1

47 4 1
                                    


Irene baru saja selesai bersiap-siap, dirinya hari ini harus pergi ke agensi untuk bertemu dengan sang mama yang menelfonnya dan menyuruhnya datang ke agensi.

Papa dan mama Irene adalah orang ternama, Papanya yang bernama Bae Jongkook memiliki perusahaan dan menjadi CEO di sana.

Sedangkan sang mama yaitu Bae Jihyo memiliki Brand sendiri yang cukup terkenal.

Irene menjadi model untuk brand sang mama, Karina juga, hanya saja adiknya itu masih fokus dulu untuk kuliahnya.

Sebenarnya Irene di suruh sang papa untuk mengambil alih perusahaannya, namun Irene menolak. Ia tidak terlalu suka bekerja yang berat.

Irene keluar dari kamarnya dan mendapati sang adik yang sedang asik menonton tv.

"Aku pergi ke tempat mama dulu" pamitnya ke sang adik.

"Ngapain kak?, mama nelfon?" tanya Karina.

"Iya, oh iya besok kamu mama panggil ke sana buat pemotretan, soalnya mama punya design baru"

"Kenapa gak kakak aja?"

"Kata mama, kamu lebih cocok buat design nya yang ini"

"Baiklah"

"Ya sudah, kakak pergi dulu"

"Iya kak, hati-hati"

Irene keluar dari apartemen dan berjalan menuju lift untuk pergi ke parkiran.

Setelah sampai, Irene masuk kedalam mobilnya lalu pergi menunju tempat sang mama.

Setibanya Irene di sana, ia di sambut oleh penjaga.

Irene keluar dari mobilnya lalu memberikan kunci mobilnya ke sang penjaga untuk di parkirkan mobilnya.

Irene masuk kedalam gedung besar itu, semua karyawan di sana membungkuk sopan ke Irene.

Irene berjalan menuju ruangan sang mama, setelah sampai, ia membuka pintu dan melihat sang mama yang sedang duduk di ruangan nya.

"Mama" sapa Irene.

"Eh, kamu sudah datang, coba kamu liat ini bagus gak design baru mama?" tanya mama Bae lalu melihatkan design yang di kerjakannya ke sang anak.

Irene itu sama sepertinya, selera mereka juga sama, jadi jika mamanya sedang mendesign produk baru ia selalu menanyakan pendapat sang anak sulungnya itu.

"Hmm bagus kok ma, tapi ini di bagian lengan dan dada terlalu terbuka" ujar Irene memberikan penilaian.

"Hmm, berarti harus mama tambahkan sedikit di bagian legan dan dada"

"Oh iya, kata adek besok ia akan datang"

"Barusan adek nelfon mama"

"Papa masih di kantor ma?"

"Papa kamu itu kan workaholic, jadi tidak perlu kau tanyakan"

"Oh iya, papa kamu selalu bertanya ke mama soal jodoh untuk kamu"

Irene membuang nafasnya lelah, papanya selalu saja ingin menjodohkan nya dengan anak dari kenalan sang papa.

Alasannya selalu saja agar menantunya nanti dapat melanjutkan posisinya menjadi CEO.

"Ma, sudah berapa kali Irene bilang, Irene gak mau di jodohin ma"

"Iya sayang, mama sudah bilang ke papa kamu, tapi papa kamu itu keras kepala"

"Tidak usah di pikirkan sayang, nanti mama yang urus papa kamu itu" lanjut sang mama.

Irene mengangguk.








His/HersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang