01

2.8K 239 15
                                    

Bau obat-obatan memenuhi indra penciuman seorang gadis yang tengah berbaring di brankar. Matanya perlahan terbuka menampilkan manik coklat tua.

"Enghh ... Kepalaku sakit sekali," lirih nya seraya memegang kepalanya yang berdenyut.

Ia menatap sekelilingnya yang dibatasi oleh tirai hijau. Dalam sekali lihat, ia yakin sedang berada di UKS.

"Sial, aku pasti berada di UKS karena terjatuh dari tangga. Lagipula, siapa yang menaruh kulit pisang di tangga?!" Gerutunya seraya mengubah posisinya menjadi duduk.

Ia kembali menatap sekitar yang nampak sunyi. Ia mendadak bingung, biasanya para sahabatnya akan menjenguk dengan membawa makanan padanya. Tapi kini, tidak ada.

Ia jadi berpikir untuk menelpon mereka. Namun ketika menunduk untuk mencari ponsel, ia dikagetkan oleh warna roknya yang berubah.

"Sejak kapan rokku berwarna abu-abu bercampur merah?!" pekiknya. Ia segera turun dari brankar dan keluar dari bilik UKS.

Kini ia berdiri dihadapan cermin full body yang menampilkan seluruh badannya.

"Pakaianku, sepatuku, rambutku! Kenapa semuanya berubah?!"

Tangannya dengan spontan menyentuh rambutnya yang sependek bahu, dan memiliki sedikit poni di dahinya.

Ia menggeleng keras menatap semua yang terpampang di cermin, kemudian ia menunduk menatap papan namanya.

"Hela Nastasia? Nama yang tidak asing... Tunggu! Itu nama mantan pacar Regan di novel yang populer itu kan?!" Ia menggeleng ribut. Tak percaya.

Ia kemudian menepuk pipinya beberapa kali dan juga mencubit dirinya sendiri, sakit! Itu artinya ini bukan mimpi!

"Wait, aku gak boleh panik. Aku harus berpikir jernih. Tarik napas, buang. Hufft!"

Ceklek.

Pintu UKS yang dibuka membuatnya menoleh. Tatapannya bertabrakan dengan manik hitam pekat seorang pemuda yang menatapnya dengan dingin.

"Lo udah bangun ya?" tanya pemuda tersebut dengan segaris senyum yang sarat akan ancaman. Ia berjalan mendekati gadis yang baru mengalami transmigrasi itu.

"Kamu, kamu siapa?" tanya si gadis dengan perasaan waspada.

Bukannya menjawab, si pemuda malah mengangkat sebelah alisnya bertanya, dan tak lama terkekeh sinis. Ia sama sekali tak menghentikan langkahnya mendekati sang gadis.

"Setelah lo pura-pura pingsan, sekarang lo pura-pura gak kenal 'pacar' sendiri, huh?" desisnya menatap gadis didepannya tajam dan dingin. Ia sengaja menekan kata 'pacar' pada gadis di depannya.

Raut kebingungan yang awalnya ditampilkan oleh si gadis kini berganti menjadi raut kaget dengan mata melotot.

"Kamu  ... Regan?!"

Napas sang gadis tercekat menatap pemuda tampan di depannya yang mengaku sebagai pacar pemilik tubuh.

'Pantas aja auranya serem, ternyata dia si protagonis nya!' batin si gadis.

Regan terkekeh sinis menatap gadis yang lebih pendek darinya itu, yang juga merupakan pacarnya sejak sebulan lalu.

"Lo gak usah banyak drama, Hela. Sekarang ikut gue ke kelas," titahnya seraya menarik pergelangan tangan gadis yang ia panggil Hela.

Baru saja telapak tangan Regan menyentuh permukaan kulit Hela, gadis itu langsung meringis dan menjauhkan tangannya.

Hela menarik tangannya yang disentuh oleh Regan, dan ia dapat melihat sebuah luka bakar yang masih basah.

"Kok bisa tangan aku luka kayak gini?" lirihnnya seraya meniup tangannya.

Sedangkan Regan, ia menatap tangan Hela yang terdapat luka bakar yang melepuh seperti terkena air panas. Manik legam nya menatap luka tersebut dengan dingin.

"Lo gak bisa jaga diri? Kenapa tangan lo bisa luka?" desis Regan menarik tangan Hela dan meneliti luka tersebut.

Hela yang terkejut karena tangannya ditarik secara tiba-tiba, secara reflek meringis dan memukul lengan Regan keras.

"Sakit, goblok!" maki Hela menatap Regan yang sedang menunduk dengan tajam. Namun saat Regan balas menatapnya dengan datar, langsung membuat Hela menutup bibirnya yang keceplosan.

"Regan,  sorry aku reflek tadi, gak sengaja sumpah!" cicit Hela seraya menunjukan jari tengah dan telunjuknya membentuk huruf V.

Regan masih menatapnya dengan datar, membuat Hela panas dingin. Ia kembali teringat sifat Regan dalam novel. Regan adalah protagonis yang suka menyakiti orang lain! Hela jadi parno, bisa saja ia....

"Ck! Ambil tas lo di kelas, cepat. Gue tunggu di parkiran."

Seusai berkata dengan nada datar, Regan meninggalkan Hela sendirian di UKS yang langsung bernapas lega setelah sosok Regan tak terlihat lagi.

"Aku harus jauhin protagonis kalau gak mau mati muda!"

Hela sudah bertekad agar menjauhi Regan dan plot cerita.

. . .

Male Lead's GirlfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang