[15+]
"Kenapa lagi hyung? Aku salah apa hari ini?"
Hanbin tadi menyambut Hao pulang dengan senyuman tampannya pada hari ini. Center grupnya itu baru saja syuting acara reality show dengan member lainnya yaitu Matthew. Seperti biasanya, Hanbin menyambut Hao dengan sekaleng Zero Cola dan mengajak member sekaligus kekasihnya itu untuk makan malam bersama. Hanbin sengaja menunda makan malamnya karena ia menunggu Hao pulang padahal member lainnya yang tidak ada kegiatan sudah makan sejak tadi.
Namun yang Hanbin dapatkan bukan pelukan atau senyuman atau bahkan rengekan Hao yang tergantung pada hari yang dijalaninya. Ia malah mendapatkan wajah dengusan kesal dari sang kekasih. Tanpa berbicara apapun sang kekasih masuk ke kamarnya dan menghiraukan Hanbin. Hanbin yang mendapatkan perlakuan seperti itu tentu saja terheran-heran, Hanbin tidak ingat dia ada berbuat salah hari ini. Kegiatannya hari ini hanya pergi ke kampus lalu sorenya ia LIVE di Bubble. Maka ia menyusul Hao ke kamarnya dan meminta penghuni lain kamar itu yaitu Gunwook untuk keluar sebentar.
"Hyung, aku minta maaf kalau ada salah"
Hao diam saja tidak menanggapi, ia sudah mengganti bajunya dan membersihkan diri sebelum Hanbin masuk ke kamarnya. Tadinya Hao ingin memakai Night routine nya tapi ia urungkan karena ada Hanbin. Hao memutuskan untuk langsung masuk ke tempat tidurnya dan menenggelamkan dirinya di dalam selimut. Mengabaikan Hanbin yang masih berusaha menyapanya di depan pintu.
"Hyung sudah janji kalau ada masalah kita bicarakan. Jangan diam seperti ini, nanti aku tidak tahu dimana salahnya" Hanbin coba membujuk Hao. Ia mendekat dan mendudukkan dirinya di pinggiran tempat tidur.
"Kau ini sebenarnya tidak suka aku kan?" ujar Hao dengan suara yang kecil karena teredam oleh selimut tebalnya tapi Hanbin masih bisa mendengarnya.
Hanbin terkesiap atas tuduhan Hao. "Hoax darimana itu?"
"Dari mulutmu sendiri"
"Kapan? Kapan aku bilang begitu, aku kan selalu bilang aku sayang Hao hyung. Aku cinta Hao hyung"
Hao bangkit dan duduk di tempat tidur, dia menatap Hanbin tajam. "Tadi di acara dating dating itu yang kau jadi panelistnya, kau bilang kalau suka orang kau akan panggil dia 'Ya!!' dan suka mengganggu sampai dikira aneh. Tapi kau tidak pernah begitu kepadaku. Tidak pernah ganggu juga. Kau tidak suka aku kan"
Hanbin tertawa mendengar perkataan Hao. Dengan cepat memajukan wajahnya dan mengecup bibir Hao gemas.
"Jangan cium-cium orang yang tidak disuka"
"Bukan begitu konsepnya sayang" Hanbin menarik Hao ke dalam pelukannya, syukurnya Hao tidak melawan. "Itu maksudnya kalau ada orang yang aku suka, aku akan mengganggunya sampai ia mengingatku. Tapi kan dulu Hao hyung sudah ingat aku terus, jadi aku tidak perlu repot-repot ganggu kak Hao"
Hao memukul kecil dada Hanbin. "Bohong. Kau saja tidak tahu aku suka duluan waktu itu"
Hanbin tertawa kecil. Ia mengusap pelan kepala Hao yang ada di dadanya. "Sejujurnya hyung beda. Dulu waktu masih puber, aku memang suka mengganggu orang-orang yang membuatku tertarik. Tapi Hao hyung beda, aku tidak mau mengganggu Hao hyung. Aku takut kalau diganggu nanti hyung akan ilfeel menjauhiku. Aku tidak percaya diri untuk disukai oleh orang secantik hyung jadi aku pikir aku akan bersikap baik saja supaya hyung tidak menjauhiku dan kita bisa berteman"
"Jadi kau cuma mau berteman denganku?"
"Niatnya sih begitu karena aku tidak percaya diri. Tapi ternyata si cantik ini suka aku yasudah kupacari saja, tidak usah berteman"
"Tapi kan aku mau juga diganggu Hanbin, dipanggil 'YA!!' gitu"
"YA!!!"
Hao terkesiap saat Hanbin berteriak memanggilnya. Ia melepaskan pelukannya dan menatap wajah Hanbin yang tersenyum kepadanya. "Coba bicara tidak sopan"
"Ya! Zhang Hao! Ayo makan sekarang"
"Tidak mau!"
"Kau benar-benar tidak mau makan? Mau aku seret sekarang juga"
"Yang lebih kasar?"
"Sialan, kau benar-benar mau aku seret Zhang Hao? Atau mau kulemparkan makanan langsung ke mulutmu itu?
Hao tertawa dan kembali memeluk Hanbin. "Aku suka lihat sisi Hanbin yang kasar seperti ini"
"Haruskah aku memanggilmu Hao dari sekarang?"
"Mau" Hao mengangguk dengan cepat.
"Hao? Hao sayang, cintaku, separuh jiwaku" Hanbin sangat gemas sekarang, ia mengecup seluruh wajah Hao. Mulai dari pipi, dahi, hidung sampai bibirnya di akhirnya. Agak lama tapi hanya sebuah kecupan.
Hao menjauhkan wajah Hanbin darinya setelah wajahnya habis dikecup Hanbin. "Kok jadi manis lagi. Kan ini masih dalam agenda tidak sopan"
Mendengar itu, Hanbin pun bangkit dan menarik Hao. Hanbin menggendong Hao dengan mengambil setengah badannya untuk diletakkan di bahunya. Mirip seperti mengangkat karung beras. Hanbin juga berhati-hati agar kepala Hao tidak terkena bunk tempat tidur bagian atas. "Zhang Hao!! Kau harus makan sekarang!"
Hao terkikik geli sambil menggoyang-goyangkan kakinya. "Hanbin aku menyerah, niatnya mau kasar kau malah jadi romantis begini"
"Kurang ajar, yang begini kau sebut romantis anak nakal?" balas Hanbin sambil menepuk pantat Hao seolah menghukum Hao. Ia kemudian berjalan ke arah pintu dan keluar dari kamar untuk membawa Hao ke meja makan. "'Kalau makanmu tidak habis, kau akan benar-benar kuhukum Hao"
"Aku tidak akan menghabiskannya"
"Anak nakal" Hanbin menepuk pantat Hao lagi, kali ini sedikit lebih kuat dari sebelumnya.
Hao tetap terkikik geli karena pukulan Hanbin sangat tidak bertenaga walaupun lebih terasa dari yang sebelumnya. Iya, Hao tahu Hanbin tidak akan pernah menyakitinya meskipun ia yang memintanya tapi acting Hanbin malam ini cukup menurut Hao. Ia terkadang bosan dengan sisi manis Hanbin. Sekali-kali, Hao perlu mendapatkan asupan ketidaksopanan Hanbin seperti ini.
Tapi Hao serius penasaran seperti apa hukuman Hanbin nanti jika ia tidak menghabiskan makanannya malam ini? Hao jadi benar-benar ingin merealisasikannya. Hao membulatkan tekadnya, ia tidak akan menghabiskan makanannya!! Hanbin, tolong hukum Hao.
END
..
.
Chunhee Hwang :
Kepikiran sama drabble ini karena si Hanbin bilang kalau dia suka orang, dia bakal ganggu terus orang itu. Tapi kalo ke Hao sih beda mungkin yaaa hehe
KAMU SEDANG MEMBACA
My Other Half (BinHao/Haobin)
FanficHao hidup di dalam impiannya. Menjadi Idol dan dikenal banyak orang karena bakatnya sekaligus ia juga dicintai oleh orang yang ia idam-idamkan. . Terlepas dari tanggung jawabnya sebagai Leader, Hanbin juga ini menikmati saat-saat indah dalam hidupn...