Bagian 5

49 31 32
                                    

Jam di dinding menunjukkan pukul 18:30. NaRa sedang menyiapkan makan malam. Kali ini dia menyiapkan makanan sedikit lebih banyak dari biasanya. Ada beberapa pilihan menu yang NaRa buat. Dan untungnya dia baru berbelanja kebutuhannya kemarin. SeRa tengah bermain dengan Molly, kucing peliharaannya, dan dia terlihat senang. NaRa yang memperhatikan SeRa pun hanya tersenyum. 

Setelah bergelut di dapur, Nara pun mulai menata makanan yang dia masak di meja makan. 

"SeRa-ya, ayo kita makan malam" panggil Nara yang diikuti larian kecil SeRa ke arah Nara.

"Hati-hati, kamu bisa terjatuh" tegur NaRa sambil mencubit kecil pipi bulat SeRa.

"Iyaa miss" Jawab SeRa manis. 

Keduanya kini duduk berhadapan sambil menikmati makan malam mereka. 

"Miss, telur gulung miss sangat enak" ucap SeRa sambil mengacungkan ibu jarinya. 

"Heh, bukannya rasa telur gulung semua sama?" 

"Tidak miss, ayah selalu gagal membuat telur gulung" 

"Benarkah?"

"Hmm" jawab SeRa sambil mengunyah nasi yang ada di mulutnya.

"Ayahmu memasak untuk SeRa dan Ibumu?" Tanya NaRa. Dan dijawab gelengan oleh SeRa.

"Ayah memasak untukku miss, ibu sudah pergi ke langit kata ayah"

"Ibu mengawasi kami dari langit" sambung SeRa dengan sisa nasi di mulutnya.

Deg! Seketika hati NaRa terenyuh mendengar perkataan anak umur 5 tahun tersebut. Tanpa terasa pipinya mulai basah. Entah sejak kapan air matanya keluar. 

"Miss, kenapa miss menangis?" Tanya SeRa heran.

NaRa yang menyadari kini pipinya sudah basah dengan air mata segera mengelapnya. Dia hanya menggeleng dan tersenyum mani kepada SeRa.

••••

Baekhyun kini tengah bersiap-siap. Membereskan beberapa barang yang masih tergeletak di meja kerjanya. Jam di tangannya menunjukan pukul 21:25, dia benar-benar tidak menyangka akan selarut ini. Baekhyun memeriksa ponselnya. Memastikan apakah ada pesan dari NaRa. Dan hanya terlihat pesan yang dia kirim beberapa jam yang lalu dan balasannya. 

"Miss, maaf saya akan sangat terlambat menjemput SeRa. Maaf karena merepotkan" 19:00

"Iya pak tidak apa apa" 19:30

Jam di tangan Baekhyun menunjukan pukul 22:00 tepat. Kini kakinya mulai melangkah menuju pintu dengan nomor 412. Tangannya mulai memencet bel. Dan tidak beberapa lama si empunya rumah membuka pintu. 

" Maaf miss merepotkan" Ucap Baekhyun kepada NaRa yang masih berdiri mematung di depan pintu. 

NaRa berdiri mematung memandang Baekhyun. Matanya yang terlihat sayu dan kemejanya yang berantakan membuat Baekhyun terkesan sexy. Aura seorang ayah tidak terlihat di diri Baekhyun. Beberapa saat NaRa terpesona dengan Baekhyun. Hingga suara berat Baekhyun menyadarkannya.

"Miss?"

"Maaf pak" jawab NaRa gugup. 

"Baekhyun" ucap Baekhyun memperkenalkan diri dengan tangan yang mengulur ke depan dan disambut baik oleh NaRa

"NaRa"

"Miss, dimana SeRa?" Tanya Baekhyun.

" SeRa di dalam pak, sudah tidur" 

"Panggil nama saja miss" Ucap Baekhyun dan di jawab anggukan oleh NaRa.

NaRa pun mempersilahkan Baekhyun masuk dan mengambil SeRa yang tengah tidur di ranjang milik NaRa. 

"Ayah?" Suara parau SeRa yang terbangun karena Baekhyun mengangkat tubuhnya.

"Hmm, kita pulang ya"

"NaRa-ssi, terima kasih atas bantuannya. Dan maaf merepotkan." Ucap Baekhyun

"Tidak apa apa Baekhyun-ssi"

Baekhyun pun berpamitan dengan NaRa, dengan menggendong SeRa.

•••••

Jam sudah menunjukan pukul 16:30. NaRa tengah bersiap akan pulang. Dia membereskan beberapa barang.

"Jangan lupa, kau ada janji dengan Eun Woo"

Pesan singkat yang dikirim ibunya. NaRa hanya menghiraukannya, dan menarik nafas panjang sambil menyandarkan punggungnya.

"Perjodohan lagi?" Tanya NaYeon sambil menepuk bahu Nara, dia hanya mengangkat bahu malas.

"Kenapa ibu begitu terobsesi untuk menjodohkanmu?" NaYeon kini duduk disamping NaRa.

"Entahlah" jawab NaRa seadanya. Karena dia memang tidak mengerti kenapa ibunya sangat terobsesi dengan perjodohan.

"Mungkin karena kau tidak pernah membawa pria pulang, dan ibumu takut tidak ada pria yang mau denganmu" ledek NaYeon sambil tertawa.

"Sembarangan" balas Nara sembari berdiri dan melangkah meninggalkan NaYeon. Dan disusul larian kecil NaYeon.

Mereka berjalan meninggalkan gedung sekolah. Di depan sudah ada seorang pria berdiri membelakangi gedung dan terlihat sedang menunggu seseorang.

"Oppa!" Teriakan NaRa menyadarkan pria tersebut dan membalikan badan.

Nara berlari menghampiri pria tersebut dan diikuti NaYeon dibelakangnya.

"Oppa, kau menungguku?" 

"Hmmm" 

"Annyeong Sehun-ssi" salam NaYeon sambil membungkukan sedikit badannya.

"Annyeong NaYeon-ssi" balas Sehun

"Ayo" ajak Sehun dan diikuti oleh NaRa.

"NaYeon-ssi mau bareng?" Tawar Sehun

"Tidak, aku akan naik bus. Lagipula kita tidak searah" tolak NaYeon dan dijawab anggukan oleh Sehun.

"NaYeon-ah aku duluan" ucap NaRa sedikit berteriak dari dalam mobil.

NaYeon hanya memperhatikan mobil tersebut melaju sampai tidak terlihat lagi dari pandangannya.

•••••

"Oppa, kita mau kemana?" Tanya NaRa heran.

"Bibi menyuruhku menjemputmu, dan membawamu pulang ke rumahnya" jawab Sehun santai.

"Yak! Aku tidak mau. Oppa, kau tau kan ibu cuman akan membicarak perjodohan perjodohan" teriak NaRa yang memekik telinga Sehun. Dan Sehun hanya acuh.

Selama perjalanan NaRa hanya diam. Dia merasa kesal dengan Sehun. Padahal sepupunya itu tau dia membenci membicarakan perjodohan. Tapi bisa bisanya dia membawa NaRa masuk ke lingkaran setan. 

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 13, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Me After YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang