Fiveteen

322 25 8
                                    

- He's a Devil -

.
.
.

"Tidak!" Baekhyun berseru. Seketika wajahnya pucat pasi, tangannya langsung melindungi perutnya.

Baekhyun tidak tahu bagaimana perempuan hamil, dia tidak punya pengalaman. Tetapi begitu sadar bahwa ada bayi yang tumbuh dan berkembang di dalam tubuhnya, Baekhyun langsung tahu bahwa ada ikatan di antara mereka, bahwa seorang ibu secara alami akan melindungi anaknya.

"Kau harus membunuhku dulu sebelum berniat melaksanakan niatmu itu Park Chanyeol! Aku tidak tahu kegilaan apa yang ada di dalam otakmu, tapi kau seharusnya malu. Anak ini adalah darah dagingmu sendiri, dan kau berniat membunuhnya bahkan sebelum dia tumbuh!"

Chanyeol menatap Baekhyun dengan pandangan kesakitan.

"Kau tidak bisa Baek, aku tidak bisa kalau kau hamil!" lelaki itu mengacak rambutnya dan berdiri menyeberangi ruangan, menuangkan brandy untuknya dan meneguk cairan keras itu sekali teguk. Ketika lelaki itu membanting gelas dan menatap Baekhyun, matanya menyala-nyala.

"Wendy... dia sempat hamil kau tahu... kemudian keguguran..."

Baekhyun tercekat ketika akhirnya topik itu dilepaskan oleh Chanyeol. Nama Wendy seakan tabu untuk diucapkan ketika Baekhyun masuk ke rumah ini sebagai Nyonya Park. Dan sekarang Chanyeol sendiriah yang mengangkat topik itu ke permukaan.

"Tetapi kondisiku dan Wendy berbeda, aku sehat-sehat saja"

"Yang tidak orang lain ketahui adalah Wendy hamil lagi setelah keguguran itu" Mata Chanyeol nyalang, ingatannya kembali ke masa lalu, seakan tidak menyadari ada Baekhyun di ruangan itu.

"Aku tidak tahu bagaimana caranya dia membuatku lengah dan hamil lagi. Demi Tuhan aku sudah berusaha agar dia tidak hamil lagi, aku bahkan sudah membuat janji temu dengan Dokter untuk operasi vasektomi. Tapi Wendy berhasil hamil lagi dan dengan keras kepala dia menyimpan rahasia itu dariku dan semua orang. Takut kalau kami mengetahuinya dia akan meminta kami menggugurkannya" Nafas Chanyeol tercekat.

"Ketika dia meninggal seperti tidur di atas ranjang, Dokter baru mengetahui dan mengatakan padaku bahwa Wendy sudah hamil tiga bulan. Kehamilannya itulah yang memperburuk kondisinya dan membuatnya semakin lemah... kehamilan itu yang membunuh Wendy!!"

"Tapi aku tidak sama dengan Wendy, Chanyeol" Baekhyun menyela, berusaha mengembalikan Chanyeol ke masa kini.
"Aku sehat dan kuat dan bayi ini tidak akan membebaniku"

"Aku tidak mau kau sakit karena kehamilanmu!" Chanyeol menyela marah, dan ketika menyadari wajah Baekhyun memucat karena suaranya yang meninggi, Chanyeol memperlembut suaranya, tatapannya memohon.

"Aku minta padamu Baek, gugurkan bayi itu. Tidak akan pernah ada bayi di rumah ini, tidak akan pernah ada bayi di pernikahan kita. Aku tidak menginginkan bayi"

- He's a Devil -

Dada Baekhyun bergemuruh oleh perasaan yang bercampur aduk, teganya Chanyeol dan betapa egoisnya dia!
Betapapun Chanyeol merasakan trauma dan ketidaksukaan yang mendalam atas kehamilan Baekhyun, seharusnya lelaki itu sadar kalau yang ada di perut Baekhyun ini adalah darah dagingnya, anaknya sendiri! Sebegitu tidak berharganyakah Baekhyun di mata Chanyeol sehingga dia harus mengorbankan janin yang dikandungnya atas nama kenangan Chanyeol terhadap Wendy?

"Tidak Chanyeol" Baekhyun menegakkan dagu, menahankan sakit hatinya yang meluap-luap.

"Aku tidak akan pernah mengugurkan bayi ini apapapun alasannya, meskipun kau hanya menganggapnya sampah..." Baekhyun menatap Chanyeol dengan tatapan terluka yang dalam. "Meskipun kau melupakan fakta bahwa dia ada karena dirimu juga...dia adalah anakku, dan sekarang dia bertumbuh di dalam diriku. Seperti yang kubilang kepadamu tadi, kalau kau memaksakan kehendakmu padaku, kalau aku sampai kehilangan anak ini karena kesengajaanmu, maka yang kau dapatkan adalah kematianku"

He's a DevilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang