"kamu gadis yang baik, walaupun aku tidak mengenal mu, aku bisa melihat ketulusan di hati mu, namun.. boleh kah aku memiliki mu saja?"
-Huang Renjun
🦋🌼🦋
"Mau bungeoppang gak?" Tanya jeno padaku, aku pun mengangguk antusias ditawari makanan kesukaan ku itu. Bungeoppang adalah kue berbentuk ikan. Aku lebih suka menyebut nya kue ikan daripada bungeoppang dan aku sudah terbiasa sejak kecil.
"Bentar deh, aku beliin buat kamu. Tunggu disini ya?" Lagi-lagi aku mengangguk antusias, membuat jeno mengusak rambut ku gemas. Setelah nya dia pergi ke toko kue ikan itu dan aku duduk di kursi untuk menunggu nya.
"Nih, satu nya buat orang rumah" ujar jeno saat kembali, lalu menyodorkan dua bungkus kue ikan itu padaku.
"Makasih ya, kamu gak mau nih?" Tawar ku, jeno menggeleng sambil tersenyum, lalu meneguk minuman soda nya, kulihat jakun di leher jenjang nya naik turun saat dia menelan minuman kesukaannya itu.
Uh, jeno tidak sedang menggoda ku kan?
"Mau langsung pulang aja?" Tanya jeno setelah selesai meneguk soda nya.
"Hm, udah mau jam 10, nanti kakak nyariin" jawab ku sambil melirik jam tangan yang melingkar di pergelangan ku.
Jeno mendengus pelan mendengar jawabanku, kurasa dia sedikit kecewa.
Hubungan ku dan jeno memang sudah direstui oleh orang tua dan kakak ku. Mereka juga menyambut jeno dengan baik saat bermain ke rumah, kadang bunda ku selalu memanjakan jeno seperti anaknya sendiri. keluarga ku sudah sangat dekat dengan nya.
Tapi tetap saja tidak boleh berkencan sampai larut malam apalagi sampai melewati batas.
"Padahal aku masih mau lama-lama sama kamu.. " eluhnya dengan gemas, jika jeno sudah seperti ini, artinya dia benar-benar kecewa.
"Besok kan masih bisa ketemu jen, nanti jam istirahat aku temuin kamu deh!" bujuk ku memeluk lengan kekarnya.
"Besok aku sibuk harus ngurusin persiapan acara untuk akhir tahun, terus lanjut rapat lagi sama guru" jeno terdiam sebentar, lalu mengelus pipi ku dengan lembut. "Maaf ya, sekarang aku sering sibuk dan jarang luangin waktu buat kita berdua. tapi aku janji bakalan sering main ke rumah kalo udah selesai." lanjut nya dengan lembut, hal itu membuat ku sedikit sedih, dan juga berusaha untuk memaklumi nya, karena itu tanggung jawabnya sebagai ketua osis.
"Gapapa kok jen, kan kita masih bisa ketemu setiap hari di sekolah, walaupun cuma sebentar.." ucap ku sedikit tidak ikhlas.
Biasanya aku dan jeno selalu menghabiskan waktu berdua kemana pun, sudah seperti pasangan yang sangat dekat, sehingga tidak bertemu dengan jeno sehari saja membuat ku merasa hampa dan kesepian. Walaupun ada yujin sebagai sahabat ku, tetap saja pacar adalah sosok utama yang selalu kita butuhkan, benar kan?
Grepp
Jeno tiba-tiba memeluk ku dengan erat, menelusup kan kepala ku di dada bidang nya, dan mengelus surai ku dengan lembut, sampai kurasakan hembusan nafasnya yang memburu.
"Makasih banyak.. i love u." ucap jeno lirih.
Aku pun membalas pelukan nya, mengelus punggung lebar itu, dan meremat erat hoodie hitam yang dikenakannya, tidak peduli dengan bungkus kue ikan yang masih ku pegang.
KAMU SEDANG MEMBACA
RENJUN [✅]
Teen Fiction𝐓𝐞𝐧𝐭𝐚𝐧𝐠 𝐫𝐞𝐧𝐣𝐮𝐧 𝐥𝐞𝐥𝐚𝐤𝐢 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐩𝐞𝐧𝐮𝐡 𝐥𝐮𝐤𝐚 𝐝𝐢 𝐡𝐢𝐝𝐮𝐩𝐧𝐲𝐚. 𝐡𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐭𝐞𝐧𝐭𝐚𝐧𝐠 𝐤𝐚𝐫𝐲𝐚 𝐟𝐢𝐤𝐬𝐢 𝐤𝐮 𝐧𝐨𝐭 𝐨𝐭𝐡𝐞𝐫.⚠️ 𝐁𝐚𝐧𝐭𝐮 𝐯𝐨𝐭𝐞 𝐝𝐚𝐧 𝐟𝐨𝐥𝐥𝐨𝐰 𝐤𝐚𝐥𝐨 𝐤𝐚𝐥𝐢𝐚𝐧 𝐬𝐮𝐤𝐚😘 𝐥𝐮𝐯𝐯...