8: Perjodohan

1.2K 133 8
                                    

:

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

:

"Pertemuan kita mungkin sebuah takdir yang tidak akan pernah ku sesali."

╭┈─────── ೄྀ࿐ ˊˎ-
╰┈➤ ❝ [𝐏𝐞𝐫𝐣𝐨𝐝𝐨𝐡𝐚𝐧] ❞

Seorang gadis yang baru menginjak usia 19 tahun, berjalan dengan hati yang berbunga-bunga. Gadis ini akhirnya telah mendapatkan pekerjaan juga.

Gadis ini tak sabar untuk memulai harinya, menuju dunianya sendiri. Dunia penuh tantangan.

Drtt drtt

Bunyi dering telepon dari ponselnya membuyarkan khayalannya. Segera dia langsung mengambil ponselnya dari dalam saku roknya.

Tidak tertera nama si penelpon, curiga ini adalah penipuan.

"Siapa ya? Maaf, ga nerima penipuan"

"Dasar anak kurang ajar. mamanya sendiri dibilang penipuan" Suara dari seberang terdengar agak kesal.

"Loh, eh mama toh? Kirain siapa, hehe" Sang penerima telepon, cengengesan ternyata mamanya yang nelfon.

"Pasti ga di simpan kan? Huh, dasar" Gadis itu atau anak semata wayangnya, hanya bisa cengengesan mendengar nada kesal dari mama tercintanya.

"Kenapa nih mah?"

Tak terdengar suara dari seberang selama beberapa detik, hingga terdengar helaan nafas.

"Langsung pulang ya? Ada yang ingin mama bicarakan"

Awalnya mau protes, tapi mendengar nada serius dari mama tercintanya, gadis itu hanya bisa menurutinya. Sejujurnya, dia ingin mampir dulu ke kafe, tapi apalah daya ortu sudah berkehendak lain.

Setelah menempuh perjalanan yang lumayan jauh, akhirnya sampai juga di rumahnya. so gadis melangkahkan kakinya lebih jauh, memasuki karangan rumahnya.

"Buset ada Civic coy" Matanya tak sengaja, melihat mobil mewah terparkir di halaman rumah.

Mata si gadis agak terbelak melihat ada tamu yang datang. Sejujurnya dia tidak menyukai tamu, biasa nolep, anak rumahan. Tapi, sebagai manusia yang berbudi luhur, gadis itu dengan sopan berjalan menghampiri mereka.

"Wah, ada tamu ya mah. Halo, Tante" Dengan sopan menyalim tante² yang datang bertamu, setelah menyalim tangan sang mama tercintanya.

Huu, sok akrab.

"Anaknya sopan banget, cantik lagi"

Si gadis yang mendengar pujian itu, langsung salting brutal. Dirinya tak henti-henti senyum malu. Seakan ada kupu-kupu berterbangan.

"Duh, jangan dipuji begitu, anaknya besar kepala"

"Apa sih mah, ga seneng banget liat anak gadisnya bahagia"

『𝑬𝒙 𝑯𝒖𝒔𝒃𝒂𝒏𝒅?』➤ Scaramouche x Reader❏ [hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang