Bab 1.

2.6K 242 53
                                    

JANGAN LUPA VOTEE CANTIKKUU 🥰❤️❤️

~~~MY ENEMY

Hawa panas menyelimuti sebuah kamar bernuansa merah menyala, rintihan dan juga suara tubrukan terdengar merdu mengisi malam yang sunyi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hawa panas menyelimuti sebuah kamar bernuansa merah menyala, rintihan dan juga suara tubrukan terdengar merdu mengisi malam yang sunyi. Sebuah tempat tidur tampak berantakan dengan seprai yang sudah terlepas dan juga selimut tergelatak tak berdaya di atas lantai kamar yang dingin. Lenguhan panjang terdengar nikmat menyapa telinga, menemani sepasang anak adam yang terlihat menyatu mengejar kepuasan.

Ahhh

"Gamh aghh faster"

Tusukan itu semakin menjadi jadi menghajar habis milik tuan rumah yang pasrah terlentang di bawahnya sambil mendesah. Sang pria sub mendongak kesekian kalinya saat dia mencapai klimaksnya. Sedangkan sang dominan terlihat tersenyum miring menatap wajah cantik itu yang kelelahan menghadapi nafsu besarnya.

"Pretty"

"Shut up, cepat keluar gue capek" keluhan itu seperti dianggap angin lalu, sang dominan terus menusuk lebih dalam menyapa titik manis sang pihak bawah, desahan itu terdengar kembali membuat gairah nya semakin bertambah, "Pasrah aja, gue masih mau gempur lo" si manis berdecih kesal berusaha melepaskan dirinya yang masih berada di kungkungan sang dominan.

"Gama lepasin, njing" hanya ada kekehan ringan untuk membalas perkataan pria tersebut, Gama si dominan tak perduli dia terus mendorong miliknya agar masuk lagi dan lagi.

"Tinggal nikmati saja permainannya, Naren Henandra"

Aghhh

"HAHH APA ITU" Naren beranjak dari tidurnya dengan wajah memerahnya sambil memegang dadanya yang berdebar kencang, matanya memicing saat cahaya terang mengisi indra penglihatannya.

"Anjing gue mimpi basah?" Naren menepuk pipinya pelan mencoba untuk fokus pada celana piyama miliknya yang sudah basah sebagian. Pria tersebut menggaruk kepalanya bingung kenapa dirinya tumben mengalami mimpi seperti itu, apalagi jika di dalam mimpi tersebut Naren bermain dengan pria yang paling ia benci.

"Sialan mimpi basah sama Gama? musuh gue?" Naren menggeleng berusaha mengusir potongan potongan mimpi kotor miliknya, dia bergerak turun dari tempat tidur untuk segera mandi mencoba mengabaikan sisa sisa ingatan panas tersebut. Naren ingat jika dia punya kelas pagi hari ini.

~~~MY ENEMY

"Kenapa lu, pagi pagi udah merah tu muka" Naren mengangkat bahunya sambil melakukan tos dengan Satria temannya. Mereka berdua bertemu di kantin fakultas teknik sambil menunggu kelas berikutnya, Naren menarik kursi di sebelah Satria lalu menoleh kebelakang bermaksud untuk memanggil ibu kantin.

"Buk Imah, bakso yaa satu sama salad sayurnya. Minumnya jus jeruk aja" Teriaknya tepat di samping kuping Satria hingga pria di sampingnya tersebut menutup kupingnya yang berdengung karena suara Naren.

"Oke Ren bentar ya" Naren mengangkat jempol membalas teriakan sang ibu kantin, lantas pria tersebut mengambil ponselnya untuk sekedar mengisi kebosanan.

𝐌𝐘 𝐄𝐍𝐄𝐌𝐘 |Geminifourth Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang