02. Berduaan Sama Ketos

6.2K 281 23
                                    

Jangan lupa vote terlebih dahulu 🌟

Happy Reading.

"Selena, bisa bantu Ibu bawakan kertas ini ke ruang OSIS?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Selena, bisa bantu Ibu bawakan kertas ini ke ruang OSIS?"

Selena mengangguk pelan. "Boleh, Bu." Ia menerima beberapa kertas yang guru itu berikan, Selena dengan malas melangkah pergi menuju ruang OSIS.

"Sel, mau ke mana?" tanya Elora tiba-tiba datang bersama Elard.

"Bu Mitha minta tolong sama gue buat bawa ini ke ruang OSIS," jawab Selena.

"Mau gue temenin?" tawar Elora dibalas gelengan oleh Selena.

"Gak usah, gue bisa sendiri."

"Tapi, Sel--"

Perkataan Elora terhenti tatkala Selena berlalu pergi, wanita itu hendak mengejar Selena sebelum suara Elard mengudara.

"Udah, sayang. Kita pergi aja, Selena gak bakalan sendirian di ruang OSIS," ucap Elard merangkul pinggang Elora, membawa wanitanya keluar dari gedung sekolah.

"Di sana ada siapa?" tanya Elora bingung.

"Ketos SMANSA."

Mata Elora membulat, terkejut mendengarnya.

Balik ke Selena yang sudah berada di dalam ruangan, ia tanpa melihat sekitar langsung meletakkan semua kertas itu di atas meja.

Selena kemudian berbalik badan, namun wanita itu tersentak kaget melihat seseorang yang berdiri tak jauh darinya.

"Lo?! Ngapain di sini?" tanya Selena terkejut.

Tak lama, Selena merutuki dirinya sendiri. Dia 'kan Ketua OSIS, tak heran pria itu berada di sini! Tetapi, yang mengherankannya kenapa pria itu belum pulang dan masih menetap di sekolah?

"Oh iya, Bu Mitha minta gue bawa semua kertas itu ke sini," jelas Selena membuat pria itu melirik sekilas kepada tumpukan kertas, lalu beralih memandang Selena yang berjalan ke arah pintu.

Selena mengernyitkan dahi ketika pintu tersebut tak terbuka, Selena lantas menoleh ke pria itu yang kini sudah duduk di kursi. Selena mendekat ke pria itu, menatapnya protes.

"Kenapa pintunya dikunci? Gue mau pulang," ujar Selena tak diindahkan pria itu.

Selena menggeram kesal, tangannya terkepal. "Dude, you listen to me?"

Lagi dan lagi, pria itu tak menjawab. Ia dengan santainya mengerjai kertas yang tadi Selena bawa, tidak memedulikan Selena yang mencak-mencak.

"Athala!"

Mendengar namanya disebut, pria itu menoleh sekilas ke arah Selena. "Hmm."

"Lo denger gue? Sini kuncinya!"

"Temenin," balas Athala membuat Selena dilanda kebingungan.

"Maksud lo?"

"Sini." Athala menepuk pahanya, mengisyaratkan agar Selena duduk di atas pangkuannya.

DILANJUTKAN DI AKUN @ADELEIAA_Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang