O 3

1.5K 107 2
                                    

Rumah itu terasa sepi, jam sudah menunjukkan pukul setengah dua belas malam dan keadaan rumah sudah gelap. Sepertinya para penghuni sudah tidur mengingat jam sudah tengah malam. Azka yang baru pulang dari acara mainnya, masuk kedalam rumah besar itu dengan mengendap-endap seperti seorang pencuri. Di dalam hati Azka bernapas lega saat tidak ada orang di dalam rumah itu, mungkin kedua kakak laki-lakinya itu sudah tidur.

Cklek

Secara tiba-tiba saklar lampu menyala, tubuh Azka menegang saat melihat dua sosok yang tadi ia duga-duga sudah pergi tidur sedang berdiri ditengah-tengah tangga. Mereka menatap dingin dan tajam kearah Azka yang masih mematung bak kanebo kering, mereka berjalan menghampiri Azka.

"Abis dari mana? Kamu ingat sekarang jam berapa, Azkaela?" Tanya Atlanta dengan nada dinginnya.

"A-abis dari ru-rumah dimas...." Jawab Azka dengan penuh terbata-bata, keringat dingin membasahi dahinya. Bukan hanya dahi saja, kedua telapak tangan Azka basah.

"Kenapa pulang? Masih ingat rumah?" Gerlan bertanya dengan tangan mencengkram bahu sang adik.

Azka hendak menjawab tapi perutnya tiba-tiba dipukul oleh Atlanta, setelahnya badan kecil Azka digendong seperti karung beras. Azka memekik tertahan saat merasakan sakit sekaligus takut.

"Maaf abang, maafin adek... Jangan bilang ke mami, maaf abang... Jangan hukum adek..." Lirihnya ketakutan.

Atlanta dan Gerlan menulikan pendengaran mereka. Tetap berjalan menuju kamar Atlanta yang gelap karena catnya serta pernak-perniknya berwarna hitam abu-abu.

Atlanta merebahkan tubuh mungil Azka, mereka berdua ikut merebahkan di samping sang adik.

"Tidur." Kata Atlanta.

Azka yang memang sudah mengantuk segera mungkin untuk menutup matanya. Dengkuran halus terdengar, Azka sudah tidur.

Atlanta dan Gerlan menghela napas panjang. Pantas saja saat pulang sekolah tidak ada sosok Azka ternyata anak itu sudah pergi duluan untuk bermain.

....

Pagi harinya

Azka sudah bersiap dengan seragam lengkapnya, sekarang ia sedang duduk di ruang tamu menunggu kedua abangnya.

"Lama banget sih, keburu telat ini mah." Gumam Azka pelan seraya berdecak kesal.

Tak lama kemudian dua sosok yang Azka tunggu-tunggu akhirnya datang, mereka tampak lebih tampan tapi lebih tampanan Azka. Dengan dibalut jaket hitam serta rambut yang rapi, pasti ini mah bakal jadi pusat perhatian.

"Lama banget sih!" Keluh Azka.

Gerlan terkekeh pelan, ia sengaja mencubit hidung Azka dengan gemas. Azka yang di perlakukan seperti itu langsung memukul tangan sang abang.

"Sakit tau!!"

Gerlan tertawa keras. Ia langsung menarik tangan sang adik untuk menyusul Atlanta, Azka kembali pasrah ditarik-tarik seperti kambing.

....

Dan ya benar aja mereka, lebih tepatnya Atlanta sama Gerlan langsung menjadi pusat perhatian, banyak teriakan histeris dari cewek-cewek kegenitan.

"Atlanta ganteng banget ya ampun!!"

"Hamili aku mas Gerlan, aku siap!"

"Sini kalian berdua jadi pacar gue."

Azka mendengus kesal, berisik banget sih. Sementara Gerlan malah membalas dengan mengedipkan matanya, Atlanta hanya diam dengan pandangan datarnya. Ia langsung menarik Azka menjauh dari sana, ia tahu kalau adiknya itu merasa risih.

"BANG TUNGGUIN GUE DONG!!" Teriak Gerlan. Ia berlari menyusul sang abang dan adiknya.

Skip aja lah

Azka kini sedang bersandar di dada bidangnya Dimas, kelas mereka sedang jamkos.

"Ka, gue denger-denger abang lo si Atlanta mau ikut turnamen basket. Padahal baru aja masuk ya kan?" Tanya Dimas yang sedang memainkan handphonenya.

Azka mendongak menatap rahang tegas Dimas, "Gak tau. Dia kan emang jago banget main basket," Balasnya malas. Ia kembali memainkan handphonenya.

Dimas tak membalas. Tangan kanannya sibuk memainkan handphone, sementara tangan kirinya sibuk memainkan rambut Azka yang lembut.

"Si Seno kemana? Tumben banget anak itu kagak keliatan dari tadi," Tanya Azka.

"Dia sakit, ka. Tadi pagi mamanya ngasih tau gue," Balas Dimas.

Azka mengangguk mengerti, "Pulang sekolah kita jenguk yuk." Ajaknya yang langsung di balas dengan anggukan dari Dimas.

"Boleh,"

TBC

up dua kali nih walaupun lagi dia sekolah

jangan lupa vote sayang sayangku

Azka and two brother [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang