That Time

88 5 2
                                    


Seorang gadis cantik yang menggunakan seragam sekolah sedang asik duduk di sebuah taman sambil menatap pemandangan di sebuah desa kecil di daegu.

Gadis itu tersenyum sambil menutup matanya, merasakan angin sejuk yang sungguh menenangkan.

Hingga suara seseorang mengganggu ketenangannya.

"K-kak Joohyun?" gadis itu membuka matanya lalu dengan wajah datar menatap ke sumber suara.

Seorang lelaki berdiri di sampingnya sambil memegang bunga di tangannya sambil tersenyum menatapnya.

"Dia lagi" gumam Joohyun dalam hati.

Dirinya sudah jenuh, semenjak lelaki itu masuk ke sekolah yang sama dengannya, ia terus saja mengusik ketenangan Joohyun.

"I-ini bunga buat kak Joohyun" ucap lelaki itu sambil menyerahkan bunga ke Joohyun.

Joohyun hanya menatap bunga itu dengan tidak minat tanpa menerimanya.

Melihat Joohyun tidak menyautinya, lelaki itu mengambil tangan Joohyun lalu memberikan bunga itu.

Joohyun kesal.

"Bisa gak sih jangan ganggu saya?!" bentak Joohyun berdiri sambil membanting bunga pemberian lelaki itu.

Membuat keduanya menatap bunga yang sudah berserakan di tanah itu.

Lelaki itu tersenyum lalu menatap Joohyun yang membuat Joohyun terdiam.

"Baiklah, semoga harimu bahagia" ucap lelaki itu sambil tersenyum lalu berbalik dan pergi dari sana.

Sedangkan Joohyun terdiam sambil menatap punggung lelaki itu yang perlahan menjauh.

Bukannya ini yang dia inginkan?, tapi mengapa hatinya sesak dan sakit?









"Jangan pergi, Kumohon!"











"Jangan pergi!" Irene terbangun dari tidurnya.

Dirinya mengatur nafas sambil menatap sekelilingnya.

"Mimpi itu lagi" gumamnya, ia menenangkan dirinya lalu menatap kearah jam.

"Sudah pagi rupanya" gumamnya, lalu ia menyibak selimutnya dan beranjak dari kasurnya, setelahnya di berjalan kearah kamar mandi untuk melakukan ritual paginya.

Setelah selesai dan berpakaian, Irene keluar dari kamarnya dan menemukan sang adik yang sedang sarapan di meja makan.

"Tumben sarapan duluan, biasanya nungguin kakak masakin sarapan" ujarnya mengambil gelas lalu mengisinya dengan air.

"Hari ini adek ada kelas pagi, jadi harus cepat" balas sang Adik.

Irene mengangguk lalu meminum segelas air, setelahnya ia membuat roti sandwich untuk sarapan paginya.

Setelah menyelesaikan sarapannya, Karina pamit untuk berangkat.

"Aku duluan ya kak" pamitnya ke sang kakak.

"Iya, kamu hati-hati" balas Irene

Karina ngangguk lalu bergegas pergi.

Setelah Irene menyelesaikan sarapannya, ia pergi ke kamarnya untuk mengambil ponselnya lalu kembali dan duduk di sofa sambil menyalakan tv.

Saat sedang asik melihat-lihat social media, seseorang menelfonnya.

"Halo Seul?"

"Halo ren, kau sudah siap-siap belum?"

"Siap-siap?, untuk apa?"

"Kau lupa?, hari ini kan kita sudah janji dengan Wendy mau ikut dia ke acara"

His/HersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang