4: Sedikit lagi

1.8K 221 16
                                    

:

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

:

"Terulang? Terus saja terulang. Kenapa sulit sekali menggapai mu untuk kedua kalinya."

╭┈─────── ೄྀ࿐ ˊˎ-
╰┈➤ ❝ [𝐒𝐞𝐝𝐢𝐤𝐢𝐭 𝐥𝐚𝐠𝐢] ❞

Kamu membuka pintu apartemennya. Tercium bau masakan dari arah dapur. Kamu pun berjalan ke arah dapur. Terlihat seorang anak kecil dengan lihainya menata meja makan.

"Raka?"

Anak kecil itu yang merasa namanya dipanggil, segera menatap ke asal suara. Kemudian dengan senyuman cerianya, anak kecil itu berlari kecil menghampiri mu.

"Mama!" Panggilnya, seraya merentangkan kedua tangan kecilnya. Bermaksud menginginkan sebuah pelukan hangat.

Kamu segera memeluk anak kecil itu atau bisa disebut anak mu sendiri, dengan lembut. Pekerjaan mu yang melelahkan seketika hilang, hanya dengan sebuah pelukan bersama anak tercinta mu.

Selang beberapa menit, kamu melepaskan pelukan hangat tersebut. Lalu menangkup kedua pipi anakmu dengan lembut, seraya mengatakan "Maaf ya, mama tidak menjemput Raka. Bahkan merepotkan Raka juga."

Anak mu atau bisa kita panggil Raka menggelengkan kepala disertai senyuman cerianya.

"Tidak apa kok ma! Mama tidak merepotkan Raka sama sekali."

Tatapan mu yang senang, menjadi seduh. Kamu tatap wajah anak mu agak lama. Wajahnya sangat mirip, begitu mirip seakan seperti di copy paste.

"Raka.. wajah mu begitu mirip dengannya.."

Raka memiringkan kepalanya, menatap mu dengan bingung. Kamu segera menggelengkan kepala dan kembali tersenyum lembut padanya.

"Ayo, mama ingin merasakan masakan Raka!"

Raka kembali bersemangat. Mengangguk-anggukkan kepalanya, begitu lucu. Lalu segera menggandeng dan menyeret mu ke meja makan dengan semangat.

ˋˏ✄┈┈┈┈

Hari berikutnya, seperti biasa. Kamu menyiapkan keperluan Raka terlebih dahulu, setelah itu langsung pergi bekerja.

Cuaca hari ini sangat bagus, jadi kamu pergi bekerja dengan berjalan kaki walaupun lokasi perusahaan agak jauh dari tempat mu tinggal. 

Sinar mentari pagi dengan lembut menyapu tubuhmu. Begitu hangat.

Jalanan yang belum di penuhi  transportasi. Angin sepoi-sepoi yang menerpa rambut mu. Sungguh hari yang sempurna.

Di sisi lain, Scaramouche mengendarai mobil miliknya. Bagi Scaramouche ini adalah hari-hari biasa, hanya ada kesibukan baginya. Tidak ada hal menarik yang terjadi.

Ting

Lampu lalu lintas berganti warna menjadi merah, menandakan tanda berhenti membuat Scaramouche berdecih kesal. Mau tak mau dia menghentikan mobilnya di depan zebra cross.

『𝑬𝒙 𝑯𝒖𝒔𝒃𝒂𝒏𝒅?』➤ Scaramouche x Reader❏ [hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang