First.

34 4 0
                                    

Di SMP Dellio Cevisotta

Rabu, pukul 08.34

Halo, ini Zea, siswi kelas 8D di SMP Dellio Cevisotta. Zea adalah anak yang sangat cerdas dan multitalenta.

Secara fisik, Zea memiliki kulit eksotis dan wajah simetris. Matanya berwarna coklat muda dengan sedikit nuansa hijau, ditambah dengan eyeliner alami yang membuatnya semakin menawan.

"Teng teng teng teng!"

"Panggilan kepada Kea Oktav 8A, Zova Neyya 8B, Zea Ayodhya 8D, Finea Navasya 8D, dan Seca Deana 8E mohon ke UKS sekarang juga."

Kira kira begitulah bunyi bel yang membuat Zea semangat soalnya bisa kabur dari mata pelajaran PPKn.

Author : author juga sih wkwk

Zea dihampiri oleh Finea dan Seca.

"Eh Zea tadi kita kan yang dipanggil?" Finea mengguncang pundak Zea.

Zea hanya menggangguk santai, lalu mereka bertiga melangkah menuju UKS.

Ditengah jalan mereka berpapasan dengan Lian, Rieco, dan Seano.

*3G aja biar gampang.

"Hayoloh dipanggil tuhh, ngapain kalian," Lian mengejek dengan senyum nakal.

"Apaansih, sok asik!" ucap Zea ketus.

Lian, yang emang doyan ganggu, melempari Zea dengan kerikil kecil.

Author : ini 2 anak dari jaman kelas 7 emang kerjaannya berantem mulu, tapi kaya udah mulai baper gitu😍☝️

Rieco langsung nyerang, "Enemies to lovers, bro! Keren, kan?"

"Aduh, so sweet, berantem terus nanti suka, deh," Seano ngeledekin dengan tatapan serius.

"Awas, nanti ujung-ujungnya saling suka," Rieco ikut menambah baper.

Lian nyerempet sinis, tapi wajahnya kayak anak kecil yang marah sama ibunya.

Intinya, Zea dan teman-temannya terus jalan ke UKS. Begitu sampai, eh, sudah ada Lia, Kieva, Piya, Alcea, Kea, dan Zova yang nungguin.

Setelah momen canggung yang lama banget, akhirnya Bu Nera dan Pak Handoko datang.

"Ini yang dipanggil tadi sudah semua??" Bu Nera menyusun buku yang beliau bawa.

"Sudah, Bu!" Jawab mereka serentak.

Bu Nera dan Pak Handoko menjelaskan bahwa siswa-siswi yang dipanggil tadi ialah siswi yang terpilih mewakili sekolah dalam lomba Palang Merah Remaja tingkat Provinsi. Keren, kan?

Perhatian Zea sempat teralihkan kepada Lia, siswi 9A, karena dia merasa Lia adalah anak yang 'cukup aneh' pada saat itu.

Namun Zea melupakan hal itu dan beranggapan itu memang karena dia belum mengenal Lia lebih jauh.

Akhirnya setelah dijelaskan panjang kali lebar kali tinggi kali x kali y, siswi yang dipanggil tadi diberi sebuah slayer berwarna biru sebagai tanda pengenal bahwa mereka adalah anggota PMR Madya (ini pelantikan dadakan sih, gaada pelantikan sebenernya).

Dan, sangka siapa?

Lian, Rieco, dan Seano juga terpilih mewakili sekolah?

*Padahal mereka bandel, ehek.

Sebenernya mereka gamau, sih, cuma Bu Nera memaksa, karena minimal ada 3 perwakilan siswa laki-laki, katanya.

Zea merasa sial, bukan karena mendapat materi Ke-Palang Merahan, tapi dia satu kelompok sama 3G!. Alasannya sih karena Bu Nera tau Zea dekat sama 3G jadi harapannya Zea bisa nge-handle 3G.

*Sangat waw bukan

Zea mah udah mikir, pasti mereka disana pas lomba cuma jadi beban😑.

Skip jam 10.56

Zea sudah berada dikelasnya. Ia duduk di bangkunya sambil membaca sekilas inti materi miliknya yang diberikan oleh Bu Nera. Namun rasa lapar mengganggu konsentrasinya, ia pun menutup bukunya dan berjalan menuju kantin.

Saat tiba dikantin, Zea kemudian memesan Pop Mie kuah. Sembari menunggu pesanannya ia memainkan ponselnya.

Setelah menunggu beberapa menit, akhirnya Pop Mie pesanannya pun jadi.

Ia berniat makan di area gazebo outdoor, namun tanpa disangka hujan turun, Zea kemudian berteduh ke area indoor.

Zea mencari-cari tempat duduk yang kosong, ia menemukan 1 bangku kosong, disitu juga ada Lia dan Alcea.

Zea kemudian duduk di bangku tersebut, ia menikmati Pop Mienya sembari menunggu hujan reda.

Pukul 12:01

Zea perlahan terbangun karena alarm ponselnya.

Iya ges, jadi Zea tidur di UKS, alasannya izin sih karena mau latihan, aslinya mah tidur.

Saat Zea melihat beberapa kasur yang berada di sekitar kasurnya, betapa terkejutnya Zea.

Gimana ga, itu 1 kasur diisi 3 orang please, kasur Zea mah cuma Zea sama Lia.

Kasur disebelah kanannya diisi 3G yang umpel-umpelan, gimana ga, bertiga badannya tinggi semua.

Kasur yang sebelah kiri diisi Kea, Seca, sama Piyo.

Zea syok, 'anjir, sejak kapan pada tidur, perasaan tadi cuma gw sama Lia deh.'

Lia dan Zea menengok kearah 3G yang mencurigakan.

"Hayo nobar anime anu yaa!" Lia menunjuk 3G yang sedang nobar.

"Ngawur, orang nonton Attack On Animals," sangkal Rieco.

"Ya kan siapa tau, si Lian kan bandar wkwk," kekeh Zea.

"Siapa tadi yang nyebar hoax, aku yang ganteng ini masih polos." Lian mengusap rambutnya dengan sangat percaya diri.

"Iyakah?" Lia dan Zea menatap Lian dengan tatapan aneh.

Mereka bercanda tawa, ya sesekali bahas materi, ga sadar waktu. Tiba-tiba udah waktunya pulang aja.

Mereka membereskan UKS lalu bersiap menuju bus, Rieco dan Lia juga bersiap menunggu jemputan dari orang tua mereka.

Zea berjalan dengan hati yang riang, gatau kenapa itu seneng amat.

*See u on the next chapter gess

Latar
21 Juli 2023

Published
Rabu, 11 Oktober 2023

Dellio CevisottaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang