6. Seblak ala Rafael

91 3 0
                                    

Kini mobil bang zay sudah sampai di depan gerbang kost san azkia.

"abang sama kak anin mau mampir dulu gak?"tanya azkia.

Bang zay melirik ke kak anin" mau mampir dulu gak?" tanyanya.

"Aku terserah kamu aja sih" jawab ka anin. Lalu bang zay melirik jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya, jam sudah menunjukan pukul 4.57

"langsung pulang aja yuk, aku masih ada kerjaan, Nanti kemaleman"

"yaudah iya" lalu kak anin melirik ke belakang" Kia gapapa kan kakak sama abang langsung pulang?" tanya kak anin

"Gak papa kok kak, kakak sama abang hati hati di jalannya" ucap azkia

"kamu jaga kesehatan ya, kan bentar lagi nikah" ucap bang zay.

"ih...apaan sih jangan gitu lah males" ucap kia cuek.

Ketika bang zay ingin mengucapkan sesuatu, azkia langsung menyerobotnya.

"kia turun ya...dadah assalamu'alaikum" ia langsung turun dari mobil dan menutup pintu mobil dengan agak keras.

"BRAK" suara pintu mobil yang di tutup azkia

"Astagfirullah azkia" ucap kak anin dan bang zay terkejut. Terlihat azkia berlari masuk ke dalam kost sannya.

"azkia kayaknya marah mas" ucap kak anin.

"Dia masih kurang nerima kayaknya" jawab bang yang mulai memarkirkan mobilnya.

"eh...mas itu jajanan azkia ketinggalan" kak anin yang melihat kantong kresek di belakang.

"Biarin ajalah" bang zay mulai menjalankan mobilnya.

"ih... Mas tunggu, biar aku aja yang ngasih ke azkia, kasian dia nanti gak ada cemilan di kost nya" kak anin mengambil kreseknya lalu turun.

"yaudah aku tunggu di sini ya sayang" ucap bang zay sedikit berteriak.

Kak anin melangkah menuju kamar kost azkia.

"Tok... Tok...Tok" kak anin mengetuk pintu kamar kost azkia.

Azkiapun membukakan pintu" Ada apa kak" tanya azkia dengan suara paraunya terlihat matanya yang seperti sudah menangis.

"kia kamu habis nangis lagi" tanya kak anin khawatir.

"nggak kok kak kia cuma kecapean aja"

"Kia jangan nangis terus ya, nanti kamu sakit"kak anin mengusap bahu azkia.

"kia cuma butuh waktu untuk menerimanya kak"

"kamu pasti bisa kia, sini" kak anin merentangkan tangannya untuk memeluk azkia. Azkia pun menerima pelukan dari kak anin.

"makasih kak anin, kia sayang kakak banyak banyak"

Kak anin terseyum" ini punya kamu ketinggalan"

"makasih kak, kia lupa" azkia mengambil kreseknya

"maafin ucapan abang yang tadi ya, mungkin itu membuat kamu gak nyaman"kak anin merasa gak enak

"abang gak salah, emang kenyataannya kia bentar lagi bakal nikah, cuma kianya aja yang belum bisa menerima kenyataannya" azkia menundukan kepalanya.

"Kamu yang sabar ya, cinta akan datang karna terbiasa kok"

"iya kak, kia berharap juga gitu"

"kakak pulang ya, kamu baik baik di sinu, jangan nangis terus ya" nasihat kak anin.

"iya kakak hati hati"

"yaudah kakak pamit, assalamu'alaikum" kak anin pun mulai melangkahkan kakinya.

Married With Presiden mahasiswaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang