Hari ini, hari dimana akhirnya aku dapat melihat seorang wanita yang telah membuat kakak ku menggila, dan untuk pertama kalinya sampai berani membangkang pada orang tuanya sendiri. Dari awal aku sangat penasaran seperti apa wanita itu, namun ternyata hanya seorang wanita biasa bahkan terlewat biasa saja.
Jujur saat pertama kali bertemu tadi aku seperti mengenalnya, wanita itu, tidak asing bagiku, setelah aku mengingatnya ternyata dia adalah salah satu juniorku dikampus. Maksud hati ingin menyapanya namun mulut kasarku ini sudah bertindak dulu sebelum otak warasku, sehingga kata-kata sarkas itu yang keluar dari mulutku.
Sangat kesal melihat kakak masih sangat menginginkannya, aku mengikutinya saat mereka berdua naik keatas dan mendengarkan kata hina yang di lontarkan oleh kakak ku sendiri, apakah dia sudah gila, dia sudah memiliki istri, bahkan sekarang istrinya sedang mengandung anaknya tapi dia bilang dia merindukan wanita lain.
Aku tidak paham dengan jalan pikirannya sungguh.
Aku yang dengan segala kekesalanku pada kakak ku dengan nekad mencium wanita itu saat aku melihatnya akan turun kebawah ingin melarikan diri dari kakak ku. Alasanku melakukannya adalah ingin menunjukkan kalau wanita ini dapat menjadi milikku dan aku berharap kakak ku dapat berhenti untuk mengejarnya.
Namun itu semua tidak memberikan pengaruh, aku ditampar oleh sang wanita sebelum ia pergi "kau pantas mendapatkannya"ujar kakak ku dia juga memberikan pukulan keras di pipiku "sudah ku bilang jangan ikut campur dan menganggunya"ujar kakak ku lagi,
"berhenti mengejarnya, kau sudah menikah"lawanku ketika kakak ku hendak pergi menyusulnya. Kakak ku tidak mengubris langsung pergi meninggalkanku dan kekesalanku.
Aku kembali mengikuti mereka berdua namun yang aku dapati adalah dua orang yang sedang bercumbu mesra menumpahkan segala rindu yang lama mereka pendam.
Kesal melihat itu aku pergi keluar dan bersandar pada tembok bagian belakang rumahku yang berhadapan dengan taman kecil, untung saja kakak ipar sedang tidak ada dirumah saat ini, karena aku tidak dapat membayangkan bagaimana ia melihat suaminya berciuman mesra dengan wanita lain.
Saat aku sedang melamunkan hal tadi aku mendengarkan langkah kaki mendekat dan tak lama disusul dengan sosok wanita yang dari tadi aku bahas sedang tergesa-gesa, napasnya memburu yang kemudian duduk dikursi taman kecil belakang rumahku ini,
"puas temu kangennya?"ucapku, dia terjengkit kaget saat aku buka suara,
"aku tidak akan meminta maaf untuk hal yang tadi karna aku merasa itu bukan kesalahan"kataku lagi sambil duduk disampingnya,
ia melihatku sinis dan berniat untuk pergi namun aku menahannya
"ayo pergi dari sini, aku pikir kau juga sedang tidak ingin masuk kedalam"ucap ku sambil membawanya pergi dan bersyukurnya dia tidak melakukan penolakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Meet you
Ficción GeneralJika aku tidak bisa memilikimu, tidak juga dengan yang lain - Nino Devara Ramastha Aku milik diriku sendiri bukan milik siapapun - Aldera Sephia