The Glory

30 1 1
                                    

"Selamat datang di Stormstone, Lord Corlys Velaryon. Selamat datang semuanya."

Aenar Targaryen dan putranya, Aerys Targaryen berdiri di dermaga menyambut kedatangan Corlys Velaryon dan rombongannya

"Ah! Your Grace, terimakasih sudah menyambut kami seperti ini"

Corlys Velaryon berdampingan dengan putrinya, Lady Baela Velaryon yang nampak menawan dengan gaun berhiaskan permata hijau kebiruan khas Velaryon.

"Ini putriku, Lady Baela, permata Velaryonku yang cantik. Oh maaf, aku rasa Prince Aerys sudah mengetahuinya. Hahaha, aku lupa kalian pernah bertemu sebelumnya. Maafkan aku, Your Grace. Memang usia tidak bisa berbohong. Hahaha." ucap Corlys berkelakar mencairkan suasana. Semua orang tertawa mendengarnya.

"Bagaimana dengan Lady Daerys?" tanya Aenar

"Istriku akan sampai di sini besok pagi, Your Grace. Ada yang harus menyelesaikan pemakaman Daela dan cucuku."

Melihat air muka Baela yang berubah, Aerys buru-buru mengulurkan tangan untuk meraih Baela mendekat ke arahnya.

"Lady Baela, selamat datang di Stormstone. Ah, atau mungkin bisa kukatakan, selamat datang kembali calon istriku."

"Your Grace." balas Baela tersenyum simpul

.
.

"3 hari lagi upacara pernikahan akan dilakukan. Apakah semua setuju?" tanya Aerys menutup pembicaraan sore itu.

"Tentu saja, Your Grace. Kami sudah membawa semua persiapan yang diperlukan. Baela, Aerys, bagaimana dengan kalian?"

"Aku setuju, ayah. Lebih cepat akan lebih baik. Banyak tanggung jawab yang harus segera kami selesaikan setelahnya." jelas Baela

"Benar apa yang dikatakan Lady Baela. Aku juga menyetujuinya." timpal Aerys penuh keyakinan.

"Hahaha.. baiklah semuanya. Kita semua sudah sepakat. Aku bahagia melihat kalian berdua. Bersama kita akan menjadi keluarga yang kuat."

Secara mengejutkan Corlys berdiri dari tempat duduknya, lalu bertekuk lutut di hadapan Aenar.

"Your Grace, aku dan seluruh House Velaryon bersumpah untuk setia dan mendukungmu. Setelah urusan pernikahan ini selesai, kita akan mengadakan pertemuan untuk menyusun rencana pembalasan terhadap Baratheon dan Lannister. Aku punya sekutu lain di luar sana. Akan kukerahkan seluruh armadaku untuk melayanimu, Your Grace."

Aenar menatap Corlys sambil tercengang. Selama 56 tahun hidupnya, belum pernah ia mendapatkan penghormatan seperti yang Corlys lakukan. Aenar lalu menepuk bahu Corlys dan membantunya berdiri.

"Lord Corlys, seumur hidupku aku belum pernah melihat orang lain bertekuk lutut dihadapanku. Aku merasa sangat terhormat mendapatkan itu darimu. Sekali lagi aku berterimakasih. Maafkan aku karena tidak bisa menjanjikan hal lebih padamu."

"Your Grace, keputusanku untuk membantumu bukan hanya karena pernikahan anak-anak kita ataupun karena kekuasaan. Kita, Targaryen dan Velaryon adalah bangsa Old Valyria yang terakhir. Sama seperti leluhur kita yang dahulu, aku ingin Old Valyria kembali menjadi bangsa yang besar dan berjaya. Bangsa yang dihormati oleh seluruh dunia. Itulah yang kuinginkan, Your Grace."

Aenar dan Corlys saling berjabat tangan. Seluruh orang yang hadir di ruangan itu bersorak-sorai dengan riuh dan semangat yang membara. Tak terkecuali Aerys dan Baela yang saling menatap penuh arti.

.
.
.

The ThroneWhere stories live. Discover now