~ Apartement Nafish ~
"Assalamualaikum fish, ana bawain makanan dari Indonesia nih makanan lokal. Ente pasti suka fish" Kata Zidan seraya memberikan makanan khas Sukabumi yang ia bawa untuk oleh-oleh ke Mesir.
"La ila ha illallah, ana kan orang Indonesia juga ente lupa ya dan?" Kata Nafish sambil meyakinkan teman barunya itu.
"Oh iya yaa? Soalnya di kelas kita orang Indonesia minim banget palingan di Fakultas lain lebih banyak, Jadi anak lupa banget maklumlah kadang-kadang" Kata Zidan cengengesan sambil makan Bandros Ata asal Sukabumi yang ia bawa.
"Ente lulusan mana dan?"
"Ana lulusan Pesantren Al Mashturiyah Sukabumi, kalo ente pasti dari Pesantren di Bandung kan? Ana tau soalnya anak FK Al Azhar kebanyakan lulusan Pesantren semua"
"Iya ana dari Bandung, kebetulan dapet beasiswa masuk FK Al Azhar jalur Prestasi" Jawab Nafish menanggapi hal tersebut.
"Ente anak ustadz yaa fish?"
"Kok tau? H-mmh, Lebih tepatnya anak kyai sih"
"Widihh Gus Nafish, dari mukanya emang udah kelihatan banget anak Pesantren abis alim banget ente keliatannya fish"
"Iyaa, Cuman jangan panggil Gus Nafish, nggak enak malu sama temen temen luar negri"
"Temen temen luar negeri juga nggak ngerti kalau Gus Nafish anak Kyai palingan mereka pasti bakal ngira Gus Nafish orangnya alim banget parah jangan kayak ana ya masuk Pesantren doang tapi akhlaknya masih minim, ajarin Kitab Fathul Izzar dong puh. Pasti ente udah khatam" Kata Zidan sambil cengengesan dengan Bandros Ata di genggamannya.
"Ya Allah, Dan.. Ente kuliah di Kedokteran aja yang bener dah jangan main main. Nggak gampang orang bisa masuk sini"
"Cuma orang yang Allah takdirin buat dipercaya masuk FK Al Azhar ya harus kuat-kuat mental deh kuliah di sini sampai Koas"
"Iya betul banget Dan!"
"Deuhhh, Udah nih Bandros Ata nanti dingin, Ana yakin pasti di Bandung ga ada kan? Paling ada nya Peuyeum doang!"
"Sok tau ente Dan!..."
Sementara itu teman-teman dari Canada Inggris dan juga Mesir mulai berdatangan masuk ke dalam apartemennya Nafish dan memulai diskusi hal yang perlu mereka diskusikan.
"Pssstt, yang bercadar itu mana fish? Kok dia belum datang yaaa?" Tanya Zidan sambil berbisik kepada Nafish.
"Ana gak tau dan, udah fokus dulu paling bentar lagi dia juga dateng" Jawab Nafish sambil tetap fokus dengan apa yang ia kerjakan sebagai Ketua Kelompok.
Beberapa saat kemudian datanglah Gadis dengan abaya hitam yang melekat di tubuhnya dan juga cadar yang ia pakai dan ia merasa lebih nyaman memakai itu sekarang. Ya, siapa lagi kalau bukan Namra.
Semua mata tertuju ke arah Namra...
"Ma syaa Allah, Bidadari lokal cantik banget" Kata Zidan dengan mata tertuju ke arah Namra.
"Hush, Fokus dulu fokus!" Kata Nafish yang masih tetap menjaga pandangannya untuk menghargai Namra.
"Apasih ente fish? Bener kan lokal? Orang Indonesia kan dia?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Cinta di Al Azhar Kairo (On Going)
Romance[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] ••• Rencana Allah memang tidak bisa kita duga-duga, Allah telah merencanakan lebih daripada apa yang selama ini kita harapkan. Siapa sangka Namra Virginia Nadhia seorang gadis cantik berusia 19 tahun itu berhasil menemp...