AUF-19

31 7 9
                                    

Hari hari Nanda jalani seperti biasa, sebagaimana kehidupannya sebelum ada para abang. Hening dan teratur.

"Nanda!!" Terdengar suara perempuan memanggil Nanda yang hampir saja memasuki gerbang.

Rupanya itu Eva, ya.. Gadis itu sudah meminta maaf atas kesalahpahaman yang terjadi beberapa minggu yang lalu, tentunya dengan membawa martabak manis rasa keju 2 sebagai syarat dari Nanda. Dan sekarang mereka sudah berteman baik.

"Kak Eva!!" Nanda pun melambaikan tangan untuk menyapa.

Tapi senyuman nya pudar saat sadar bahwa Eva tidak sendiri di sana. Ada seorang pria berjas berjalan santai dibelakangnya.

Melihat raut bingung Nanda, Eva pun menjelaskan dengan perlahan.

"Nanda.. Ini kakaknya Giselle, Alex. Alex.. Ini gadis yang aku maksud, Nanda. "

Alex tersenyum sambil mengulurkan tangannya. Tapi Nanda hanya tersenyum sambil mengangguk.

Dengan canggung Alex menurunkan tangannya. "Maaf atas kelakuan adikku yang kasar itu." Alex berbicara dalam bahasa Inggris karena tidak bisa bahasa Indonesia.

"Seharusnya aku yang minta maaf.. Karena mungkin gara-gara aku kesalahpahaman ini terjadi." Balas Nanda.

"Giselle terlalu mencintai Jay, kau tau? Hubungan mereka yang cukup lama membuat nya takut untuk kehilangan Jay. Mungkin itu yang membuatnya berfikir nekat."

Tak ada nada sindiran di sana, tapi Nanda justru menangkap arti yang tajam dari kalimatnya.

"Aku benar-benar minta maaf karena membuat kekacauan. Kalau boleh, bisakah aku bertemu dengan kak Giselle, untuk meminta maaf dan menjelaskan semua kesalahpahaman ini."

Alex menghela nafas. "Untuk sekarang mungkin tidak. Kondisi Giselle memburuk setelah berita itu tersebar. Dia mengalami depresi berat karena para netizen Korea yang begitu keras terhadapnya."

"Sekali lagi aku meminta maaf atas itu..."

Setelah perbincangan sesaat itu, Nanda dan Eva pun memutuskan untuk masuk ke dalam area sekolah, meninggalkan Alex dengan senyuman anehnya.

Alex masuk ke dalam mobilnya lalu menelpon seseorang. "Awasi dia.. Kau tau akibatnya jika gagal kan?"

*****

Jika Nanda menghadapi harinya dengan datar, maka lain halnya dengan para member. Hari hari yang mereka lalui terasa begitu cepat karena jadwal yang padat, hingga tanpa sadar mereka sendiri lupa untuk mengabari keluarga mereka, juga keluarga angkat mereka.

Saat berada di dorm mereka baru bisa beristirahat dengan lebih leluasa, sayangnya ayah lah yang sekarang harus sibuk mengurus ini itu di kantor agensi.

"Jake." Panggil Sunghoon yang langsung di tatap oleh Jake. "Nanda membalas pesanmu tidak?" Tanya Sunghoon.

Jake berfikir sejenak sebelum akhirnya menjawab. "Tidak. Ini sudah 2 hari setelah aku mengirim pesan padanya, jangankan di balas diterima pun tidak."

Ni-ki mengerutkan keningnya. "Centang 1? Sejak 2 hari yang lalu?"

"Iya.." Jawab Jake meyakinkan. "Memangnya ada apa?"

"Pesanku bahkan tidak di balas sejak kita sampai di Korea."

Keheningan melanda mereka, anggota member lain yang awalnya berisik juga ikut terdiam.

Ana Uhibbuki FillahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang