Di Saat Cipap Berlaga

2.1K 13 1
                                    


Selepas daripada conference di genting tempoh hari , Shima mengajak Shake , lelaki
kacak yang ditemuinya semasa conference tersebut beserta dengan Nora untuk ke
apartmentnya menyambut hari lahirnya Shima sebenarnya sudah sangat "siap"
melayani Shake , kerana lelaki hendsome ini sepanjang party tersebut beliau tak henti
membujuk-merayu Shima. Dalam setiap kesempatan, ia memperlihatkan dan
menyatakan keinginannya untuk bercumbu. Terkadang Shima agak malu, takut
diperhatikan oleh geng dan temanya yang lain dan takut disangka terlalu
mengistimewakan Shake . Tetapi tamu lain nampak nya masing-masing sibuk dengan
urusan mereka. Cuma satu tamu yang tak hentinya memperhatikan mereka, kadang dari
kejauhan, kadang dari dekat. Dia lah Nora, gadis molek bermata erotis itu! Ketika Shima
pergi ke ruang tamu setelah mengantar para tamunya pulang, Shake nampak duduk
santai menonton siaran berita CNN ( Mega TV) di TV. Tadi ia kata tak ingin pulang dulu,
dan Shima tak boleh mengusirnya kerana setengah dari hatinya ingin lelaki ini tetap
tinggal. Nora juga tetap tinggal, tetapi ia tidak kelihatan di ruang tamu. Oh,.. ya! gadis itu
tadi minta izin kepada Shima untuk menggunakan bilik mandi. Kata gadis itu, badannya
berkeringat setelah menari tak kurang dari 2 jam. Shima tentu tidak dapat menolak. Ia
mengantar Nora ke biliknya, meminjamkan baju untuk mandi. Waktu itulah, Shima
sempat melihat gadis itu menanggalkan bajunya di bilik mandi yang pintunya tidak
ditutup (apakah ia sengaja?). Harus diakui oleh Shima, tubuh gadis itu sangat mulus
sempurna, penuh lika-liku yang menjanjikan. Sangat-sangat seksi!

Di ruang tamu, Shima menghempaskan tubuhnya di samping Shake . Kakinya agak
penat setelah sepanjang malam berdiri. Dengan santai, ditumpangkannya kedua kaki ke
atas meja. Shake mengalihkan pandangan dari TV , menoleh ke arah Shima sambil
tersenyum. Ah! Shima suka sekali senyum itu: manis dan juga terasa hangat-bergairah.
Dagunya nampak membiru kerana habis bercukur. Minyak wanginya yang semerbak
menambah kesan hendsome lelaki ini. Matanya, ya,... matanya itu juga pandai
membakar sesuatu yang memang mudah terbakar di dalam tubuh Shima!

"Mahu aku gigit?" ucap Shake setengah berbisik sambil menggeser duduknya lebih
dekat. Shima mengangguk sambil tersenyum tak kalah manis. Televisi menyiarkan
berita peperangan di Kamboja. Suara shower samar-samar datang dari bilik utama.
Shake segera memijat kedua kaki Shima setelah menyingkap gaunnya sampai ke lutut.
Betis Shima yang mulus nampak semakin mulus dalam suasana ruang tamu yang tidak
terlalu terang. Tangan Shake ternyata cukup ahli dalam memantat, menimbulkan rasa
nyaman yang perlahan-lahan merayap ke seluruh penjuru tubuh Shima.

Shima menyenderkan kepalanya ke sandaran sofa, memejamkan matanya, membiarkan
perasaan rileks menggantikan kegalauan yang sejak tadi membuatnya gelisah. Kini,
tangan Shake bagai menaburkan air sejuk, mengurangi kegelisahannya. Namun,
setelah kegelisahan itu hilang, muncul perasaan baru yang tak mengurangi debur
jantungnya. Itu lah birahi yang tadi ditahan-tahan; kini mulai bergejolak seirama gigit n
Shake .

Perlahan-lahan Shima lupa sekellilingnya, lupa pada pertanyaan-pertanyaan yang tadi
memenuhi kepalanya. Perlahan-lahan pula gigitan Shake semakin naik, dari

pergelangan kaki ke betis. Dari betis ke pangkal lutut. Dari pangkal lutut ke paha. Gaun
panjang Shima semakin tersingkap, sehingga kini sudah menampakkan seluruh paha
dan sedikit seluar dalam dalamnya. Shake berkali-kali menelan ludah memandang
kedua kaki Shima yang sangat sensual itu. Telapak tangannya terasa nikmat menyentuh
kulit mulus yang di sana-sini ditumbuhi bulu pirang halus itu.

Shima mengerang pelan ketika tangan Shake mengusap-usap permukaan kedua
pahanya. Oh... rasa geli menyelinap ke pangkal pahanya, ke lepitan-lepitan di sana.
Apalagi kemudian salah satu tangan itu naik semakin tinggi, mengusap-usap bahagian
depan cipap Shima yang agak menonjol itu.Shima menggeliat ketika merasakan nafas
Shake yang hangat menerpa lehernya. Bibir lelaki itu kini dengan leluasa menjalari
tengkuk dan bahagian bawah telinganya. Itulah bahagian-bahagian sensitif wanita yang
selalu akan membangkitkan api birahi. Shake nampak nya pro dalam hal ini. Sebentar
saja, Shima sudah merasakan tubuhnya terbakar api asmara.

ShimaWhere stories live. Discover now