Threesome

1.7K 110 23
                                    

Pemandangan itu bukan sesuatu yang baru, saat seorang pria bertelanjang di depannya. Membuka paha lebar di atas ranjang. Mata Taehyung tak berkedip melihatnya, mengabaikan fajar yang mulai naik ke permukaan. Menandakan bahwa pagi siap datang membawa mimpi baru bagi banyak orang yang menunggu.

 Menandakan bahwa pagi siap datang membawa mimpi baru bagi banyak orang yang menunggu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bangchan sudah tak sabar, ia membuka dasi dan kancing kemejanya. Melempar atribut yang melekat di badannya ke atas kursi. Kim Taehyung menyaksikan bagaimana temannya itu dengan sangat rakus menciumi tubuh Hyunjin yang terlentang tanpa busana.

Taehyung merasakan tubuhnya panas terbakar. Ia mengikuti Bangchan membuka jas dan kemejanya. Ia merasa haus bukan karena tak ada air di kamar. Haus yang ia rasakan berada di titik utama dalam pikirannya bernama libido.

Ia mengikuti Bangchan, menyentuh tubuh Hyunjin yang menggelinjang seperti cacing kepanasan. Pemuda naked itu memiliki stamina yang kuat soal sex. Ia bisa mengimbangi permainan Bangchan yang sedikit terburu-buru. Juga mengikuti alur lambat yang dikuasai Taehyung.

"Apa kau yakin?" Taehyung berucap ragu.

Kim Taehyung mengernyitkan dahi. Tangan Bangchan sudah bersiap memasuki Hyunjin. Dua jarinya yang panjang dibasahi dengan saliva.
Taehyung menatap jalan milik Hyunjin yang mengkerut. Bangchan memberi isyarat agar Taehyung memasukkan jari miliknya ke dalam lubang itu.

Hyunjin mulai menggelinjang, tak sabar menunggu kenikmatan dari mereka berdua. Taehyung masih ragu, tapi ia ingin mencoba melakukan itu.

Jari Bangchan sudah tak bisa menunggu, ia melesat bebas memasuki area lembut dan basah. Desahan lolos dari mulut Hyunjin, ia membusungkan dada, meminta sesuatu yang lebih dari sekedar tusukan jari. Taehyung merangkak ke atas. Memainkan ujung niple milik Hyunjin menggunakan jari dan lidahnya.

Hyunjin meremas sprei, saat Bangchan dan Taehyung bekerja sama membuatnya terbang ke angkasa. Wajah penuh gurat napsu itu membuat Taehyung juga merasakan sensasi hangat dan sesuatu berdesir dalam darahnya.

Kegiatan panas itu terhenti bukan karena ketiganya telah merasa puas, melainkan karena alarm dari ponsel Taehyung yang berada di nakas tak henti berbunyi.

Bangchan mengerutkan dahi, menatap temannya dengan raut tak suka. Sementara Hyunjin masih bergerak menyusuri leher Taehyung yang mulai tak fokus pada permainan. Ia melepaskan diri dari pelukan Hyunjin. Taehyung hapal betul, jika alarm di ponselnya berbunyi tepat jam 5 pagi, itu artinya ia harus bergegas mandi.
Semakin pagi ia sampai di kantor, semakin banyak pekerjaan yang bisa ia selesaikan. Itu prinsipnya. Bagi Taehyung, waktu satu menit sangat berharga. Ia tak bisa membuang tiap detik dengan hal yang sia-sia. Hari ini, temannya Bangchan, dan seorang pemuda seksi bernama Hyunjin hampir membuatnya lalai terhadap prinsipnya sendiri.
.
.

Jungkook memasuki gedung penerbitan tempat ia mengirim naskah cerita. Ini baru pertama kali baginya, selama ini ia bekerja di apartemen miliknya, mengirim, mengedit naskah, dan menerima gaji dilakukan online. Ia hanya pernah bertemu dua kali dengan manajer dan seorang wanita yang mengambil cerita miliknya.

Blue Kamasutra (Tamat Di Pdf) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang