*Bab 211 dan 212

275 18 0
                                    

Bab 211 Aku mempunyai lamunan yang mungkin dimiliki banyak orang.

Jiang Lili menangis dan melirik ke arah Ma Ailan, berharap ibunya dapat membantunya berbicara. Namun, setelah menerima tatapan Jiang Lili, Ma Ailan memalingkan wajahnya dan tidak mau berbicara mewakilinya.

"Jangan lihat ibumu. Tidak ada gunanya apa yang dia katakan. Masuklah dan renungkan!"

Yang terjadi selanjutnya adalah pintu kamar Jiang Lili dibanting dengan keras, dan dia bersembunyi di kamarnya sendirian.

Tenang di ruang tamu.

"Kamu bisa membantu Lili menemukan keluarga yang baik dan kemudian mencari hari untuk menikahkannya. Jika kita tidak menikah sekarang, masalahnya akan besar dan keluarga kita akan terpengaruh. Jika sesuatu terjadi pada keluarga kita, bagaimana dengan cucu kita? Kita masih hidup dan masih harus membuka jalan untuknya."

"Baiklah, aku akan meminta mak comblang dari desa untuk datang dan melihat-lihat dalam beberapa hari, tapi bagaimana dengan pelajaran Lili? Sekolah akan dimulai dalam beberapa hari. Tidak bisakah dia tetap bersekolah?"

"Tidak, keluarga sudah membuat pilihan yang tepat dengan membesarkannya hingga SMA. Setelah itu, tergantung nasibnya sendiri."

"Um!"

Desa di malam hari kehilangan sedikit kesibukan di siang hari, hanya dedaunan yang bergemerisik akibat angin dan hujan seakan mengingatkan kembali keseruan dan kesibukan di siang hari.

.........

Deng Jiaojiao, yang telah bekerja di koperasi pemasok dan pemasaran selama seminggu, akhirnya mendapat hari libur.

Oleh karena itu, Deng Jiaojiao sudah mengatur itinerary hari ini kemarin.

Dia membuka jendela di pagi hari. Tadi malam hujan turun. Udara dipenuhi bau lembab, dan bau amis tanah melayang. Ada angin sepoi-sepoi yang sejuk menyenangkan.

Cabang-cabang hijau dan dedaunan pepohonan bergoyang tertiup angin, seolah musim dingin telah berlalu dalam semalam, musim semi telah tiba, dan semuanya bangkit kembali.

Setelah menaiki sepedanya, Deng Jiaojiao berkendara menuju kota kabupaten. Ketika dia melewati rumah pemimpin brigade, dia masih bisa mendengar tangisan Jiang Lili. Ini adalah sesuatu yang biasa dia lakukan di brigade.

Hanya beberapa hari setelah Jiang Lili kembali, beberapa berita muncul entah dari mana di desa, mengatakan bahwa kaki Jiang Lili lumpuh, dan dia menjadi lumpuh sejak saat itu.

Awalnya keluarga kapten mengatakan itu palsu, tapi kemudian seorang mak comblang membeberkannya.

Alasannya, Ma Ailan berencana menikah dengan Jiang Lili dan tidak memberi tahu keluarga pria tersebut tentang keadaan Jiang Lili yang sebenarnya.

Kemudian, setelah pertemuan pertunangan, keluarga suami mengetahui bahwa Jiang Lili adalah seorang gadis jelek dengan wajah cacat dan cacat. Hal ini menimbulkan sarang lebah. Keluarga suami mendapat masalah dan mengatakan ingin memutuskan pertunangan, tapi mahar sudah dibayar. Bagaimana bisa Ma Ailan rela memuntahkannya keluar?

Belakangan, keluarga sang suami melihat Ma Ailan tidak bekerja di sini, sehingga mereka mendatangi mak comblang untuk mengganggunya. Belakangan, mak comblang itu pun mengetahuinya dan mulai mengutuk Ma Ailan.

Dikatakan bahwa karena Ma Ailan menghancurkan papan namanya sendiri, tidak ada yang datang kepadanya untuk menjodohkan, yang sama dengan menghancurkan bisnisnya.

Nanti mak comblang dan keluarga mempelai pria berkumpul untuk mencari masalah, dan akhirnya menemukan kaptennya. Pokoknya entah apa yang terjadi nanti. Kedua keluarga itu tidak menimbulkan masalah lagi, dan seharusnya diselesaikan secara pribadi.

(END) Pemuda Terpelajar Tahun 1970-an Melalui BukuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang