Baca aja gk papa, cuma cerita pas gabut doang kok ( ╹▽╹ )
.
.
.
.
.Sepulang dari sekolah Reza dkk mampir dulu ke rumah Arya, karna baru jam 11.00 am. Mereka lesehan di teras rumah Arya, walau ia memiliki sofa di dalam rumah tapi siapa sangka kalau Riyan meminta untuk duduk lesehan di teras.
Reza dan Arya juga tidak masalah, toh mereka bisa menikmati angin sepoi-sepoi. Tapi tidak dengan Chiara, ia sempat menolak tadi karna katanya tidak ingin kulitnya gosong sebab sinar UV, walaupun dia sudah memakai sunscreen sebelumnya.
Tentu mereka tidak hanya duduk-duduk saja, Riyan dan Chiara kini tengah sibuk memakan camilan yang telah di beli sebelumnya, sedangkan si duo ambis lebih memilih untuk membuka buku mereka dan membacanya.
"Heh Ra, si waketos itu tadi kenapa sih? Tiba-tiba nuduh ga jelas ke Reza, mana sampe mukul lagi" tanya Riyan sambil terus memakan ciki-ciki di tangannya
"Ga tau, Envy maybe" jawab Chiara acuh tak acuh,ia tengah sibuk mengupas kuaci dan mengumpulkan isinya supaya ketika di makan lebih nikmat
"Ga usah mikirin dia, udah!" Ucap Arya merebut ciki-ciki di tangan Riyan.
"Hehh balikin jajan gue! Sinii"
Riyan mencoba mengambil camilannya dari tangan Arya, tapi sialnya Arya tiba-tiba berdiri dan mengangkat camilannya ke atas.
Karna tubuh Arya lebih tinggi jadi Riyan harus melompat agar mendapatkan camilannya, dan sialnya lagi ia kehilangan keseimbangan sampai akhirnya mereka berdua jatuh bersamaan.
Riyan jatuh tepat di atas tubuh Arya, seketika jantungnya berhenti berdetak beberapa detik sampai Arya tiba-tiba mendorong tubuh Riyan agar menjauh darinya.
"Kann.. jajan gue kotor semua, elu sih Ar!" Kesal Riyan
Pasalnya sekarang camilan dia sudah berserakan di lantai, walau lantainya terlihat bersih dan mengkilap tapi yang namanya Riyan itu tidak mau memakan bahkan menyentuh makanan yang sudah jatuh.
"Maaf"
Hanya kata itu yang dapat keluar dari mulut Arya, dia tidak bermaksud untuk membuat camilan Riyan jatuh, tapi sepertinya emang hari ini adalah hari sialnya Arya dan Riyan.
Arya bangun dan mengusap wajah nya kasar, ia berniat untuk berbicara empat mata dengan Riyan tapi ia tak sempat karna Riyan tiba-tiba masuk ke dalam rumah Arya;
"Tante Nisa!!"
_______"Allahu Akbar Allahu Akbar!"
Terdengar suara lantunan adzan, yang artinya sekarang sudah memasuki waktu Dzuhur.
Reza yang mendengarnya pun menutup buku yang ia baca dan menjawabi adzan tersebut.
Ketika adzan selesai, Reza bangkit dari duduknya."Lu mau sholat ya Za?" Tanya Chiara sambil mengumpulkan kulit kuaci ke dalam bungkus kuaci tadi.
"Iya, kalo Arya nyariin gue bilang kalo gue lagi ke masjid" Jawab Reza
"Boleh ga sih sesekali gue ikut lu sholat?"
Deg!
"Gue cuma nanya doang Za, udah deh jangan kaget gitu, ga ada lucunya tau!" Ucap Chiara lalu melenggang masuk ke dalam rumah Arya.
Reza hanya tersenyum tipis, dan ia pergi menuju masjid yang jaraknya lumayan dekat dari rumah Arya.
..........
"Tante Nisa!" Teriak Riyan berlari kecil ke arah ibunda Arya
Wanita paruh baya itu lantas menengok ke belakang, dan mendapati Riyan yang tengah menghampirinya.
"Eh, ada apa ini?" Tanya Tante Nisa setelah selesai memotong daging ayam yang telah ia beli di super market.
"Ayaa tan, dia jatuhin camilan Iyan~" rengek Riyan
Tante Nisa yang mendengar itu langsung menatap putranya yang berada di belakang Riyan , kurang lebih jaraknya setengah meter.
"Sudah.. nanti Tante suruh Arya beliin yang baru,ya" Ucap Tante Nisa sembari mengusap kepala Riyan.
"Mih.." lirih Arya
_____***_____
Di ruang tamu terlihat seorang gadis berambut hitam panjang terurai itu tengah duduk di sofa sembari menggulir layar ponselnya dan sesekali ia tertawa dengan cerita yang ia baca.
"Mana bisa gitu woy,hahaha.." ucap Chiara cekikikan sendiri
Tiba-tiba dari arah pintu terlihat seseorang dengan tinggi 180cm yang masih mengenakan seragam SMK nya. Reza masuk ke dalam rumah Arya;
"Assalamu'alaikum " ucap Reza ketika ia masuk kedalam
Ia melihat Chiara yang sedang asik dengan ponselnya, Reza berjalan ke arah sofa lalu ia mendudukkan dirinya di sofa , tepatnya di depan Chiara.
Reza tersenyum simpul saat melihat Chiara yang juga sedang senyum-senyum sendiri, karna dia belum menyadari keberadaannya.
"Hahaha- woy kampret!!" Tawa Chiara terhenti saat ia melihat Reza di depannya, tentu saja ia terkejut dengan keberadaan Reza tiba-tiba.
"Lu kok udah ada di sini sih Za! Ohh lu sodaranya jalangkung yaa?" Tanya Chiara dengan wajah penasarannya.
"Terserah Ara aja" Jawab Reza dan melenggang pergi ke toilet .
Chiara terdiam sebentar kemudian ia melanjutkan membaca novel online nya itu. Dan tiba-tiba saja perutnya bunyi, ia melihat ke jam dinding;
"Udah jam makan siang toh, pantes" ucap Chiara saat melihat jam dinding yang menunjukkan pukul 12.00 PM.
Saat itu juga Chiara menutup ponselnya dan bangkit dari duduknya, ia berjalan masuk ke dapur rumah Arya.
"Eh Rara udah di sini, tadi mau Tante suruh Arya manggil kamu buat makan siang sama-sama" Ucap Tante Nisa dengan senyum hangatnya.
"Hehe, perut Rara udah minta di isi Tan jadi Rara inisiatif buat ke dapur, siapa tau Tante belum selesai masak kan.." Jelas Chiara
"Halah bilang aja mau minta makan"
........
01/09/24kritik dan saran→

KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Him And Trust
Random"Oh, gini rasanya cinta beda agama, pantes ibu ga suka sama pertemanan aku" Hollaaa!! Aku buat cerita baru lagi nih! Baca yaaa!.. Author Lamm