02 • Spa

4.1K 96 4
                                    

***Aldi POV***

Semenjak kejadian itu, Kak Diki tidak main lagi ke rumah. Nampaknya Kak Alan melarang Kak Diki untuk main ke rumah. Kecewa, namun aku memahaminya karena Kak Diki tetaplah pacar Kak Alan.

Beruntunglah hubunganku dengan Kak Alan baik-baik saja. Dia mungkin saja kesal kepadaku, namun dia tetap sabar dan tidak memarahiku bahkan menjauhiku.

*****

"Kamu udah ada planning mau kerja apa, Al?" Tanya Kak Alan.

"Belum ada Kak, Aldi masih bingung."

"Lah kok bisa?"

"Aldi tuh gak mau kerja dulu, Aldi mau nyoba-nyoba jadi YouTuber gaming, cuma ya gak rame channel-nya, views nya sedikit. Padahal Aldi sudah 1 tahun buat akunnya," jelas ku.

"Hmmm, yang sabar aja. Nanti juga bakal banyak. Oh iya Kak Alan mau berangkat kerja, nanti kamu yg beresin meja makannya yah."

"Iya, hati-hati Kak."

Setelah selesai membereskan meja makan aku kembali melakukan rutinitas ku yaitu biasa bermain game di kamar.

Saat aku sedang seru bermain game, handphone ku berdering dan ada yang menelpon, ternyata Kak Diki menelpon ku, dengan sigap aku langsung mengangkatnya.

"Halo Kak Diki ada apa?" Tanyaku sumringah.

"Cepet buka pintu, Kak Diki ada di depan rumah."

Mendengar Kak Diki ada di depan rumah, aku langsung berlari turun ke lantai bawah untuk membukakan pintunya.

Saat aku buka Kak Diki sudah berdiri di depan dengan penampilan yang membuatku terangsang dan segera ingin memasukkan penisku ke dalam lubang anusnya.

Aku peluk dia, lalu aku cumbu bibirnya, namun Kak Diki mendorongku.

"Kamu ini langsung nyosor aja, Kak Diki kesini bukan mau ngeseks. Kak Diki mau ambil berkas Kak Alan yang ketinggalan," jelas Kak Diki.

"Ayo dong Kak, 10 menit aja. Aldi sudah gak tahan," pintaku sambil mengeluarkan penisku.

Kak Diki kemudian berjongkok dihadapan penisku, aku berharap dia akan melahap dan menjilat penisku. Namun dia tiba-tiba meremas dengan kencang penisku, "Kak Diki gak bisa, lagi buru-buru. Kakakmu sangat butuh berkas itu."

"Yahhhh," aku kecewa.

Kak Diki pun segera pergi ke kamar kakakku dan mencari berkas tersebut. Setelah ketemu dia pun bergegas pergi.

"Kamu mau ikut gak?" Tanya Kak Diki.

"Kemana?"

"Ke kantor Kak Alan," jawab Kak Diki.

"Gak ah," tolakku.

"Habis dari kantor kita jalan-jalan."

"Seriusan?"

"Iya, buru ganti baju kamu. Kak Diki tunggu 10 menit. Kalau lebih dari itu nanti Kak Diki tinggal."

Aku pun langsung bergegas ke kamarku untuk berganti pakaian. Setelah itu aku dan Kak Diki pergi menggunakan mobil menuju tempat kerja Kak Alan.

Di dalam mobil aku selalu menggoda Kak Diki. Terkadang aku elus dadanya, lalu turun ke selangkangan Kak Diki. Bahkan ketika Kak Diki sudah mengantarkan berkas ke Kak Alan aku tetap menggodanya di dalam mobil.

Hal ini aku lakukan karena ingin sekali berhubungan badan dengan Kak Diki. Aku juga dengan sengaja mengelus-elus penisku saat sedang menonton bioskop dengan Kak Diki. Namun Kak Diki tidak memberikan respon apapun. Hingga aku pun memberanikan diri untuk mengocok penisku saat di dalam mobil lagi.

TOP GamerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang