Duduk sendirian dalam kereta kuda yang bergerak maju, seorang gadis meremas tangannya sendiri gusar. Gaun putih indah dan mewah yang dikenakannya membuat dia sangat tidak nyaman, begitu juga dengan perhiasan, tatanan rambut, serta kerudung putih panjang yang menutup wajahnya.
"Putri, rombongan dari Kerajaan Suci Aragon sudah terlihat di depan." Suara lantang serta keras seseorang dari luar terdengar oleh sang gadis. Kegusaran dalam hatinya dengan seketika berubah menjadi takut-dia sungguh tidak tahu bagaimana dia akan melewati hari di kedepannya.
Menutup mata dan mengigit bibir bawahnya, dia bisa merasa kereta kuda yang dinaikinya berhenti. Dia bisa mendengar jelas suara seorang yang menyambut rombongan Kerajaan Suci Aragon, dan itu membuat ketakutan yang ada dalam hatinya semakin membesar.
Tok-tok-tok.
Suara ketukan terdengar, begitu juga dengan suara seorang pria. "Putri, Yang Mulia Pangeran Ethan telah tiba.
Gadis dalam kereta kuda tidak berani bersuara, dia masih sibuk mengendalikan ketakutan dalam hatinya. Badannya bergetar, dan seketika, pintu kereta kuda yang tertutup segera terbuka.
Menatap pintu yang terbuka, gadis dalam kereta kuda tahu, dia harus keluar sekarang. Menarik napas tiga kali, dengan badan bergetar penuh ketakutan, dia memberanikan diri untuk melangkah keluar, dan yang pertama kali dilihatnya adalah-tangan besar yang terulur untuk membantunya turun dari kereta kuda.
Menatap tangan yang terulur padanya, pandangan mata gadis itu kemudian terarah pada sosok sang pemilik tangan. Dia memang tidak dapat melihatnya jelas karena kerudung putih yang menutup pandangannya. Tapi, dia bisa melihat jelas badan tinggi tegap serta rambut berwarna emas yang bersinar indah di bawah cahaya matahari.
Tidak berani bergerak, gadis itu hanya berdiam diri menatap sosok pemilik tangan yang terulur padanya hingga suara dayang pendampingnya terdengar. "Putri."
Tersadar akan sikap tidak sopannya, gadis itu segera mengangkat tangan menerima uluran tangan yang ada. Rasa hangat dirasakannya saat telapak tangan mereka bertemu, dan pria itu mengenggamnya erat sambil membantu dirinya turun dari kereta kuda.
Turun dari kereta kuda, pria itu tetap tidak melepaskan tangan sang gadis yang digenggamnya. Mengangkatnya ke atas, dia membungkukkan badan dan menciumnya lembut, "Saya senang anda bersedia kemari, Putri Ramita Adela Migrad."
Ramita, gadis dalam balutan gaun putih tersebut tidak membalas ucapan pria tersebut, dia masih bisa merasakan hangatnya bibir yang menyentuh punggung telapak tangannya.
Meluruskan punggungnya, pria berambut emas itu tersenyum lembut. "Perkenalkan, saya adalah Ethan Vial drama Aragon-suami anda mulai hari ini"
.xOxOx.
Kuil suci Isolia sangat ramai hari ini. Di aaula besar kuil, para bangsawan Kerajaan Suci Aragon duduk dikursi yang telah tersediakan. Aula besar kuil terhiasi dengan indah, kain-kain putih dengan lambang Sang Dewi sekaligus Kerajaan Suci Aragon terpasang tinggi, bunga-bunga segar berwarna-warni tertata indah memenuhi aula, begitu juga dengan bola cahaya sihir berwarna emas yang terbang melayang di udara."Aku sungguh tidak mengerti, kenapa Yang Mulia Pangeran Ethan mau menerima pernikahan ini?-beliau seharusnya menolaknya."
"Putri bungsu Kerajaan Migrad? Putri dari rahim seorang penari?-bagaimana dia sebanding dengan Yang Mulia Pangeran Ethan?"
"Yang Mulia Pangeran Ethan pasti terpaksa menerima pernikahan ini-beliau pasti lebih mengutamakan perdamaian."
"Ikatan pernikahan ini tidak akan berlangsung lama."
KAMU SEDANG MEMBACA
Wish You Live, Wish You Are Happy
Любовные романыEthan dan Ramita. Pernikahan yang ada demi perdamaian antara Kekaisaran Suci Aragon dan Kerajaan Midrag. Pernikahan tanpa landasan cinta-pernikahan politik. "Besok adalah hari ulang tahunmu yang ke delapan belas. Apakah ada yang kau inginkan?-kat...