- He's a Devil -
.
.
.M
ata Chanyeol menyala ketika menatap mata Baekhyun. Perempuan ini menatapnya tanpa dosa. Tidakkah dia tahu bahwa permintaannya ini menambah penderitaan Chanyeol? Memijat Baekhyun? Dalam kondisi bergairah dan ingin dipuaskan seperti ini? Bagaimana Chanyeol bisa menahan diri, ketika jemarinya menyentuh kelembutan kulit Baekhyun di tangannya?
"Oke, berbaliklah" Chanyeol menggeram lagi. Baekhyun tidak pernah meminta tolong kepada Chanyeol, dan kalau Baekhyun melakukannya, itu berarti Baekhyun benar-benar kesakitan.
Jemari Chanyeol bergerak menyentuh kepala Bekhyun, ke helaian rambut seperti sutera yang terasa lembut di jemarinya. Helaian itu biasanya adalah tempat Chanyeol menenggelamkan kepalanya ketika dia mencapai orgasme yang luar biasa nikmat di atas tubuh sang istri...
Sial! Jangan pikirkan tentang itu, Man!
Chanyeol memijat dan seolah belum cukup siksaannya, selama proses itu, Baekhyun terus menerus mendesah keenakan karena pijatan Chanyeol. Bahkan kadang mengerang, persis seperti erangannya ketika Chanyeol mencumbunya, dan itu luar biasa menyiksa.
Kejantanan Chanyeol sudah berdenyut-denyut, dan Chanyeol merasa dirinya hampir meledak karena gairah, gairahnya terhadap Baekhyun."Sudah cukup?"
"Aku masih sedikit pusing di sisi ini" Baekhyun memiringkan kepalanya, memamerkan pundaknya yang hangat dan halus, membuat Chanyeol ingin mengigit lembut di bagian lunak di sebelah sana...
Sial. Sial. Sial! Sambil terus memijat Baekhyun, Chanyeol menyumpah terus menerus dalam hati, Kemudian ketika Baekhyun tampak santai, Chanyeol melepaskan pijatannya dengan hati-hati.
Bagus. Baekhyun sudah tertidur. Sekarang mungkin dia akan mandi dengan air dingin, kalau tidak dia akan terbakar semalaman di atas ranjang ini. Menderita karena tak terpuaskan. Dengan tak kalah hati-hati, Chanyeol bergerak turun dari ranjang, hendak melangkah ke kamar mandi.
"Chanyeol"
Hampir saja Chanyeol mengerang mendengar panggilan Baekhyun.
"Apa Baekhyun?" desis Chanyeol serak
"Sekarang aku sudah tidak pusing lagi"
Hening.
Chanyeol tertegun sejenak, kemudian menyadari arti kata-kata Baekhyun, dia langsung membaringkan kembali tubuhnya di ranjang, dengan penuh gairah.
"Bagus" bisiknya parau lalu membalikkan tubuh Baekhyun dan melumat bibirnya tanpa ampun, Gairahnya yang menggelegak tidak bisa ditahan lagi, Chanyeol menyentuh Baekhyun di mana-mana, menikmati kepemilikannya atas tubuh sang istri, menikmati betapa tubuh Baekhyun yang lembut dan hangat itu menggelenyar di setiap sentuhannya.
Payudara Baekhyun tampak lebih berisi, mungkin karena kehamilannya. Ketika payudara itu di sentuh seperti biasanya, Chanyeol tertegun dan menatap Baekhyun.
"Apakah aku akan menyakitimu?" Baekhyun tersenyum meminta pengertian "Sedikit nyeri di bagian situ" desahnya.
Chanyeol tidak mengatakan apa-apa, lelaki itu hanya mengecup ujung payudaranya, lalu mamainkannya dengan lidah yang lembut, tangannya menelusuri daerah bawah dan menyentuh pusat kewanitaan Baekhyun, menemukan bahwa Baekhyun sudah siap untuknya.
Dengan menahan dirinya, Chanyeol menindih Baekhyun dan menyatukan tubuh mereka, berusaha menahan diri supaya berhati-hati, karena sang istri sedang hamil, Ya ampun!
Tubuh mereka menyatu, dan Chanyeol bergerak selembut yang dia bisa. Tetapi gairah menyala-nyala di seluruh aliran darahnya ketika akhirnya Baekhyun mencapai orgasme, membawanya juga terjun bebas dalam jurang kepuasan yang begitu dalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
He's a Devil
Fanfiction"Kau adalah kelemahan ku" -Park Chanyeol . . . . Biar gk penasaran, yuk langsung cuss aja😊