikan apa pun. Sebab bagi Audrey yang paling penting adalah Xander ada di sisinya.
"Marco di mana putra kita? Kenapa lama sekali?" Angela, ibu Xander berbicara sedikit pelan pada sang suami. Bukan hanya Audrey saja yang kesal, tapi Angela juga kesal. Padahal sebelumnya Angela sudah mengingatkan putranya itu untuk tidak datang terlambat di pesta ulang tahun Audrey.
"Ck! Anak itu memang benar-benar keterlaluan," geram Marco emosi pada putranya.
"Marco, mungkin saja Xander terjebak macet atau mungkin ada pekerjaan penting yang tidak bisa Xander hindari," sambung Miranda yang berusaha bersikap menyikapi dengan bijak.
"Aku akan menghubungi putraku." Marco mengeluarkan ponselnya dari balik jas, lalu menghubungi nomor putranya itu. Namun, tiba-tiba di kala pria paruh baya itu baru saja ingin mencoba menghubungi putranya, tatapannya tak sengaja mengikuti tatapan semua orang—yang teralih pada sosok pria bertubuh tinggi tegap memasuki ballroom hotel.
Seketika senyuman di wajah Audrey terlukis melihat sosok pria tampan yang terbalut jas berwarna hitam. Aura dingin dan tegas begitu memesona. Sorot mata yang tegas itu selalu berhasil membuat Audrey tersihir dan terpukau.
"Xander!" Audrey berlari, dan memeluk erat tubuh Xander. "Akhirnya kau datang, aku sangat senang kau datang, Xander." Lanjutnya merengek manja pada sang tunangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Pain
RomanceFollow instagram: abigailkusuma8 Warning 21+ *** Sejak dulu yang Audrey cintai hanyalah Xander-pria yang berhasil memorak-porandakan hatinya. Meski Audrey tahu Xander selalu bersikap dingin dan tak memedulikannya tetap saja Audrey tidak pernah berhe...