1. Dinner

486 13 0
                                    

"SEMUANYA AYO MAKAN MALAM SUDAH SIAP!" Teriak Lino dari ruang makan.

Hening. Tak ada yang menjawab. 

Padahal hari ini semua anggota rumah sedang berada di rumah. Namun, tak ada yang menjawab.

Lino mengela nafasnya. Ia memandang semua makanan yang telah ia buat sendirian.

"Mungkin mereka sedang sibuk," gumam Lino.

Lino mengambil delapan piring makan lalu menyusunnya di atas nampan dengan dua piring pada satu nampan.

Lino mulai menaruh nasi lalu lauk pauk untuk semuanya.

Seketika ingatannya terbayang pada 5 tahun yang lalu. Ketika mereka masih memiliki sosok saudara yang lemah lembut. Bahkan tak pernah ada pertengkaran. Dan mereka akan selalu makan bersama di meja yang sama.

Namun sekarang, meja makan tempat Lino menyiapkan makanan kini hanya ada dirinya.

Bahkan dalam setahun terakhir bisa Lino hitung berapa kali mereka makan bersama. Entah itu saat sarapan, makan siang, ataupun makan malam.

Setiap malamnya Lino selalu berusaha untuk membangkitkan keadaan seperti 5 tahun terakhir. Namun hasilnya nihil. Mereka seperti orang asing satu sama lain.

Terkecuali Lino. Hanya dia yang bisa menyesuaikan diri dengan semua anggota keluarganya yang asing satu sama lain.

Kini Lino sudah selesai menyiapkan makanan yang ia siapkan untuk semuanya. Dan sekarang adalah tugasnya untuk mengantarkan semua makanan ini pada mereka.

"Hyunjin~a," panggil Lino kepada Hyunjin yang seperti baru pulang dari kampusnya.

Hyunjin adalah mahasiswa semester akhir jurusan dokter yang berkuliah di Yonsei. Kampus elite yang ada di korea. Bukan hanya biaya untuk berkuliah di situ, tetapi juga dengan nilai yang fantastis untuk sekolah di situ. Apalagi Hyunjin yang mengambil jurusan dokter.

"Ada apa?" balas Hyunjin.

"Makan malammu dengan Jeongin ada di atas meja. Bawalah ke kamar kalian," ucap Lino.

"Arraseo," ucap Hyunjin lalu pergi mengambil satu nampan yang berisi makan malamnya dengan Jeongin.

Lalu ia pergi meninggalkan meja makan. Hyunjin menaiki tangga untuk menuju kamarnya dengan Jeongin.

Sebelum ia membuka pintu kamarnya, Hyunjin terlihat memperhatikan Lino yang ke sana ke mari hanya untuk mengantarkan makan malam. tidak terbayang lelahnya seperti apa. Apalagi rumah mereka yang terbilang besar.

"Kenapa Lino hyung mau melakukan ini setiap hari?" Batin Hyunjin.

Hyunjin membuka pintu kamar dan terlihat ada adik paling bungsu mereka. Ya itu adalah Jeongin.

"Makan," ucap datar Hyunjin menaruh sepiring makanan di meja belajar Jeongin yang sibuk belajar.

"Nanti," balas Jeongin

"Makan. Lino hyung sudah membuatkannya,"

Mendengar kata Lino Jeongin menyingkirkan buku buku pelajaran yang sempat berhamburan. Lalu ia memakan masakan yang sudah ia ketahui Linolah yang membuatnya.

Sedangkan Hyunjin ia memakan makanan itu di atas kasurnya tanpa mengganti pakaiannya terlebih dahulu.

Kembali dengan Lino.

Ia memasuki kamar terakhir. Yaitu kamarnya dengan Yongbok. Saat Lino baru memasuki kamar terlihat Yongbok yang juga baru keluar dari kamar mandi.

"Pantas saja saat aku memanggil untuk makan malam kau tidak ada keluar," ucap Lino.

Yongbok terkekeh mendengar ucapan Lino.

"Maafkan aku, hyung. Tunggu jam berapa sekarang?"

"Delapan lewat 17 menit, ada apa?"

"Astaga pantas saja! Aku mandi lupa waktu!" Ucap Yongbok sambil menepuk dahinya. menyadari kesalahan yang sudah ia perbuat.

"Kau pasti konser selama 1 jam 47 menitkan?"

"Hyung, tau saja," ucapnya dengan cengiran.

"Yasudahlah, ayo makan dulu," ajak Lino.

Mungkin kalian bingung. Namun, inilah yang terjadi.

Mereka semua hanya menghargai Lino. Namun hanya menghargai, tidak peduli.

Hanya Lino yang mereka hargai karena hanya Lino yang menghargai mereka dan peduli pada mereka.

Namun mereka tidak bisa peduli dengan Lino walau Lino peduli dengan mereka. Terkecuali Yongbok, Yongbok hanya akan peduli dan menghargai kepada Lino. Tidak dengan saudaranya yang lain.

Lino tahu mereka hanya menghargainya. Namun, Lino akan terus berusaha untuk mendapatkan apa yang ia inginkan.

Walau nyawa yang harus ia taruhkan.

Walau nyawa yang harus ia taruhkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tbc

9 BROTHER'S (Straykids)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang