Bab 1 - Dera POV

10 0 0
                                    


Jika dapat memilih untuk melewati hari, aku akan dengan siap sedia untuk melewatinya. Seharusnya aku tidak akan lagi memiliki urusan dengan dia, namun takdir menyatakan hari ini secara tidak sengaja mempertemukan kami setelah sekian lama kami tidak berhubungan.

Hari ini adalah hari terakhir aku dan keluargaku liburan setelah sekitar satu minggu kami sekeluarga mengunjungi saudara di kampung. Ketika kami istirahat di salah satu kota, kami bertemu dengan dia –seseorang yang sangat dengan jelas tidak ingin aku temui. 

"jadi kau orangnya? Kau senang bertemu dengannya?"ucap seseorang dengan tatapan sinisnya, secara tiba-tiba ketika aku baru saja selesai dengan urusanku dikamar mandi rumah ini. Ya, orang tuaku memutuskan untuk mampir sebentar untuk istirahat sekaligus untuk beramah tamah dengan pemilik rumah ini. Aku yang sedang tidak ingin berbicara dengan siapapun menghiraukannya namun ketika hendak pergi, "jangan kau ganggu dia, aku ingin bicara padamu"ujar dia kepada seseorang yang bicara padaku sambil menarikku ke bagian lantai dua rumah ini. 

Sesampainya disana dia melepaskan genggaman tangannya kemudian hanya menatapku, entah apa artinya itu tapi aku menyakini itu adalah sebuah tatapan rasa bersalah dan rindu yang menjadi satu 

"hai, apa kabarmu? Aku merindukanmu" 

"jika hanya itu yang ingin kau katakan sebaiknya aku pergi"jawabku, selama tiga tahun aku menunggu kabar dan setelah bertemu hanya itu yang dia ucapkan. 

Kesal.

Saat ditangga aku bertemu dengan seseorang yang menatapku sinis tadi, namun dia dengan tidak sopannya memojokkan aku ke dinding kemudian menciumku, terkejut mendapat perlakukan seperti itu dengan cepat mendorongnya dan menamparnya dengan keras. 

Kesal dan Marah. 

Itu yang aku rasakan. 

Setelah itu aku pergi ke kamar dimana seharusnya aku dapat beristirahat, aku dengar perdebatan kecil sebelum kemudian mendapati dia menyusulku masuk kedalam kamar.

Dia, Nura Devano Ramastha, seorang pria yang memperkenalkan padaku untuk pertama kalinya apa itu cinta, mencintai, dicintai, mengalah, dan menyerahkan. 

Seseorang yang juga memperkenalkan apa itu ciuman, pelukan, hingga hubungan intim. Jika ditanya apakah diriku masih perawan jawabannya adalah ya masih, karena dia dapat menjagaku dengan baik selama kami menjalin hubungan dan itu adalah salah satu hal baik yang dia tinggalkan untukku. 

Singkat cerita kami berdua pernah ada disuatu hubungan yang tidak memiliki kejelasan dalam status namun kami saling menikmati sampai akhirnya dia memilih untuk meninggalkanku tanpa ada alasan yang jelas.

"maafkan aku, sungguh maafkan, aku bingung harus mulai darimana semuanya datang begitu saja, hingga rasanya aku tidak bisa bernapas dan berpikir dengan baik, aku terpaksa menikah dengan wanita itu, aku tidak punya pilihan lain"katanya, 

namun melihatku masih tidak bergeming, ia berkata lagi "setidaknya katakan sesuatu untukku, ah tidak seharusnya kau berteriak, memaki atau bahkan memukulku bukan hanya diam seperti ini, kau membuatku takut" 

aku memutar tubuhku menghadapnya, memukulnya dengan sisa tenaga yang ku miliki "aku membencimu sangat" 

dia kemudian memelukku dengan erat "ya sayang benci aku sebanyak yang kau mau, aku pantas mendapatkannya" tubuhku lemas didalam pelukannya 

"aku merindukanmu"ucapku 

dia memelukku dengan lebih erat lagi dari sebelumnya sambil mengucapkan kata maaf berulang-ulang, 

sedikit membuka jarak tanpa melepaskan pelukan dia menangkup wajahku menggunakan kedua tangannya sambil berkata 

"ayo kita bersama mulai sekarang, aku janji akanmenceraikannya, karna aku tidak menginginkannya, aku hanya menginginkanmu" 

aku tersentak mendorongnya "apa yang kau katakan, aku mengizinkanmu berbicara bukan untuk membahas hal ini, aku hanya ingin mendengar penjelasanmu kenapa kau meninggalkanku, bukan malah aku yang menjadi perusak rumah tangga orang" 

aku benci situasi ini "aku tidak mencintainya, setelah meninggalkanmu aku sadar aku hanya menginginkanmu dan hanya kamu yang aku cintai"jelasnya, 

aku menutup rapat mataku menahan amarah, 

"sayang kembalilah padaku, hmmm kita mulai semuanya lagi"pintanya padaku sambil menggengam tanganku erat, 

"aku tidak bisa, tapi sungguh aku sangat berterima kasih karna kau sudah mau menjelaskannya padaku,terima kasih karna masih mencintai dan merindukanku, aku turut bahagia untuk berita ini, tapi ayo kita melangkah kejalan kita masing-masing dan buat kebahagiaan kita"ujarku sambil menangkup wajahnya, menatapnya dalam, sampai tidak tahu siapa yang memulai, kami berciuman dengan seluruh perasaan sayang, rindu, marah tercampur didalamnya, dan aku rasa ini akan menjadi ciuman terakhir kami. 

Aku melepaskannya cinta pertama sekaligus pria pertamaku.

Meet youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang