Bab 2.

2.5K 235 86
                                    

JANGAN LUPA VOTE CANTIKKU🥰❤️

A// mohon maaf kalau ada kalimat kalimat yang berulang, tapi ini jujur gue bikinnya pas nguantuk poll dan ini gue sambung dikit di kantor, kalau jelek biarin aja biarin

~~~MY ENEMY

kepulan asap hitam terlihat mengelilingi sebuah bangunan bertingkat, kobaran api kian lama kian membesar dengan beberapa ledakan ledakan kecil di dalam kobaran sang jago merah itu. Pemadam kebakaran yang telah sampai di lokasi sedang berusaha untuk memadamkan api dan juga beberapa petugas damkar lainnya bertugas untuk menyelamatkan orang yang terjebak dalam apartemen mewah itu.

Sebuah mobil sedan putih berhenti tepat di depan halaman apartemen yang cukup jauh dari lokasi kebakaran, sang pemilik mobil terlihat keluar tergesa-gesa dengan wajah paniknya hingga tak sadar dia membanting kuat pintu mobilnya sendiri, tangannya mengacak rambutnya dengan geram ia frustasi melihat kondisi apartemen yang sudah tampak mengerikan di telan api.

"Sialan Gama kenapa jadi begini sihh!!"

pria tersebut berlari saat dia melihat dua orang temannya telah memanggilnya dari jarak yang cukup jauh di tempat ia berdiri.

"Dimana Gama?"

"Masih di selamatkan sama damkar, lu tadi bilang di chat kalau Gama udah sadar dari mabuknya tapi kenapa bisa sampai kebakaran apart dia" Naren mengendikkan bahunya tanda ia juga tak tau tentang masalah ini

"Serius tadi Gama yang ngusir gue keluar pas udah sampai kamar dia, dia bilang udah sadar dari mabuknya. Gue berani sumpah kalau gue maksa buat nemenin dia sampai besok tapi gue malah di tendang anjing, noh pantat gue aja masih sakit" Jelas Naren panjang lebar, Wanda menepuk pundak Naren sembari mengangguk paham

"Yaudah Ren udah kejadian juga, bukan salah lo ini"

"Bocahnya udah keluar tuh" Wanda dan Naren sontak menoleh kedepan saat Satria menunjuk seorang pria dengan keadaan yang cukup menyeramkan baginya.

Baju kemeja putih yang sudah mulai menghitam, rambutnya yang berdiri keatas dan juga pipinya yang terkena noda hitam bekas kebakaran. Sejenak Naren ingin tertawa melihat kondisi Gama, namun urung ketika pria itu langsung menatap nya tajam meskipun di barengi suara batuk batuk dari mulutnya.

Gama menghampiri teman temannya sambil di tuntun petugas damkar, setelah petugas itu pamit untuk membantu yang lain memadamkan api. Gama dengan cepat melepaskan sendal rumahnya lalu melemparkannya kuat kearah Naren.

"Si anjing kenapa sih" elak Naren kesal saat merasa Gama yang mulai menunjukkan sisi tantrumnya

"Uhukk, gara gara lohh-bangh sat uhuk. Apart guehh"

"Ngomong yang bener njing kaya bocah dua tahun masih belepotan ngomong"

"Sialan" Satria dan Wanda sama sama menghela nafas panjang ketika melihat drama memuakkan dari kedua temannya itu.

Di tambah Naren yang tertawa keras saat Gama mulai merengek dan menangisi apartemen mewahnya.

"Bjir ingus lu naik turun"

"NAREN BANGSAT MUSNAH KEK LO"

"Ribut mulu jingan, gue nikahin juga lo berdua" Tawa Naren terhenti seketika saat ucapan Satria terdengar jelas di telinganya, matanya menatap tajam dengan jari tengah nya yang tertuju pada wajah Satria

"Fuck you"

Gama tak perduli lagi dengan ledekan Naren, yang jelas dia sekarang sedang merengek sambil terduduk di atas tanah menggoyangkan kedua kakinya kesana kemari seperti anak kecil yang tidak di belikan mainan oleh orang tuanya

𝐌𝐘 𝐄𝐍𝐄𝐌𝐘 |Geminifourth Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang