Argam sibuk mengusap layar ponselnya, mencari jam tangan yang mirip dengan jam yang dia pegang di forum perbelanjaan online. Namun, semakin lama dia mencari, semakin dia merasa frustasi karena sulit mencari jam tangan yang cocok. Ada jam tangan yang mirip, tetapi berasal dari luar kota dan jaraknya cukup jauh, setidaknya membutuhkan waktu satu minggu agar jam tangannya sampai. Namun, hanya ada 2 hari menuju hari ulang tahun Iras, dan Argam tidak ingin terlambat memberikan kado ulang tahun.
Tio memperhatikan ekspresi Argam yang berkerut dan mneghela napas tabah, "Lu seriusan mau beli online?"
"Gue takut ga keburu kalo keliling nyari. Eh!" Argam menatap Jidan, "Udah ketemu?"
Jidan dengan antusias memperlihatkan layar ponselnya, memperlihatkan beberapa deretan kue di sebuah sosial media. "Banyak cewek-cewek yang suka ke sini."
Argam memincingkan matanya menatap toko kue itu, dia tidak terlalu mengerti tentang makanan manis. Dia memang suka memakan sesuatu yang manis, tetapi dia hanya makan apapun yang tersedia, dia tidak terlalu peduli apa merek dan berapa harganya. Melihat deretan kue yang memiliki bentuk cantik dan rapi, dia hanya mengangguk, "Yaudah kita ke sini pulang sekolah."
Jidan mengangguk setuju, dan Argam kembali mencari kado ulang tahun untuk Iras di forum perbelanjaan online.
Tio menghela napas tabah, "Udah deh, lu buang-buang waktu nyari di olshop, mending langsung cari aja toko jam tangan di kota ini, dm mereka, tanyain soal jam tangan yang lu cari."
Argam mengangkat kepalanya menatap Tio dengan senyum terangkat, "Pinter juga lu."
"Lu nya aja yang kelewatan bego."
Argam tidak mempedulikan hinaan Tio, dengan antusias dia mulai mencari toko jam tangan di seluruh kota melalui sosial media, dan mulai mengirim pesan pada setiap toko sambil memotret jam yang ada di tangannya.
"Ohya ngomong-ngomong, lu mau surprise-in Iras gimana? Ga mungkin lu mau nyuri ide Lia, 'kan?"
Argam menghentikan jarinya yang bermain di layar ponsel, lalu menoleh pada Tio dengan ekspresi bodoh. Melihat ini, Tio tahu bahwa Argam begitu bodoh sehingga tidak memikirkan terlebih dahulu konsep kejutan yang akan mereka lakukan. Argam menjauhkan ponselnya dan mulai memikirkan beberapa ide. Namun, sejauh apapun dia berpikir, dia tahu bahwa tidak ada yang lebih baik daripada ide milik Lia. Jam 12 malam, tepat dimana umur Iras bertambah, itu jelas merupakan waktu yang sangat tepat untuk memberi kejutan. Apakah dia harus membuat rencana dengan Iras telebih dahulu pada waktu itu agar kejutan anak OSIS gagal? Tidak, bukankah itu sangat kejam? Mereka sudah mempersiapkan segalanya, Argam tidak setega itu untuk menghancurkannya. Jika dia benar-benar melakukannya, seluruh anggota OSIS akan semakin membencinya. Meskipun Iras adalah ketua OSIS, Iras pasti akan mendengarkan anggotanya. Jika hubungan mereka menjadi jauh karena hal ini, Argam akan menyesal seumur hidupnya. Namun, dia juga tidak ingin membiarkan Lia terlebih dahulu memeriahkan ulang tahunnya, dia ingin menjadi orang pertama yang mengucapkan selamat ulang tahun padanya. Argam sangat frustasi.
Argam menatap Tio dengan kening yang berkerut, "Udahlah, ntar aja dipikirin. Yang penting kado sama kue ulang tahunnya dulu."
Sepulang sekolah, Argam dan ketiga temannya langsung menarik gas motor mereka menuju sebuah toko kue yang sangat terkenal di antara para pecinta manis. Tidak hanya ada kue ulang tahun yang memiliki berbagai macam bentuk, di toko ini juga ada berbagai macam coklat, berbagai jenis kue seperti cup cake, red velvet, tiramisu, brownies, black forest, dan ada juga berbagai macam donat. Mereka bisa mengambil di tempat kue yang sudah jadi ataupun memesan terlebih dahulu sesuai custom yang mereka inginkan.
Argam memperhatikan toko kue ini dengan teliti. Untuk toko kue, tempat ini cukup luas. Mungkin karena nama mereka sudah sangat besar dan sudah memiliki banyak pelanggan tetap dari berbagai sudut kota, bahkan pengikut mereka di sosial media mencapai angka 10.000.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sadist Ketos
Teen FictionArgam Guhandra, anak pemilik sekaligus kepala sekolah SMAS Bakti Jaya. Dia berandal yang selalu membuat onar, suka melanggar peraturan, sangat membangkang terhadap ayahnya yang memiliki image baik. Argam Guhandra dipertemukan oleh Iras Rahesa, ketua...