Chapter 1

911 23 12
                                    

Hallo, Red_cLovers disini

Sebelum baca klik vote dan kasih comment sepatah dua patah kata lah yak

Biar diri ini makin semangat update

-----------------------------

Kenalin gue Adrinatta, 25 tahun. Karyawan sebuah cafe disebuah kota yang terkenal dengan bangunan Api Emas nya. Sebagai anak rantau yang datang mengadu nasib ditanah orang gue ini belum punya banyak teman selain teman sekampung yang udah duluan datang ke sini. Ada Bobby, Jefri dan Janu. Kami dulu sekolah di SMA yang sama tapi gue yang paling terakhir berangkat merantau karena sebelum nya gue masih bantu-bantu Ayah di toko bangunan punya keluarga. Sampai suatu ketika, gue merasa kalau gue perlu menambah pengalaman gue.

Awalnya Ayah melarang, karena menurut beliau ini untuk apa bersusah-susah jauh dari keluarga kalau nyata nya hidup gue sudah enak tinggal nerusin usaha keluarga. Tapi setelah perundingan yang lumayan alot udah mirib kayak pemerintah mau nyusun undang-undang akhirnya Ayah gue yang masih ganteng walau udah hampir berkepala 5 umurnya itupun mengalah walau rada ngambek dikit, gemes banget gue ama Ayah gue ini.

Dan jadilah sekarang gue Natta si anak rantau, aseek. Yang ngajak gue kerja di cafe ini itu si Janu, yang jadi bos itu masih ada hubungan sodaraan ama dia. Bisa dibilang gue keterima jalur orang dalam gitu lah. Gue kerja dapet shift kedua dari pukul 5 sore sampai closing pukul 11 malam. Gue diajarin cara meracik bermacam-macam minuman yang ada dimenu walau gue keseringan justru bertugas mengantar pesanan ke meja pelanggan atau mengantarkan ke custumers yang memesan online.

Walau bergaji kecil setara tiket fanmeeting "ManSuang in Jakarta" section Royal tapi bagi gue bukan masalah yang penting pengalaman nya itu loh. Oia, dari mana gue tahu harga tiket fanmeeting tadi, pasti itu yang ada dipikiran kalian kan. Ok, jadi gue ini punya kakak cewek dia demen banget sama artis-artis Negeri Gajah sana. Pas nonton acara itu pun kakak gue nyeret gue berangkat ke Ibu Kota buat nemenin dia walau gue berakhir diem aja dikamar hotel, ngapain gue ikutan nonton kan gue gak tahu itu siapa artis yang datang. Awalnya kakak gue nyuruh gue ikutan nonton karena menurut dia wajah gue ini mirib ama salah satu artis yang datang. Ahh, sebodo amat, gak mau gue.

Ok, sekarang udah sekitar dua bulan gue kerja disini. Seru banget ternyata, gue jadi bisa cuci mata liatin cewek-cewek manis yang suka datang nongkrong ke cafe. Mereka juga kadang suka curi pandang ke gue, muka gue cukup tampan ya dan body gue lumayan keliatan lah otot-otot nya terus gue juga tinggi, mantap pokoknya. Kalau gue jadi model mungkin bisa lah, mana tahu boss gue mau jadiin gue model Standee buat dipajang sebagai penarik pelanggan.

"Mas."

Lamunan gue buyar pas gue denger ada yang manggil. Dengan membawa buku catatan kecil gue berjalan sedikit cepat menuju meja yang manggil tadi, lalu menanyakan menu apa yang dia mau. Pelanggan itu menyebutkan beberapa menu dan gue sigap mencatat lalu dengan senyum ala-ala iklan pasta gigi gue berkata ramah agar pelanggan bersedia menunggu sampai pesanan gue antarkan dengan selamat ke meja nya.

"Sal, bikinin nih pesanan meja no 5." kata gue sambil nyerahin sobekan catatan menu pelanggan tadi ke Faisal rekan kerja shift gue yang cara ngomong nya agak medok.

"Okey, bentar ya, Mas Natta." Jawab dia dengan nada medok nya yang enak didengar itu. Selagi nunggu gue liat hp dan ada notif chat dari si Bobby yang udah pulang kerja dan mau mampir ke cafe gue katanya. Gue bales cuma dengan lambang emoticon jempol doang. Beberapa menit kemudian Faisal udah kasihin pesanan pelanggan tadi ke gue, lanjut gue antar dong dengan hati-hati.

Him 🔞🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang