Chapter : 24

697 55 5
                                    

[•••]

Pelajaran di pagi menjelang siang di kelas XI IPS 2 berjalan sangat lancar dan aman serta damai.

Lusi terlihat tidak menempati bangkunya. Melainkan siswi itu berpindah ke bangku yang sama dengan siswi yang baru saja datang tadi.

Posisinya cukup jauh. Tepat satu baris ke kiri dari bangku resminya. Hanya terhalang satu bangku dari barisan bangku di antaranya.

Sedangkan sang pemilik asli bangku yang kini ditempati Lusi, menempati salah satu kursi di bangku Lusi dan Dera.

BRAK!!

Tanpa terkecuali menoleh ke arah pintu belakang ruang kelas dengan berbagai ekspreasi yang rata-rata terkejut.

Di ambang pintu berdiri sang pelaku tampak bernapas tak beraturan itu seketika menampilkan cengiran aneh mendapati keterkejutan dari temannya. Suara sorakan pun memenuhi ruang kelas.

Dera yang menjadi sasaran pun reflek menghindar dari berbagai macam barang yang tertuju ke arahnya.

"Sudah-sudah!" Seru Bu Eksa namanya, memenangkan anak-anaknya. "Dera! Dari mana kamu?" serunya bertanya.

Cengiran aneh Dera semakin bertambah aneh. Cewek itu seketika meletakkan tangan kirinya di pinggang dan tangan kanannya di lutut kanan lalu ia membungkuk. Entah untuk apa.

"Baju saya kotor, Bu." jawabnya.

Dera menegakkan tubuhnya kembali. "Jadi gini, tadi pagi 'kan hujan? Nah, saya jalan tuh di lapangan depan." Ia perlahan melangkah semakin ke dalam kelas sembari menjelaskan.

"Nah, tiba-tiba lewat aja gitu, mobil! Dengan kecepatan yang nggak kira-kira, Bu." lanjutnya menggebu.

"Dan entah kesialan saya atau gimana, di samping saya yang lagi jalan tuh, ada kubangan air bertepatan dengan mobil tadi yang melintas."

Sembari masih menghadap belakang yakni Dera yang sedang mengoceh, teman sekelasnya menatap penuh padanya dalam diam. Dalam hati Dera bangga pada semuanya. Tidak ada yang berniat menyela.

"Jadi, saya basah deh." akhirnya menutup ceramahnya.

Bu Eksa terlihat mengernyit. "Jadi, kamu tadi nggak ikut upacara?"

"Ya nggaklah, Bu, orang basah." jawab Dera sedikit sewot.

"Terus barang-barang kamu mana, tas kamu?"

"Semua barang saya, saya tinggal di rooftop, Bu. Saya jemur." jawab Dera santai diakhiri cengiran dan tawa kocaknya yang mnghadirkan tawa dan decakan heran teman sekelasnya.

Cewek berkuncir rendah itu berjalan menuju bangkunya. Ia mengusir orang yang menempati bangkunya guna bergeser ke bangku Lusi. Entah pergi kemana anak itu, Dera tidak tahu.

Bu Eksa menghela napas. Beliau memijat kepalanya yang terasa pening.

"Kenapa bukunya nggak kamu bawa?" tanyanya pelan. Ia lelah.

"Eh?" Yang ditanya menatap sekelilingnya. Semua meja terdapat buku terbuka. Ia tertawa polos. "Lupa, Bu."

Bu Eksa menghantam pelan wajahnya dengan buku yang sedari tadi memang di pegangnya.

"Kamu belajar pakai apa kalau bukunya kamu tinggal, Derana? Hih! Gemes ibu sama kamu." tanya Bu Eksa diakhiri gestur meremas oleh tangannya.

"Saya gabung sama.." Dera menoleh pada teman sebagkunya. Ia lirik name tag-nya. "..Anthony Cre..jek..man aja, Bu." usulnya. Dera menoleh kembali pada siswa di sampingnya setelah semula menatap Bu Eksa sebentar guna memastikan, "Ya?"

Behind the Script [Upload Ulang]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang